24

1.2K 100 0
                                    

Sore ini Nara dikejutkan oleh Hanbin yang tiba-tiba berada di pekarangan rumahnya. Tepatnya sedang bersender di mobilnya sendiri. Nara baru saja turun dari mobil Yoongi yang diikuti oleh pemiliknya. Yoongi menyadari perubahan sikap Nara yang tadi ceria bersamanya kini terlihat murka melihat pria yang menyeringai menatapnya.

"Nara, akhirnya lo datang juga."

Deg

Tanpa aba-aba pria itu sudah memeluk Nara yang kini meronta-ronta untuk dilepaskan.

"Lepas!" pinta Nara.

"Lepasin dia!" ucap Yoongi datar membuat Hanbin melepaskan pelukan itu.

"Lo siapa?"

"Pergi dari sini." Usir Nara dengan emosi yang kian membesar.

"Gue tanya dia siapa?" bentak Hanbin kepada Nara dan membuat tangan Yoongi yang sedari tadi mengepal kini telah melayang tepat di sudut bibir Hanbin hingga pria itu jatuh tersungkur.

"Jangan pernah bentak cewek gue!" sementara itu, Nara menatapnya tak percaya. Ia melihat jelas kilatan emosi di kedua mata lelaki di depannya dan ia bingung harus apa.

"Cihh, jadi dia cowok baru lo?"

"Ya." Jawab Nara singkat dan saat itu juga ia melihat pria itu menyeringai ke arahnya.

"Lo cowok terbodoh yang pernah ada. Lo udah ditipu sama cewek polos ini. Cewek lo udah pernah gue rasain dan cukup memuaskan." Kilatan mata itu kian menjadi-jadi di mata Yoongi. Pria itu benar-benar murka sampai akhirnya melayangkan pukulan yang membuat Nara menjerit histeris serta mengundang L keluar rumah dengan tergesa-gesa.

"Pisahin mereka gue mohon." Ya, kedua pria itu saling melayangkan pukulannya tanpa henti hingga akhirnya L berhasil membuatnya berhenti. Tanpa Nara sadari, matanya sudah berair hebat mengalir deras layaknya air terjun.

"Stop! jangan berantem di rumah gue. Pergi!" saat itu juga Hanbin masuk ke mobilnya lalu pergi entah kemana.

"Yoongi, lo gak papa?" tanya L saat melihat Yoongi mematung menatap Nara yang penuh air mata.

"Kalian beresin masalah kalian baik-baik. Gue masuk duluan." Yoongi masih tak bergeming dan terus menatap Nara dengan tatapan yang sulit diartikan. Pria itu mendekat ke arah Nara lalu memeluknya erat.

"Jangan nangis." Singkat tapi membuat Nara segera menghapus air matanya setelah menciptakan jarak.

"L-lo luka." Yoongi tersenyum ke arahnya.

"Ini belum seberapa. Gue masih kuat." Ucap Yoongi lalu mencium kedua mata Nara yang memerah secara bergantian.

"Gue sayang lo." Ucap Yoongi yang langsung mencium kening Nara cukup lama dan setelah itu Nara memeluknya erat seolah tak ingin terlepas.

"Gue lebih sayang lo." Setelah itu Nara mengajaknya untuk mengobati luka di wajahnya. Meski tak terlalu parah tapi tetap saja Nara merasa khawatir setengah mati.

"Rea, ini obatnya." Ucap L memberikan obat P3K karena Nara memintanya untuk mengobati luka di wajah Yoongi.

"Nama gue Nara bukan Rea." Ucap Nara datar.

"Bodo amat." Jawab L tak kalah datar dan hal itu membuat Yoongi tersenyum simpul melihatnya.

"Kenapa dia panggil lo Rea?" tanya Yoongi setelah L meninggalkan keduanya di ruang tamu sementara Nara masih mempersiapkan kapas dan obat merah.

"Katanya sih panggilan sayang ke gue."

"Oh." Setelah itu keduanya hening namun sesekali Yoongi meringis saat lukanya sedikit tertekan dan itu membuat Nara terus-terus meminta maaf.

"Lo percaya gak sama omongan Hanbin tadi?" tanya Nara yang sudah selesai mengobati wajah Yoongi yang sedikit luka. Yoongi menatap dalam mata yang juga menatapnya penuh rasa salah.

"Gue percaya sama lo." Jawab Yoongi yang membuat Nara tersenyum simpul.

"Gue bener-bener nyesel pernah kenal sama cowok kaya dia. Dia bener-bener gila, dia gak waras. Gue benci!" emosi Nara kian memuncak hingga membuat Yoongi memeluknya erat dengan kepala yang disembunyikan di leher gadis itu.

"Ra, lo harus tau kalo gue selalu percaya sama lo. Gue sayang sama lo dan gue cinta sama lo. Gue gak pernah kecewa apalagi marah sama masa lalu lo karna gue tau semua orang punya masa lalu mau itu baik atau buruk. Gue sayang lo lebih dari lo sayang gue." Nara sedikit menegang ketika hembusan nafas Yoongi menyapu lehernya. Gadis itu membalas pelukan Yoongi lebih erat saat Yoongi membisikan sesuatu tepat di telinganya.

"I will always love you, Ra."

Hurt Y.N #mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang