Hot News

877 113 14
                                    

Hari pertama Jeonghan menjadi seorang trainee. Sebelumnya, ia harus merelakan semua pekerjaan paruh waktu yang mengganggu jadwal latihannya. Hampir semua pekerjaan paruh waktunya dilepas begitu saja, terutama pekerjaannya sebagai penyanyi di cafe. Dan hari ini adalah hari pertamanya bertemu dengan Jisoo dengan sengaja bahkan berhadap dengan Jisoo dengan sengaja. Sumpah, Jeonghan tidak pernah menyangka kalau orang yang akan menjadi penanggung jawabnya a.k.a manager nya adalah orang yang paling tidak ingin ditemuinya.

Keheningan menyelimuti ruangan ber-AC itu. "Kau masih mencopet?" Jeonghan mendecak mendengar pertanyaan Jisoo yang sepertinya tidak di pikirkan dengan matang. Jeonghan merasa terluka setelah lama berdiam berdua di ruangan dingin juga sepi seperti ini, tapi malah di beri pertanyaan yang sangat menyakitkan.

"Itu kah yang biasa kau tanyakan pada calon artismu?" Balas Jeonghan dengan nada pedas.

Jisoo yang sejak tadi kerjaannya hanya membolak-balik kertas dokumen langsung menutup mapnya. Di tatapnya Jeonghan dengan mata menyipit. Sementara yang di tatap mulai salah tingkah. Jeonghan memalingkan muka sambil mengusap tengkuk dan mengaitkan rambutnya ke belakang telinga. "Tidak, karena calon artisku sejauh ini bukan mantan pencopet." Jeonghan mendengus mendengar jawaban dari Jisoo. Mereka kembali terdiam.

"Jadi, kapan aku bisa mendapatkan uang itu?" Tanya Jeonghan membuat Jisoo mengehentikan kegiatannya lagi.

"Dengar... kau harus latihan dulu, jika kau sudah cukup matang maka aku akan merencanakan debutmu bersama Presdir, lalu jika keadaan memungkinkan kau akan debut, kau akan menebar pesona di luar sana. dengan suaramu, wajahmu, kharismamu, jika banyak yang mencintai dan memujamu baru kau bisa menerima uangmu. sementara ini kami akan memberikan uang sekeperluanmu saja tapi itu setelah kau menyelesaikan latihanmu seminggu ini, mengerti?" Jelas Jisoo panjang kali lebar. Membuat Jeonghan akhirnya mengatup mulut dan mengangguk mengerti dengan wajah cukup kecewa.

"Lalu, kapan aku akan latihan?" tanya Jeonghan lagi. Jisoo masih diam, tapi ia bergerak membereskan meja kerjanya dan meraih mantel coklatnya lalu berdiri. "Sekarang, ayo ikut denganku." Ucap Jisoo berjalan menghadahului Jeonghan keluar dari ruangan. Jeonghan awalnya bingung hanya mengerjap-ngerjapkan mata dan masih duduk di tempatnya.

Jisoo merasa Jeonghan belum mengikutinya berbalik lagi untuk memanggil Jeonghan. "Ku bilang ikuti aku, Yoon." Ucap Jisoo tidak sabaran membuat Jeonghan langsung berdiri dan berjalan mengiringinya. Jisoo sambil menggeleng berjalan menuju parkiran. Pikirannya penuh dengan prasangka prasangka buruk yang akan terjadi jika Jeonghan berada di dekatnya. Ia masih memikirkan kenapa Jeonghan begitu menyukai uang. Memang ada beberapa orang seperti itu di dunia ini. Namun, tetap saja Jisoo tidak habis pikir.

Mereka sampai di dalam mobil. Hanya di temani suara gesekan dan klop safety belt. Selanjutnya lebih hening daripada di ruangan tadi. Dan Jisoo tidak menyukai keheningan ini. ia menoleh menatap Jeonghan yang tampak gelisah dan gugup. "Apa?" Tanya Jeonghan bingung karena Jisoo hanya diam menatapnya dan itu membuatnya semakin gugup.

"Tubuhmu terlalu kurus untuk menjadi seorang idola, aku akan membelikanmu beberapa vitamin." Ucap Jisoo mulai menyalakan mesin. Jeonghan langsung mengecek pergelangan tangannya yang sangat kecil, lengannya yang sangat lemah, dan wajah lelah yang terlihat jelas kalau ia pernah hidup di jalanan. Jisoo benar, ia terlalu kurus dan... mengenaskan.

Selama di perjalanan mereka masih saling diam. Keheningan itu hanya diisi oleh alunan nada musik dan kicauan penyiar di radio.

"Hari ini, kita kedatangan tamu istimewa, dia adalah seorang penyanyi yang memiliki pesona luar biasa, suaranya, parasnya, dan ia di cintai oleh seluruh negeri ini. walaupun sempat tersebar beberapa kabar miring yang menggemparkan tetapi itu tidak mematahkan semangat pria cantik ini, baik, kita hadirkan disini, REN! annyeong haseyo Ren~"

LoveHateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang