"Rghhh.." Jeonghan merenggangkan tubuhnya di sela-sela tugasnya mengepel lantai minimarket tempat ia bekerja paruh waktu. Sejak Jeonghan bekerja disitu, minimarket selalu ramai di kunjungi oleh anak-anak gadis juga wanita-wanita muda yang terpesona dengan ketampanan Jeonghan.
Di korea sedang musimnya lelaki cantik lah yang di sukai. Jeonghan pun populer sejak bekerja disana. pemilik minimarket pun dengan senang hati menambah jam kerja Jeonghan dan memberinya uang tambahan. Tapi justru hal tersebut yang tidak di sukai Jeonghan.
Jeonghan masih punya segudang pekerjaan di tempat lain. Obat kyeolkyung harganya semakin mahal, alat-alat itu, dan uang sewa di rumah sakit juga sewa kamarnya sendiri. Usianya baru menginjak 25 tahun tapi rasanya ia sudah 20 tahun lebih tua.
"Punggung sialan." umpatnya memukul-mukul punggungnya sendiri. Sudah tiga hari Jeonghan tidak lagi melakukan pekerjaan kotornya. Entah kenapa ia menuruti permintaan laki-laki yang ia tahu namanya adalah Hong Jisoo. kenapa Jeonghan malah memikirkan orang kurang ajar itu? "Melihat wajahnya di pikiranku saja membuatku kesal! ugh! rasakan! ini! wajah kotormu sedang ku bersihkan!" dengan sekuat tenaganya Jeonghan mengepel lantai yang sebenarnya sudah bersih itu.
Selesai membersihkan minimarket, pegawai yang akan menggantikan Jeonghan sudah datang. dengan senang hati Jeonghan menyerahkan pekerjaannya dan bergegas bersiap untuk menuju tempat bekerja selanjutnya. Jeonghan memanfaatkan kamar mandi minimarket untuk mandi dan berganti baju dengan baju yang lebih rapi. Jeonghan juga menggunakan parfume tester yang ada di dalam minimarket. merasa sudah beberapa persen lebih tampah, Jeonghan segera pergi ke sebuah cafe tempat para anak muda biasa berkumpul di malam hari.
Cafe itu tidak jauh dari minimarket tempat ia bekerja siang hari sehingga hanya perlu berjalan kaki sedikit. ada sebuah panggung di dalam cafe itu, disana terdapat sebuah keyboard, set drum, gitar, kajon, gitar akustik, dan yang pasti adalah mikrofon. setiap malam sabtu cafe selalu ramai. dan setiap malam sabtu ini, Jeonghan akan menyanyikan sekitar 5-7 lagu untuk menghibur mereka.
Jeonghan tidak akan menyanyikan 7 lagu itu sekaligus, ia akan bergantian dengan temannya yang juga penyanyi disini. Jeonghan baru saja menampakan wajahnya di backstage, manajer cafe itu sudah memintanya untuk naik ke panggung. "Kalau kau mampu memukau pengunjung, aku akan memberi bonus." ucap si manajer membuat Jeonghan menjadi bersemangat dan melupakan rasa lelahnya.
Temannya, Hwang Minhyun baru saja turun dari panggung dan memberi semangat pada Jeonghan yang sedang naik ke atas panggung. Jeonghan tersenyum dan membalas kata-kata penyemangat itu. Sekarang, ia duduk di sebuah kursi. Sebuah gitar akustik sudah berada di pangkuannya. Malam itu, pengunjung terlihat lebih banyak di banding malam-malam sebelumnya.
mendadak Jeonghan menjadi gugup. mulutnya seketika kaku. ia pun memejamkan mata, menarik nafas dalam kemudian menghembuskannya perlahan dan tersenyum di bawah sorotan lampu yang mengarah pada dirinya. tanpa basa basi, Jeonghan memetik gitarnya. awalnya alunan nada yang lembut tetapi makin lama semakin cepat beatnya.
Seems like everybody's got a price,
I wonder how they sleep at night
When the sale comes first
And the truth comes second.
Just stop for a minute and smileWhy is everybody so serious?
Acting so damn mysterious?
Got your shades on your eyes
And your heels so high
That you can't even have a good timeEverybody look to their left
Everybody look to their right
Can you feel that yeah
We're paying with love tonightIt's not about the money, money, money
We don't need your money, money, money
We just wanna make the world dance,
Forget about the price tag
Ain't about the uh ch-ch-ching ch-ching
Ain't about the yeah bl-bling-bl-bling
Wanna make the world dance,
Forget about the price tag

KAMU SEDANG MEMBACA
LoveHate
Fanfic[COMPLETE] Pekerjaan kotor itu mau tidak mau di lakukan oleh Jeonghan untuk menghidupi dirinya dan juga adik perempuannya yang menderita penyakit serius. pekerjaan kotor itu yang mempertemukannya dengan seorang pembisnis muda yang ingin membawa jeon...