Keesokan harinya.
Ve tidur dengan memeluk Naomi, posisi mereka saat ini sedang berhadapan.
Ve sudah bangun terlebih dahulu dan saat ini ia sedang memandang lekat-lekat wajah Naomi.
Cukup lama Ve memandangi Naomi hingga sang empunya membuka mata. Naomi sedikit terkejut mendapati Ve sedang memandanginya namun dengan cepat pula ia menguasai dirinya.
"Pagi, Mi" ucap Ve memberikan senyum termanisnya. "Pagi, Ve. Kok ga bangunin aku?" Tanya Naomi menatap Ve.
"Masih pagi juga kok, Mi" jawab Ve dengan masih tersenyum. Naomi membalas senyuman Ve.
Cukup lama mereka saling tatap dan membuat Ve perlahan memajukan wajahnya. Wajah mereka semakin mendekat, tatapan Ve beralih ke bibir Naomi.
Naomi tersadar dan dengan segera memalingkan wajahnya. Ve juga ikut tersadar dan dengan cepat ia meminta maaf.
"Mi.. Maaf, Mi. Aku ga bermaksud" ucap Ve menggenggam tangan Naomi. "It's okay, Ve" jawab Naomi mengelus punggung tangan Ve. "Mi, beneran. Aku ga ada maksud apapun. Aku minta maaf ya" ucap Ve bersungguh-sungguh.
Cup.
Naomi mencium pipi Ve.
"It's okay, Ve. I said, it's okay" ucap Naomi tersenyum. Ve membalas senyum Naomi. "Makasi ya, Mi" ucap Ve dan dibalas anggukan oleh Naomi."Kamu mandi duluan aja, Mi"
"Kamu duluan aja, Ve. Aku buat sarapan untuk kita dulu" ucap Naomi.
"Kan ada pegawaiku yang buat, Mi" ucap Ve menatap Naomi."Kamu gamau aku buatin sarapan?" Tanya Naomi menaikkan kedua alisnya. "Mau, Mi. Mau banget" jawab Ve antusias. "Hahaha kamu lucu banget, Ve. Yaudah mandi sana. Aku ke bawah dulu" ucap Naomi melepas genggaman Ve dan berdiri.
"Masak yang enak ya istri tercinta" goda Ve dan dihadiahi timpukan bantal sofa oleh Naomi.
Ve tertawa menuju kamar mandi sedangkan Naomi terus tersenyum menuju dapur.
"Pagi, Non" ucap Mel begitu Naomi sampai di tangga. "Pagi, Mel" jawab Naomi tersenyum manis.
"Loh kok tau nama saya?" Tanya Mel heran. "Kan semalem Ve manggil nama kamu Mel. Hehehe" jawab Naomi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Astagaaaa pantes si Ve itu tergila-gila. Gw juga doyan sama yang begini. Sayang aja saingannya tuh anak yang udah mendem enam tahun" batin Mel melihat senyum malu-malu Naomi.
"Oh.. Kita belum kenalan. Aku Melody, keluarga disini memanggilku Mel. Aku asisten kepala pegawai. Kepala pegawai sendiri lagi ambil cuti" ucap Mel memperkenalkan diri.
"Oh.. Salam kenal, Mel. Aku Naomi" jawab Naomi singkat. "Ya, aku sudah tahu. Hahaha mau kemana, Mi? Bukannya kalian sekolah ya?" Tanya Mel heran melihat Naomi belum bersiap.
"Mau buat sarapan" jawab Naomi singkat dan berjalan ke arah dapur. "Ga perlu, Mi. Kan udah ada chef yang nyiapin sarapan Ve" ucap Mel melarang tamu istimewa dari nona mudanya.
"Gpp. Aku mau buat sendiri sarapan untuk kami" ucap Naomi tersenyum menatap Mel. "Oh.. Mau jadi istri yang baik ya?" Goda Mel memperhatikan Naomi.
"Apaan sih, Mel. Bantu aku aja biar aku di dapur sendiri" ucap Naomi dan mendapat anggukan dari Mel.
Seketika sampai di dapur, Mel mempersilahkan Naomi memasak tanpa dilihat satu orangpun chef.
Ve mempunyai chef yang langsung didatangkan dari Perancis oleh Papahnya yang selalu melayani apapun yang dimakan oleh Ve. Selama ini, belum pernah ada yang berani membuat makanan untuk Ve selain chef, itulah mengapa para pegawai merasa kaget ketika melihat seorang wanita diajak ke rumah, tidur bersama dan saat ini sedang memasak untuk Ve. Mereka yakin wanita ini sangat istimewa bagi Ve, maka mereka hanya dapat memperhatikan sang wanita memasak dengan sangat rapih.
![](https://img.wattpad.com/cover/90777879-288-k685565.jpg)