6.1

6.4K 731 66
                                    

Maaf ya lama 😭
Pikiran kacau. Gabisa mikir.

Nggak kuedit. Kalo ada typo komen ya. Happy reading! ❤❤❤


















Tak terasa sudah hari terakhir pelaksanaan ujian. Hanya saja, ada satu hal yang selama ujian begitu menarik perhatian dan menjadi bahan pembicaraan seluruh siswa.

Jaehyun, Junhoe dan Jungkook sedang duduk di sebuah tempat di dalam perpustakaan sekolah. Mereka terlihat begitu serius membicarakan sesuatu.

“Syukurlah, hari-hari menegangkan berakhir juga.” Jungkook menarik nafas lega.

Jaehyun yang membaca hanya sesekali melirik dan tersenyum tipis mendengar keluh kesah yang tak henti-hentinya keluar dari mulut Jungkook. Terasa lucu mendengar keluhan yang keluar dari seorang yang termasuk jenius seperti Jungkook, ya tapi begitulah Jungkook. Padahal Junhoe dan Jaehyun tahu jika Jungkook sangat mampu menyelesaikan soal-soal itu, tapi entah setan apa yang telah merasukinya sehingga membuatnya berlagak seperti orang bodoh.

“Akhir-akhir ini sepertinya ada fenomena baru di sekolah kita.” gumam Jaehyun.

“Ah ya, kalian mendengarnya juga, kan?” ujar Junhoe,“Akhirnya kalian percaya, aku tidak mungkin berbohong. Lagipula hampir semua orang membicarakan hal itu.”

“Tapi… kenapa Rosé bisa seperti itu?” Jungkook menerawang.

“Entahlah. Hari pertama ujian Rosé memilih menerima telepon dan meninggalkan kelas di menit ketujuh berlangsungnya ujian. Kalian tahukan peraturan apa yang ada di sekolah ini? Semua siswa di kelasku benar-benar kaget saat mendengar jawaban enteng Rosé yang kemudian langsung meninggalkan kelas. Apa benar-benar ada sesuatu yang lebih penting daripada ujian?”

“Apa ada sesuatu yang buruk terjadi?” Jaehyun menatap Jungkook.

Jungkook diam dengan alis berkerut, karena merasa tak ada sesuatu yang sedang terjadi terhadap keluarga mereka.

“Itu terjadi berturut-turut selama masa ujian. Sepertinya setelah menerima telepon itu, sikapnya mendadak berubah. Rosé tidak pernah bertahan lebih dari sepuluh menit di dalam kelas. Ponselnya selalu berbunyi dan dengan segera ia izin meninggalkan kelas. Jika tidak, justru dia yang keluar dari kelas dengan alasan ingin menghubungi seseorang. Hanya di hari keempat Rosé bertahan dalam kelas, tapi selang beberapa menit dari waktu mulai mengerjakan, dia justru tertidur nyenyak di meja. Adikmu itu benar-benar sangat gila, Kook.”

“Kurang dari sepuluh menit? Bagaimana mungkin kau bisa mengatakan detik bahkan menit dengan begitu yakin? Apa setiap kali Rosé bergerak kau langsung melihat jam dan mencatatnya?”

“Aku tidak bohong, Jae. Bukan hanya aku, hampir seluruh siswa melakukan hal itu. Setiap kali melihat gerak-gerik aneh Rosé maka secara spontan kami akan melirik pada jam dinding—bahkan guru pengawas melakukan hal yang sama,

“Lalu hari ini, hari terakhir ujian. Rosé tiba-tiba saja mengatakan dia ingin ke toilet. Waktunya memecahkan rekor, lima menit setelah bel berbunyi. Bahkan salah satu temanku baru saja selesai mengisi identitas diri saat Rosé berlari keluar dan tidak pernah kembali lagi ke kelas.”

“Siswa yang gagal memang diijinkan untuk mengikuti perbaikan tapi itu jarang terjadi. Perbaikan sama halnya dengan aib bagi siswa-siswi di sini. Kau yakin tidak tahu penyebab sikap Rosé yang seperti itu?” Jaehyun memandangi Jungkook. Pemuda itu kembali terdiam dan memikirkan sesuatu.

“Aku tidak yakin. Mungkin saja yang dikatakan June benar,” gumam Jungkook. “Seminggu ini Rosé memang terlihat sangat aneh. Dia bahkan jarang keluar dari kamar. Setiap kali bertemu dengannya, Rosé sedang menerima telepon atau sibuk dengan laptopnya sampai pagi, aku sering memergokinya seperti itu. Entah apa yang dilakukan anak itu.” Jungkook bertanya-tanya, ia sangat khawatir dengan tingkah aneh adiknya itu.

My Troublemaker Girl [Jaehyun•Rose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang