Nara merutuki dirinya sendiri. Bagaimana tidak! dia baru saja memberikan kesempatan kepada pria masa lalunya untuk bisa mengambil hatinya lagi. Nara benar-benar kesal pada dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia memberi kesempatan dengan begitu mudahnya.
Hatinya menang kali ini. Hatinya mampu men-setting otaknya yang terus melawan agar menolak Yoongi dengan alasan waktu tapi nyatanya otaknya kalah. Namun, tak bisa dipungkiri karena saat ini hatinya benar-benar lega dengan keputusannya.
"Non, di bawah ada tamu nyariin Non." Lamunannya buyar saat tiba-tiba bi Ipah mengetuk pintu kamarnya. Dengan langkah gontai ia turun dari ranjangnya lalu membukakan pintu kamarnya.
"Siapa, Bi?"
"Bibi lupa nanya tapi dia cowo. Mungkin pacarnya Non kali." Gadis itu mengerutkan dahinya namun tetap melangkahkan kakinya hingga kedua tangannya mengepal erat saat dilihatnya sosok itu menyeringai menatapnya.
"Apa kabar, Rea?"
***
"Tae? l-lo ngapain di sini?"
"Emang kenapa? gak boleh?"
"T-tapi lo ngapain di sini?"
"Gue mau masuk ke apart gue. Lo mau ikut masuk?" gadis itu mengerutkan dahinya.
"Dunia sempit banget, ya? apart kita tetanggaan. Lo baru pindah?" gadis itu menganggukan kepalanya sedikit terlihat ketakutan.
"Maaf." Lirih Tae.
"Hah?"
"Gue gak bermaksud ngebentak lo waktu itu." Seulgi sedikit menarik kedua sudut bibirnya ke atas.
"Gue harus apa biar lo gak ketakutan lagi liat gue?" gadis itu menggelengkan kepalanya lemah.
"Gue minta maaf."
Deg
Bukan apa-apa tapi pria itu benar-benar membuat jantung Seulgi melompat cepat saat tiba-tiba Seulgi merasakan tubuhnya dipeluk erat oleh pria itu.
"Gue udah maafin lo koq." Ucap Seulgi di sela pelukannya.
"Tapi tetep aja gue ngerasa bersalah apalagi liat Nara yang begitu protektive sama lo. Gue bener-bener ngerasa bersalah dan baru kali ini gue takut nyakitin orang."
"Maksud lo?" gadis itu berhasil menciptakan jarak di antaranya. Taehyung menunduk menatap sepatunya dengan lesu.
"Gue bukan orang baik."
"Okey, gue tau. Gue juga pernah ngerasain itu." Kini keduanya saling bertatapan. Tae bingung kemana arah gadis itu berbicara. Apa benar gadis itu tahu masa lalunya?
"Lo tau apa?" bingung Tae yang dibalas gelengan kepala oleh gadis itu.
"Bukan apa-apa. Gue cuma ke bawa suasana dan gue cuma nebak doang kalo lo ada masalah sama masa lalu lo."
"Lo cenayang?"
Pletak
"Awss" gadis itu menjitak kepala Tae sedikit keras hingga membuat Tae meringis kesakitan.
"Gue bukan cenayang." Kesal Seulgi.
"Tapi tebakan lo bener."
"Tapi gue bukan cenayang!"
"Okay. Btw, lo gak ngajak gue buat bertamu di apart baru lo?"
"Buat apa? gue sibuk."
"Lo udah gak takut lagi sama gue?"
"Sedikit."
"Maaf, gue-"
"Stop bilang maaf! gue bosen dengernya." Dan saat itu juga Tae memeluknya. Seulgi sebenarnya bingung dengan sikap Tae saat ini tapi ia tidak ingin bertanya sekarang.
"Gue sayang sama lo."
"Hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Y.N #myg
Fanfiction"Maaf menyakitimu! aku hanya ingin seperti ini. Berpisah tanpa ada yang tersakiti." #myg "Bulshitt!! cinta itu memuakan!" #narae