6

2.2K 174 3
                                    

Sepanjang jalan Nara bungkam. Ia benar-benar kesal pada janji kekasihnya yang akan memperkenalkannya kepada member BTS. Yoongi mengingkarinya dan malah mengajak gadis itu berpamitan pada Jungkook. Tapi setidaknya Nara sudah berkenalan dengan salah satunya yaitu Jungkook. Hm, ralat! salah duanya karena saat ini Nara sudah resmi berkenalan dengan dua member BTS, yakni Jungkook dan tentunya Min Yoongi yang saat ini masih terdiam fokus menyetir seolah tak bersalah karena telah mengecewakan kekasihnya.

"Nara?" Nara tetap pada prinsip terbarunya saat ini yaitu mendiamkan Yoongi sampai rasa kesalnya hilang.

"Ra?" Nara tetap bungkam. Ia akan sangat kesal jika ada yang berkhianat kepadanya. Ia tidak suka dibohongi dan tidak akan pernah suka. Lagi pula memangnya ada manusia di dunia ini yang mau dikhianati?

Pastinya tidak, kan?

"Kamu sekolah dimana sekarang?" Huh, Nara benar-benar kesal pada Yoongi. Memangnya sesibuk apa sih Yoongi sampai-sampai melupakan dimana sekarang Nara sekolah?

"Huftt, Nara aku minta maaf." Nara masih saja bungkam. Ia sendiri kesal pada dirinya yang selalu gengsi untuk membuka suara di saat kondisi seperti ini. Hatinya ingin sekali menerima maaf Yoongi dengan mudah tapi hal itu bertolak belakang dengan otaknya. Hati dan otaknya memang tidak pernah sinkron dari dulu.

"Jujur saja aku tidak suka kamu berkenalan dengan teman-temanku." Ucap Yoongi sedikit menjelaskan namun tetap saja Nara belum bisa memahaminya.

"Maksudnya?" Yoongi menghembuskan nafasnya kasar.

"Pikir saja sendiri!" ucap Yoongi.

"Aku tau-" ucap Nara terpotong. Ia sedikit memajukan tubuhnya menatap intens ke arah Yoongi yang sedang fokus dengan jalannya.

"Apa?" Yoongi membalas tatapan itu dengan menaikan sebelah alisnya setelah kakinya menginjak pedal rem dan memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.

"Nothing." Setelah itu hening mendominasi keduanya. Salah satu di antaranya malah asyik dengan pikirannya masing-masing hingga Yoongi mengakhiri aksi saling diamnya.

"Nara?"

"Hm"

"Maaf!"

"Hm, baiklah, aku maafkan tapi aku gak mau tau pokoknya besok aku mau ketemu tiga J." Ucap Nara menegaskan.

"Bukan itu maksudku." Ucap Yoongi yang langsung membuat Nara mengerutkan dahinya.

"Maksudnya?" tiba-tiba saja kecanggungan terjadi di antara keduanya. Nara seolah merasakan sesuatu yang disembunyikan dari tatapan Yoongi yang kini menatapnya penuh rasa bersalah.

"Maaf jika aku mempersulit semuanya. Aku ...," Yoongi menghembuskan nafasnya gusar, "Aku hanya ingin kita berpisah dan kamu bahagia dengan caramu sendiri."

Deg

Nara terdiam kaku di tempatnya. Rasanya seperti tersambar petir saat telinganya mendengar dengan jelas apa yang baru saja lelaki itu ucapkan.

"K-kamu serius?" Yoongi menganggukan kepalanya. Sorot matanya lemah saat Nara bertanya seperti itu.

"T-tapi apa alasannya?" ingin sekali gadis itu terisak keras saat ini juga namun tidak bisa. Ia tidak boleh terlihat lemah di saat kondisi seperti ini.

"Ku rasa itu tidak penting karena aku tau sebuah alasan hanya akan membuatmu menderita. Aku mohon jangan kenang aku jika itu menyakitkan." Kedua sudut bibir gadis itu tertarik ke atas. Ia tidak ingin dikatai lemah hanya karena sebuah perpisahan.

Yoongi sadar ia telah mematahkan hati seseorang. Ia tahu itu tapi, ia tidak bisa menahan gejolak dari hatinya untuk tidak mengatakan hal itu.

"Baiklah, jika kenangan itu tak pantas untuk dikenang, maka jangan pernah temui aku lagi. Aku tak butuh cinta dari siapapun setelah ini." Nara mengusap air matanya yang mengalir begitu saja saat ia mengucapkan kata-kata tadi.

Hurt Y.N #mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang