Gelang Platinum Milik Siapa?

534 80 17
                                    

Sore hari yang menenangkan. Ditemani secangkir teh hangat dan beberapa kue manis yang lembut di mulut membuat santai sore Heechul sempurna. Para asisten rumah tangga setia berdiri di sekitarnya kalau saja Heechul perlu sesuatu. Heechul tampak benar-benar menikmati sore harinya meskipun ia masih kesal mengapa Siwon menunjuk anak tirinya untuk naik menjadi presiden direktur daripada putranya.

Seorang asisten rumah tangga dari arah pintu belakang berlari-lari kecil kearah gazebo tempat Heechul bersantai. Mengatur nafas sedikit, ia mulai menginformasikan hal penting pada Heechul.

"Tuan Shin datang mengunjungi anda." Heechul berhenti mengunyah kuenya. Ia pun membersihkan remah-remah di sekitar bibirnya.

"suruh dia kemari." Perintahnya. Asisten rumah tangga itu mengangguk setuju dan kembali lagi ke arah darimana ia berasal. Tak lama, seorang laki-laki bertubuh besar berjalan mendekati gazebo. Laki-laki berisi itu tampak bangga berjalan menghampiri Heechul. Setelah sampai di hadapan Heechul, ia membungkuk sedikit memberi hormat pada nyonyanya.

Heechul meliriknya sinis. "apa yang kau dapatkan?" tanyanya.

"semua yang kau butuhkan, nyonya." Jawab Tuan Shin atau yang bernama lengkap Shindong. Shindong menaruh sebuah map berlapis kulit di atas meja Heechul. Heechul melirik map tersebut kemudian meraih dan membukanya.

Shindong berdiri tegap menghadap Heechul, menunggu reaksi Heechul saat selesai membaca isi map tersebut. Heechul melirik Shindong, lalu ia menoleh ke asisten rumah tangganya.

"Bangunkan Minki, dan beritahu kalau ada hal penting yang harus dibicarakan." Perintah Heechul pada asisten rumah tangga tersebut.

"baik, nyonya." Turut asisten rumah tangga langsung bergerak untuk menuruti perintah. Beberapa menit kemudian, minki muncul dengan wajah mengantuk. Rambutnya masih berantakan.

"eomma, ada hal penting apa?" tanyanya sambil menguap. Heechul menepuk kursi di sampingnya. Ren pun duduk disana. Heechul membuka map itu lebar-lebar dan memperlihatkannya pada Ren.

Map itu berisi data lengkap tentang latar belakang kehidupan Jeonghan. ditambah foto-foto masa lalu yang menjadi bukti. Foto yang paling terakhir adalah foto dimana Jeonghan sedang bersama seorang anak kecil di rumah sakit.

"Siapa anak itu?" tanya Ren tepatnya pada Shindong yang sudah membuntuti Jeonghan beberapa hari ini sesuai perintah Heechul.

"pihak rumah sakit mengatakan kalau anak itu adalah adiknya." Jawab Shindong.

"lalu, apakah kau mengetahui dari keluarga mana dia berasal dan dimana ia tinggal sebelumnya?" tanya Heechul melirik Shindong.

Shindong mengangguk, ia mengulurkan tangan pada map itu dan membalik sebuah halaman yang menampilkan foto-foto tempat tinggal Jeonghan dulu. "Saya berhasil mendapatkan informasi bahwa ia adalah seorang yatim piatu dan tinggal di sebuah panti asuhan kecil yang berada di pinggiran kota. Beranjak dewasa, orang ini sepertinya memutuskan untuk hidup mandiri dan membawa adiknya tinggal di sebuah atap pertokoan di daerah myeondong. Pekerjaannya serabutan, ia rela melakukan apa saja asalkan di bayar dan yang paling menarik adalah..." Shindong mencondongkan tubuhnya, Heechul dan Ren pun siap memasang telinga.

"menurut pengakuan masyarakat sekitar dia pernah menjadi copet dan penipu." Bisik Shindong. Heechul membulatkan matanya terkejut. Ren menganga tidak menyangka. Heechul lalu menyeringai, di tepuknya pundak putranya.

"ini bisa menjadi skandal luar biasa." ucap Heechul. Ren menatap ibunya ragu.

"tapi aku masih tidak percaya, dan, Paman Shin," Panggil Ren pada Shindong. "terus ikuti dia dan cari tahu lebih lanjut tentang dirinya." Lanjut Ren. Shindong mengangguk mengerti pada tuan mudanya.

LoveHateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang