Aku Akan Mendukungmu

396 61 2
                                        

Kilau cahaya lampu terpantul pada jam mewah yang melingkar di tangannya. Jarumnya menunjukkan bahwa sekarang sudah pukul 7 malam. Seungcheol bergegas membereskan meja kerjanya dan memakai blazernya. Mingyu langsung membungkuk 90 derajat ketika Seungcheol keluar dari ruangan.

Seperti biasa, Seungcheol pastinya akan pergi ke rumah sakit dulu sebelum pulang ke rumah. Kalau bisa, Seungcheol ingin sekali bisa ikut tinggal di rumah sakit juga. Agar ia bisa terus bersama Kyeolkyung.

Sampai saat ini mereka masih belum menemukan donor yang cocok. Sementara kondisi putrinya semakin hari semakin menurun. Seungcheol hampir tidak bisa tidur setiap malam memikirkan kemungkinan terburuk akan terjadi pada Kyeolkyung kapan saja. Kalau sampai hal itu terjadi, Seungcheol tidak memiliki apa-apa lagi. Tidak ada lagi tujuan hidupnya.

Terlalu asik melamun, Seungcheol tidak sadar bahwa ada beberapa orang berseragam tidak asing di sekitar koridor menuju kamar Kyeolkyung. Orang-orang itu tampak mengerikan sampai membuat para perawat dan petugas medis yang malam itu melintas bergidik ngeri. Beberapa langkah mendekati orang-orang itu, Seungcheol tersadar bahwa gaya berpakaian itu adalah ciri khas kelompok mafianya dulu. Kelompok yang di pimpin oleh mantan ayah mertuanya. Itu artinya mantan mertuanya ada di sini, tentu saja tujuannya adalah menemukan Kyeolkyung.

Keringat Seungcheol langsung membanjir dan jadi sebesar-besar biji jagung. Mantan mertuanya berhasil menemukan Kyeolkyung. Seungcheol ketakutan sendiri. Ada beberapa skenario di kepalanya. Mantan mertuanya telah kehilangan Hana, putri kesayangannya. Untuk menebus hal itu jelas ia menginginkan Haru alias Kyeolkyung, cucu satu-satunya. Seungcheol tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Tetapi, untuk saat ini Seungcheol masih belum bisa menghadapinya. Orang yang di bawanya cukup banyak sementara Seungcheol sudah tidak sekuat dulu. Ia hampir tidak pernah melatih tubuhnya.

Seungcheol yang ketakutan hanya bisa bersembunyi di balik dinding rumah sakit sambil menunggu mereka pergi. Seungcheol berada di sana cukup lama. Sambil otaknya bekerja mencari cara untuk pergi ke tempat yang aman dan tidak bisa dilacak oleh mantan mertuanya. Seungcheol harus pergi, sebelum mereka kembali lagi dan membawa pergi Kyeolkyung.

. . .

"Apa benar di sini?" tanya Jeonghan. Jisoo memutar setirnya sehingga mobilnya memasuki pekarangan sebuah mansion mewah. Petugas keamanan sempat mengeceknya, ketika ia menyebut nama, petugas keamanan itu langsung berubah ramah dan hormat. Seakan-akan Jisoo adalah tuannya. Petugas itu bahkan membungkuk dalam.

"Kurasa benar, itu mobil milik Sajangnim." kata Jisoo menunjuk sedan milik Seungcheol. Jeonghan dan Jisoo turun, di teras rumah Seungcheol berdiri menunggu mereka.

"Maaf, ada kendala sedikit tadi saat Jeonghan syuting." Kata Jisoo menjabat tangan Seungcheol. Jeonghan membungkuk sopan. Seungcheol merangkul Jisoo.

"Tidak perlu formal seperti itu, di rumah ini kau saudaraku, ayo, appa, eomma, dan Jihoon menunggu di dalam." kata Seungcheol menggiring Jisoo dan Jeonghan ke ruang tengah. Tiga orang yang disebut oleh Seungcheol tengah menunggu disana.

"Eomma... Appa... ini Jisung." tegur Seungcheeol. Seorang wanita paruh baya bertubuh kurus langsung berdiri. ia menatap Jisoo tidak percaya. Pria tua di sampingnya ikut berdiri. Jisoo membungkuk sopan.

"Jisungie?" gumam wanita itu menangkup wajah Jisoo. Matanya sibuk meneliti setiap bentuk wajah Jisoo. Tangannya mengusap kepala dan telinga Jisoo. Jisoo berjengkit sedikit ketika wanita itu menyentuh belakang telinganya. Seketika wanita itu meneteskan airmata.

"Kau benar-benar Jisung, Jisung!!" Pekik Wanita itu memeluk erat Jisoo.

"Kemana saja kau nak???" pekik suaminya tidak kalah terharu. berdua mereka sama-sama memeluk Jisoo. Jisoo masih diselimuti keheranan namun lama kelamaan pelukan itu menjadi pelukan hangat yang pernah ia rasakan dua puluh tahun yang lalu. Perlahan ingatan akan orang tuanya dimasa kecil naik ke permukaan.

LoveHateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang