Nara baru saja menghabiskan semangkuk kecil ice cream vanillanya. Pria di depannya tersenyum lega mendapatinya yang semangat menghabiskan ice creamnya dalam waktu singkat.
"Lo kaya gak pernah makan ginian aja sih."
"Bodo."
"Katanya lo mau ngenalin gue sama calon tunangan lo?"
Uhuk uhuk
"Lo kenapa?" gadis itu menggelengkan kepalanya dan masih terbatuk-batuk.
"Minum!" Nara menghabiskan minuman pria di depannya sampai tak tersisa. Nara baru ingat soal pertunangan itu. Ia benar-benar lupa dan Yoongi kenapa tidak menbahasnya sih?
Ah iya, Nara lupa satu hal kalau hubungannya sedang tidak baik saat ini.
"Jadi kapan lo mau kenalin cowok lo ke gue?" tanya pria itu. Nara bingung mau menjawab apa dan tepat saat ia mengalihkan pandangannya ke arah pintu masuk kafe, ia melihat Yoongi masuk bersama ketiga temannya yang Nara yakini itu adalah member BTS. Nara menelan salivanya dengan susah payah saat dilihatnya Yoongi merangkul seorang gadis yang entah dari mana datangnya. Ah iya, gadis itu assistant-nya. Tapi kenapa mereka sangat akrab sekali? huft, Nara harus banyak-banyak sabar kali ini.
"Gue udah putus sama dia." Pria di depannya itu hampir saja tersedak saat mencicipi ice cream milik Nara.
"Kapan?"
"Dua bulan yang lalu." Tatapan gadis itu kosong.
"Kita pulang sekarang."
***
"Taeee?"
"Taeeee, buka pintunya gue mau ngomong."
"Ta-" gadis itu hampir saja mengetuk wajah Tae kalau saja tangannya tidak bisa terkontrol. Pria itu terlihat kacau dan itu semakin membuat Seulgi merasa bersalah.
"Ap-"
Brukkk
Senyum mengembang dari wajah Tae saat gadis itu menyerang memeluknya agresif dan hampir membuat Tae kehilangan keseimbangannya.
"Maaf." Lirih gadis itu yang semakin mengeratkan pelukannya.
"For what?"
"Gue minta maaf. Gue tau gue telat tapi jujur gue suka sama lo. Gue punya perasaan aneh tiap gue liat lo dan jantung gue-" ucap Seulgi terpotong. Gadis itu masih mengeratkan pelukannya seolah menenggelamkan wajahnya yang mungkin sudah memerah saat ini, "gue deg-deg-an tiap deket lo." Ucap Seulgi setengah berbisik yang membuat Tae mengembangkan senyumnya dan membalas pelukan gadis itu.
"Itu nama lo cinta sama gue, Gi."
"Gue gak peduli apa namanya yang terpenting jangan jauhi gue apalagi diemin gue. Gue gak mau." Rengek gadis itu yang sudah tidak memeluk Tae lagi.
"Jadi, lo udah gak takut nih sama gue?" gadis itu menggelengkan kepalanya cepat hingga membuat Tae mencium keningnya dan kembali memeluknya erat.
***
"Ra, lo masih lama?"
"Bentar lagi."
"Soal gitu aja lama banget sih"
"Ini juga udah selesai." Malam ini Nara meminta sepupunya untuk mengajarinya soal matematika tentang Limit.
"Selesai! silahkan lo boleh balik ke kamar lo sekarang." Nara mengakhiri acara belajarnya karena matanya sudah tinggal lima watt lagi.
"Ughh, lo sama sekali gak bilang makasih sama gue." Gadis itu nyengir kuda tanpa dosa.
"Thanks."
Cup
Nara mencium pipi L sebagai hadiah karena telah menemaninya tadi. L yang diperlakukan seperti itu hanya diam lalu kembali ke kamarnya. Ya, sepupunya itu bernama L. Nara sendiri jarang memanggil nama sepupunya itu karena menurutnya terlalu misterius hanya satu huruf.
Esok harinya, Nara memanfaatkan hari libur sekolahnya untuk mengunjungi apartement sahabatnya. Gadis itu sudah berkali-kali mengetuk pintu apartement Seulgi namun apa yang yang terjadi. Pintu apartement yang sebelahnyalah yang terbuka dan menampilkan sosok Seulgi yang terkejut di sana.
"Gue salah ngetuk apart, ya?" tanya Nara dengan polosnya.
"Siapa, Gi?" Nara terkejut saat dilihatnya Tae keluar dari belakang sahabatnya.
"Dia ngapain di apart lo?" tanya Nara.
"Ini apart gue." Sahut Tae yang kini melingkarkan lengannya di pinggang Seulgi membuat gadis itu merasa risih karena Nara menatapnya penuh tanda tanya.
"Lo berdua tinggal se-apart?" tanya Nara lagi yang dibalas gelengan kepala oleh dua orang di depannya.
"Biar gue jelasin." Seulgi melepaskan lengan Tae begitu saja lalu menarik tangan Nara masuk ke dalam apartementnya. Gadis itu menjelaskan apa yang sudah terjadi kemarin dan semalam. Semalam Seulgi ketiduran di apart Tae. Seulgi menceritakan semuanya tanpa sisa dan Nara hanya mangut-mangut tanda ia mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Y.N #myg
Fanfiction"Maaf menyakitimu! aku hanya ingin seperti ini. Berpisah tanpa ada yang tersakiti." #myg "Bulshitt!! cinta itu memuakan!" #narae