17

1.3K 106 0
                                    

"Y-yoongi?" lirihan setengah berbisik itu keluar dari mulut Nara hingga menyadarkan seseorang yang berdiri tak jauh darinya. Pria tadi. Yoongi.

"Nara? sejak kapan lo di sana?" Nara tersenyum kecut.

"Cukup lama." Ucap Nara datar. Gadis itu mencoba menyembunyikan kekecewaannya saat Yoongi menghampirinya.

"Lo liat-"

"Ya." Potong Nara.

"Jangan salah paham, please."

"Siapa yang salah paham, huh?"

"Nara, maaf. Tadi itu fans gue minta poto bareng."

"Ya, no problem. Mau poto bareng, cium pipi, cium apa terserah lo." Emosi Nara membuncah membuat dadanya naik turun tak karuan. Nara benar-benar kesal kali ini.

"Nara, dengerin gue-"

"Stop! gue lelah." Gadis itu melenggang pergi begitu saja. Ia benar-benar emosi dan mungkin ini gara-gara pms-nya.

"Nara, tunggu!" pria itu mengejarnya hingga ia berhasil mencekal tangan Nara. Kini keduanya sudah tidak lagi berada di perpustakaan tetapi di koridor dekat toilet perempuan.

"Lepas!"

"Gak."

"Mau lo apa sih?"

"Ada juga gue yang ngomong gitu. Mau lo apa sih?" Nara menyerngitkan dahinya.

"Maksud lo?" Yoongi tersenyum kecut menatapnya. Pria itu lebih memilih meninggalkan Nara setelah membisikan sesuatu yang penuh dengan penekanan di setiap katanya hingga membuat Nara mematung cukup lama.

Lo bitch!

Tanpa gadis itu sadari, butiran bening itu lolos dari matanya.

***

"Nara, lo abis nangis?" tanya Seulgi saat didapatinya Nara kembali ke kelas dengan mata sembab.

"Enggak, tadi mata gue kelilipan waktu di perpus."

"Udah pake obat mata?"

"Udah." Ucap Nara meyakinkan hingga membuat sahabatnya mengangguk lega.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar lima menit yang lalu. Nara sendiri sudah berada di luar gerbang sekolah menatap sebuah mobil yang baru saja berhenti di depannya.

Sebelum pria yang di dalamnya keluar, Nara lebih dulu melihat tatapan dingin dari seorang pria yang berdiri di sebrang jalan bersama teman-temannya.

"Nara, maaf telat." Pria itu merengkuh Nara ke dalam pelukannya. Nara diam saja. Gadis itu masih terfokus pada tatapan dingin Yoongi yang hendak menaiki mobilnya.

"Ayo, masuk. Gue laper banget nih. Abis makan kita jalan, okey?"

"Okey." Pria itu mencium kening Nara hingga membuat Nara tersadar dan kembali melihat ke arah Yoongi yang tersenyum kecut kepadanya.

***

"Lo ngapain di sini?" Seulgi terlonjak kaget saat didapatinya Tae tengah duduk santai di tepian kasurnya. Ia benar-benar takut sekaligus malu karena ia baru saja selesai mandi. Untung saja ia sudah memakai baju dan hanya rambutnya terlihat kurang rapi. Namun, tetap saja ia kaget. Pria itu juga menatapnya kaget. Tae benar-benar menyesal telah memasuki apartement gadis itu tanpa minta ijin dari pemiliknya.

"S-sorry, ngagetin. Gue keluar dulu."

"Lo ngapain main masuk ke kamar gue dan-" Gadis itu telah selesai menata rambutnya dan sekarang menghampiri Tae yang ternyata masih ada di ruang tamu apartementnya.

"S-so-"

"Stop it! gue minta penjelasan bukan minta lo ngomong maaf!" sebenarnya Seulgi malu setengah mati tapi ia tahan sebisanya. Ia mencoba menatap pria yang sedari tadi menatapnya. Pria itu hanya diam namun masih menatap Seulgi lekat.

Seulgi memberanikan diri untuk mendekat kepada Tae yang berdiri di dekat lemari buku. Jantungnya berdetak tak karuan saat tiba-tiba pria itu memeluknya.

"Sorry, gue lancang masuk kamar lo." Ucap Tae yang semakin mempererat pelukannya.

"Kemarin-" ucap Seulgi terpotong.

"Maaf, gue gak bermaksud-"

"Gue udah maafin." Potong Seulgi.

"Tapi gue belum selesai ngomong." Kesal Tae yang kini menciptakan jarak di antaranya. Gadis itu mengerutkan dahinya.

"Gue gak bermaksud baperin lo tapi gue serius sama ucapan gue kemarin."

"Lo ngomong apa sih?"

"Gue serius, Gi!"

"Secepat itu?"

"Lo gak yakin kalo gue beneran sayang sama lo?" gadis itu menggelengkan kepalanya membuat Tae prustasi mengacak rambutnya.

"Gue emang suka sama lo tapi hanya sebatas mengidolakan dan gue belum yakin sama rasa sayang lo."

"Gi, lo serius?" tanya Tae dan gadis itu menganggukan kepalanya.

"Okey."

Aneh!

Itulah yang Seulgi rasakan saat ini. Rasanya seperti kehilangan separuh nafasnya saat Tae keluar dari apartnya dengan langkah lesu. Seulgi masih bingung dengan perasaannya.

Hurt Y.N #mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang