28

1.2K 87 0
                                    

Suasana canggung di antara ke empat manusia yang baru saja menduduki kursi kantin milik sekolah. Dua pria dan dua wanita itu terdiam cukup lama hingga salah satunya membuka percakapan.

"Jadi kita mau diem-diem terus nih? sampe kapan? sampe bel masuk atau bel pulang?" Tanya Nara yang kini menatap jengah dua pria di depannya. Semalam penuh Nara dan Seulgi membuat keputusan agar kedua pria di depannya itu bisa bermaafan. Kedua gadis itu membujuk pria-nya agar bisa saling memaafkan dan sekarang rencananya belum berjalan dengan baik karena keduanya masih saling bungkam tanpa pandang.

"Ugh, cabut yuk, Ra. Males gue ngadepin cowok gak gentle kek mereka."

"Suga, gue minta maaf. Terserah lo mau bikin gue bonyok kek, pingsang kek atau mati sekalian asal lo mau maafin gue. Gue gak mau ngehancurin pertemanan kita cuma karna cewek." Kedua gadis yang hendak berajak dari kursi tiba-tiba saja melongo seperti keledai dungu dengan posisi masih berdiri saat Taehyung berbicara panjang kali lebar seperti itu. Namun, Yoongi masih tetap tak bergeming.

"Gue, gue kesal sama perasaan gue sendiri. Gue bingung hingga akhirnya gue menemukan titik terangnya kalau ternyata hati gue terikat oleh dua wanita. Dan gue sadar kalau itu gak baik maka gue putuskan buat ngilangin perasaan gue ke satu wanita itu dengannya gue fokus ke satu wanita yang satunya. Dan wanita itu adalah Seulgi." Saat itu juga kedua gadis itu langsung serempak kembali duduk di kursinya sedangkan Yoongi menatap sahabatnya tak percaya.

"Gue udah maafin lo. Tapi, apa lo serius sama Seulgi?" ucap Yoongi.

"Gue serius." Ucap Taehyung penuh keyakinan.

"Lo gak jadiin Seulgi pelampi-" ucap Nara terpotong

"Enggak sama sekali dan lo," tunjuk Taehyung dengan matanya ke arah Nara, "Maafin gue."

"Gue maafin lo dan gue mohon sama lo buat gak bikin sahabat gue nangis lagi. Gue bakal bunuh lo kalau itu terjadi." Seulgi menatap Nara tak percaya.

Nara tidak sungguh-sungguh kan? batin Seulgi.

"Ya, lo boleh bunuh gue semau lo."

"Lo gila?" sela Seulgi yang kini menatap Taehyung dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ya."

***

"Ra?"

"Ya?"

"Pulang sekolah mampir dulu yuk ke kedai depan." Ajak Yoongi. Kini keduanya tengah berjalan menuju kelas Nara. Tepatnya Yoongi mengantarkan gadis itu ke kelasnya.

"Hm, boleh. Tapi-"

"Tapi apa?"

"Nanti L nyariin gue soalnya ayah nitipin gue ke dia."

"Oh, bentar deh gue telpon dia dulu." Ucap Yoongi yang kini mengeluarkan ponselnya lalu memanggil nama L di panggilan terakhir.

"Lo punya nomornya?"

"Kemarin dia nelpon gue jadi gue tau deh nomornya."

"Apa? dia ngomong apa aja?" tanya Nara sedikit cemas.

"Kepo." Jawab Yoongi yang malah mengacak rambut Nara.

"Ish, dia gak nanya yang aneh-aneh kan?" Yoongi menggelengkan kepalanya dan itu membuat hati Nara sedikit lega.

"Dia cuma nanya kapan gue ngelamar lo secara resmi."

"APA?" dan saat itu juga tawa Yoongi pecah melihat ekspresi kaget Nara yang sangat menggemaskan.

"Terus gue jawab gini, gue bakal ngelamar dia kalau bokapnya udah datang." Ucap Yoongi setelah berhasil menghentikan aksi tawanya dan itu membuat wajah Nara bersemu merah.

"Aihh, blus-"

"Shut up!" potong Nara dan itu kembali membuat Yoongi tertawa puas melihat ekspresinya yang menggemaskan.

Sepulang sekolah Nara dan Yoongi langsung mendatangi kedai di depan sekolahnya. Kedai itu menyajikan berbagai makanan serta minuman masa kini yang Nara yakini tidak akan membuat perutnya kenyang. Dan Yoongi tertawa lepas saat gadisnya berkata seperti itu hingga akhirnya Yoongi membawanya ke tempat makan di taman kota yang dekat dengan apartement temannya.

"Serius di sini ada makanan enak?" Yoongi menganggukan kepalanya lalu melingkarkan lengannya di pinggang gadisnya yang hendak berjalan mendahuluinya.

"Lo mau kan makan di sana?" tunjuk Yoongi tepat pada kedai pecel ayam yang Nara ketahui rasa ayamnya sangat menggiurkan.

"Itu sih favorite gue. Ayo!" ajak Nara dengan semangat 45 dan itu membuat Yoongi tak henti-henti untuk tersenyum.

"Enak kan?" tanya Yoongi yang dibalas anggukan kepala oleh gadis itu.

"Lo sering makan di sini?" tanya Nara.

"Sering banget kalau gue nginep di tempatnya Tae." Dan Nara hanya ber-oh ria saja hingga makanan keduanya habis lalu Yoongi membayar makanannya dan keluar dari kedai kecil itu. Keduanya kembali berjalan mengelilingi taman kota yang terbilang luas namun langkahnya terhenti saat tiba-tiba seseorang mencekal lengan Nara cukup erat.

"Nara?"

Deg

Itu bukan suara Yoongi dan sangat Nara yakini suara itu milik pria masa lalunya.

"H-hanbin?"

Hurt Y.N #mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang