Free Class

1.6K 90 4
                                        

Saat bel istirahat, Ve menghampiri Naomi dan menarik tangan Naomi ke luar kelas. Ve mengajak Naomi ke taman belakang.

"Maafkan aku, Mi. Aku kangen sama kamu" ucap Ve dan memeluk Naomi. Naomi yang mengingat ucapan Nae tadi pagi, membalas pelukan Ve.

Ve mencium pucuk kepala Naomi sebelum akhirnya mengajak Naomi duduk dengan menggenggam tangannya.

"Mi.. Aku minta maaf kalau aku sudah menembakmu di toilet. Iya. Itu kesalahanku. Aku khilaf. Hehehe" ucap Ve menatap Naomi dari samping.

Naomi menatap Ve dan memukul-mukul pelan lengan Ve.

"Hahaha maaf, Mi. Tapi itu tulus dari hatiku, Mi. Aku ga memaksamu menjawab sekarang. Kamu bisa ambil waktumu. Sekarang, aku cuma mau kangen-kangenan sama kamu" ucap Ve merangkul pundak Naomi dan mendekatkan dirinya pada tubuh Naomi.

"Apaan sih, Ve. Malu. Ini sekolah. Banyak yang liat" jawab Naomi sedikit menjauhkan tubuhnya.

"Biarin aja. Kan ini sekolahanku. Biar mereka juga tau kalau kamu sedang dekat denganku, jadi ga ada yang berani dekat-dekat sama kamu" ucap Ve menatap tajam Naomi.

"Eh.. Sejak kapan kamu jadi posesif gini?" tanya Naomi menatap heran ke arah Ve.

"Ssttt.. Berisik" ucap Ve kembali merangkul pundak Naomi sedangkan Ve menyandarkan tubuhnya ke bangku taman.

Naomi yang juga sedang kangen, akhirnya meruntuhkan gengsinya dan membiarkan bahunya sedikit bersandar pada bahu Ve.

Ve tersenyum dan mengusap lengan Naomi. Naomi membalas senyuman Ve.

"Temanmu ngajak temanku kemana?" tanya Nae setelah Batz menggenggam tangannya menuju kantin. Di belakang mereka ada AomJeje lalu dibelakangnya lagi ada DarinShania.

"Biarin aja. Lagi kangen-kangenan mungkin" jawab Batz.

Mereka duduk bersama saat ke kantin semenjak BatzNae semakin mendekat.

"Kamu makan apa?" tanya Batz begitu Nae duduk. "Bakso aja sama air mineral" ucap Nae.

"Gw juga ya, Batz" ucap Aom. "Gw juga" timpal Jeje.

"Pesen sendiri" ucap Batz berjalan. "Kampret lo, Batz" kesal Jeje dan berjalan mengikuti Batz dan juga Shania.

Usai makanan datang, Batz menyuapi Nae dan membuat para sahabatnya menatap malas.

"Mending kalian cari tempat ajadeh" kesal Darin. "Lagian Nae juga bisa makan sendiri kali, Batz" ucap Aom menimpali.

"Kenapa kalian juga ga saling suap-suapan?" goda Nae menatap AomDarin.

"Mimpi aja, Nae" ucap Aom dan melanjutkan makannya.

"Lo kenapa diem aja, Je?" tanya Batz melihat Je menatap baksonya yang tinggal satu buah.

"Gw masih laper, Batz. Pesenin mie ayam sih. Hehehe" ucap Jeje menatap Batz penuh harap.

"Gileeee.. Gw pikir ada apaan lo. Yaudah.. Tunggu" ucap Batz memesan mie ayam untuk Jeje.

"Tuh badan gimana bisa segitu aja sih Je meski makan lo kaya kuli?" tanya Darin heran.

"Itulah kelemahan yang dijadikan kelebihan, Dar" ucap Jeje bangga.

"Lebay lo" ketus Shania. "Bukan urusan lo" jawab Jeje tidak kalah ketus.

"Apaan lagi sih kalian ini?" tanya Batz yang baru datang membawa mie ayam.

"Biasalah, b.. Kaya gatau aja mereka gimana" ucap Nae menggenggam tangan Batz.

Bel masuk usai istirahat kembali berbunyi.

"Je.. Nanti gw sama Nae mau nonton, lo sama Aom gimana?" tanya Batz begitu mereka sampai di kelas. "Gw ya nemenin nih anak nyari perlengkapan. Ve gimana ya?" tanya Jeje menatap AomBatz bergantian. Mereka berdua mengindikkan bahu pertanda tidak tahu.

Di taman belakang sekolah.
"Kamu kemana aja?" tanya Naomi memecah keheningan.
"Aku ke LA sama Jeje, ada proyek lumayan. Nyewa tempat Jeje juga makanan dari restoku. Paps sama Papah ada urusan yang lain, jadi kami yang diutus" Ve menjelaskan kemana ia selama beberapa hari ini.

"Kok ga ngasih tau aku?" tanya Naomi selarang sudah duduk tegak dan menatap Ve tajam.
"Aku mau ngasih tau kamu langsung, kamunya masih marah. Aku ngehubungin kamu, hp mu ga aktif. Sampe sana, kami ga sempet megang hp. Maaf ya" ucap Ve menggenggam tangan Naomi dan mengecup punggung tangannya.

Naomi mengangguk mengerti.

"Kamu pensi nanti nampilin apa? Dance?" tanya Ve menatap Naomi tanpa melepas genggaman tangannya.

"Mungkin. Kenapa?" tanya Naomi. "Jangan sexy-sexy ya.. Aku ga rela mereka jelalatan sama tubuhmu" ucap Ve serius menatap Naomi.

Naomi mendelik dan tersenyum ke arah Ve.

Lalu mereka berbincang seputar pensi yang akan diadakan minggu depan.

Sementara itu, Batz mengajak Nae ke perpus dikarenakan hari masih free class.

Di dalam perpus.
"Kenapa kesini deh?" tanya Nae begitu mereka sudah duduk di kursi perpus yang sepi.

"Karena VeNaomi pasti di taman" jawab Batz dan mulai merangkul pundak Nae dari belakang.

"Kenapa ga di kelas?" tanya Nae lagi. "Aku lagi mau berduaan sama kamu" jawab Batz berbisik di telinga Nae.

"Hahaha apaan sih kamu" ucap Nae memukul lengan Batz pelan.

"Kamu nanti pensi nampilin apa, b?"
"Lahaciaaakkk.. Kamu?" tanya Batz.

"Bukan urusanmu" Nae menjulurkan lidahnya mengejek Batz.

Lalu mereka tertawa bersama.

"Nae.. Kamu tahu ga kenapa Naomi marah?" tanya Batz mengusap lembut lengan Nae. "Oh iya.. Itu yang mau aku tanya. Aku gatau. Kamu tau ga?" tanya Nae menghadap Batz.

"Karena Ve nembak Naomi di toilet" ucap Batz menahan tawanya. "Hah?? Serius??" tanya Nae tidak percaya.

"Iya. Tadinya kami nanya-nanya, terus dia cerita" jawab Batz menutup mulutnya agar tawanya tidak keluar.

"Astagaaa.. Temanmu itu kan pinter ya, b. Kok ya.. Astagaaa.. Ga habis pikir deh" Nae menggelengkan kepalanya tidak mengerti dengan pemikiran Ve.

"Kalo kata Jeje, terbukti, Tuhan itu adil" jawab Batz dan dibalas anggukan serta senyuman oleh Nae.

Lalu mereka diam.

Batz menatap mata Nae dalam. Nae membalas tatapan Batz.

Nae tersenyum dan dibalas senyuman oleh Batz.

Kemudian Batz memajukan wajahnya perlahan mendekati wajah Nae. Nae yang mengerti maksud Batz, mulai memejamkan matanya.

Merasa mendapat lampu hijau dari Nae, Batz mulai mendekatkan wajahnya. Setelah deru napas mereka saling terasa, Batz menutup matanya.

Batz menempelkan bibirnya di bibir Nae lalu mulai melumat bibir bawah Nae. Nae membalas ciuman Batz dengan melumat bibir atas Batz.

Mereka berciuman secara perlahan, saling mengabsen tiap inchi lekukan bibir pasangannya.

Batz sedikit menggigit bibir bawah Nae yang membuat Nae sedikit membuka mulutnya. Batz memasukkan lidahnya dan direspon dengan baik oleh Nae.

Mereka terus berciuman dengan kepala yang bergerak megikuti pergerakan ciuman mereka.

Setelah dirasa kehabisan napas, Nae melepas ciuman mereka perlahan.

"Strawberry" ucap Batz menatap mata Nae. "Like yours" ucap Nae tersenyum.

Batz membalas senyuman Nae dan kembali mencium Nae.

Cukup lama mereka berciuman hingga Nae yang menyudahi ciuman mereka.

Lalu Nae mengecup singkat bibir Batz dan mengusapnya dengan ibu jarinya.

"Makasih, by" ucap Batz dan dijawab anggukan oleh Nae.

You Complete MeWhere stories live. Discover now