"Baik anak-anak, waktu telah habis dan sekarang kumpulkan jawabannya. Cepat, cepat!" Nara merebahkan punggungnya di bangkunya setelah menyerahkan kertas ulangan matematika. Ya, hari ini kelasnya mendapati ulangan harian dadakan dan untungnya Nara selalu siap jika ada ulangan seperti ini.
"Terima kasih untuk pertemuan kali ini. Silahkan istirahat." Seluruh siswa maupun siswi berbondong-bondong keluar kelas setelah sang guru keluar. Nara dan Seulgi memutuskan untuk pergi ke kantin karena Nara berjanji akan menceritakan kejadian kemarin saat bertemu Hanbin.
"G-gue takut, Gi." Lirih Nara setelah berhasil menceritakan kejadian kemarin dengan air mata yang kian menjadi-jadi. Gadis itu tidak menangis sesenggukan namun tetap saja air matanya terus mengalir.
"Ra, lo kenapa nangis lagi."
Deg
Kedua gadis itu mendongakan kepalanya saat dilihatnya dua kakak kelas sudah terduduk di samping keduanya. Lebih tepatnya Yoongi di samping Nara dan Taehyung di samping Seulgi.
"G-gue gak papa." Lirih Nara. Gadis itu benar-benar tidak bisa mengontrol air matanya hanya karena terus-terusan ketakutan.
"Gue gak percaya."
"Terserah lo! gue mau makan." Ucap Nara datar, "Gi, pesenin gue baso sama minumnya bebas terserah lo."
"O-"
"Biar gue yang pesenin." Sebelum Seulgi menjawab terlebih dulu Yoongi bangkit dari duduknya.
"Sekalian gue ya, sama kaya Nara." Ucap Taehyung yang dari tadi diam saja.
"Gue juga." Ucap Seulgi dengan cengiran khas miliknya membuat Yoongi menjawabnya datar. Pasalnya ia hanya berniat untuk memesankan milik Nara.
"Ya."
"Yang ikhlas dong." Ucap Taehyung yang membuat kedua perempuan itu tertawa geli saat dilihatnya Yoongi mengerucutkan bibirnya.
***
Siang ini, Yoongi keukeuh meminta Nara untuk pulang bersamanya. Pria itu mengatakan kalau ia tidak menerima bantahan atau apapun dan itu membuat Nara mengangguk pasrah. Dan sekarang bel pulang sekolah telah berbunyi. Dengan senang hati Yoongi menunggu kelas Nara yang belum bubaran hingga waktunya tiba, Nara keluar dengan wajah pucat.
"Nara, are you okay?"
"I'm fine." Yoongi tahu kalau Nara sedang berbohong saat ini.
"Ra, lo bisa cerita sama gue. Gue tau gue bukan siapa-siapa lo lagi saat ini tapi, lo gak lupa kan kalo kita pernah bersama. Gue selalu cerita apapun sama lo tapi kenapa lo gak pernah terbuka sama gue? apa lo gak yakin gue bisa dipercaya?"
"Gue cape, gue mau-"
"Gue tau lo cape karena lo nyimpen masalah lo sendiri. Gue udah lama sama lo dan gue udah hafal betul kalo saat ini lo lagi ada masalah. Kenapa lo harus tertutup gini sih? lo itu sulit banget buat gue gapai padahal kita berdekatan."
"Yoongi, please. Jangan sekarang gue mohon." Nara benar-benar kesal saat ini. Kenapa Yoongi kepo sekali sih dan kenapa ia harus berbicara seperti tadi. Yoongi benar-benar membuatnya lemah untuk bisa menahan emosi dan ketakutan yang terus menjalar di pikirannya.
"Kapan, Ra? kapan?"
"Gue balik sendiri. Lo gak perlu anterin gue." Nara terus mempercepat langkah kakinya meninggalkan Yoongi yang kini menatapnya sendu. Nara tahu saat ini pria itu sedang membeku di tempat. Namun, ia salah karena pria itu menghentikan langkahnya dari belakang. Pria itu memeluk Nara erat dari belakang sambil membisikan sesuatu yang membuat air mata yang sedari tadi ditahannya kini mengalir begitu saja.
"Maaf. Jangan tinggalin gue, Ra."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Y.N #myg
Fanfic"Maaf menyakitimu! aku hanya ingin seperti ini. Berpisah tanpa ada yang tersakiti." #myg "Bulshitt!! cinta itu memuakan!" #narae