22

1.3K 101 0
                                    

Yoongi lebih memilih diam setelah berhasil membujuk Nara untuk pulang bersamanya. Pria itu lebih memfokuskan matanya kepada jalanan yang cukup ramai sampai akhirnya sebuah suara menghentikan aksi fokusnya yang membuatnya menepikan mobilnya di sisi jalan yang cukup sepi. Yoongi menatap Nara lekat memperhatikan setiap kata yang diucapkan oleh gadis itu.

"Tiga tahun yang lalu waktu gue masih kelas dua SMP, gue pernah ngalamin hal buruk di hidup gue. Gue hampir kehilangan diri gue sepenuhnya kalo aja Seulgi gak ada di sana. Gue takut. Gue, gue bener-bener bodoh saat itu. Gue hampir rusak tapi untungnya Seulgi datang tepat waktu dan gue selamat.

"Rusak?" Yoongi menatapnya penuh tanda tanya. Jujur saja Nara takut mengatakan hal yang sebenarnya. Ia takut Yoongi akan meninggalkannya.

"Dia hampir ngambil keperawanan gue." Lirih Nara dengan kepala menunduk. Air matanya kembali meluncur bebas dan sesekali sesenggukan membuat hati Yoongi teriris. Tanpa bersuara lagi pria itu langsung memeluk Nara yang menunduk dan masih melanjutkan ceritanya.

"Gue yakin gue udah aman tapi tetep aja gue takut sampai-sampai gue pindah ke negara ini sama Seulgi dan akhirnya gue ketemu lo. Gue berterima kasih banget sama lo, karna lo gue udah gak takut lagi sama laki-laki. Gue-"

"Maksud lo?" Yoongi menciptakan jarak di antaranya dan menatap gadis itu serius.

"Gue pernah berniat buat gak berhubungan lagi dengan yang namanya laki-laki tapi lo tiba-tiba dateng. Lo harus tau alasan gue dulu selalu ngehindar dari lo karena gue trauma sama laki-laki. Gue trauma, tapi itu gak lama karena lo selalu nunjukin kalo lo bener-bener serius sama gue." Nara menghela nafas panjang sebelum melanjutkan ucapannya.

"D-dia kembali dan gue takut. Gue takut dia-"

"Dia siapa maksud lo?"

"Namanya Hanbin. Kemarin gue gak sengaja ketemu dia di taman dan masih sama. Dia masih terus ngejar gue. G-gue takut." Kini tangis Nara benar-benar pecah di dalam mobil Yoongi. Gadis itu terlihat rapuh dan itu membuat Yoongi merasa bersalah karena secara tidak langsung ia kembali membuat Nara terpuruk meratapi masa lalunya.

"G-gue takut." Saat itu juga Yoongi sudah memeluknya. Pria itu seolah merasakan apa yang dirasakan gadis itu.

"Gue janji bakal jagain lo dari pria brengsek itu. Stop nangis gara-gara dia, gue gak mau lo semakin terluka dan itu bikin gue merasa bersalah karena udah maksa lo buat cerita." Nara membalas pelukan itu dengan kedua sudut bibir yang terangkat ke atas.

"Lo gak pernah salah karena gue sendiri yang mau ceritain ini sama lo."

"Tapi tadi-" ucap Yoongi terpotong.

"Gue sebenarnya pengen ceritain ini dari dulu tapi gue takut, gue takut lo ilfeel dan jauhin gue. Gue gak mau sakit hati yang kedua kalinya."

"Kalo lo terus-terus berpikiran kaya gitu, lo salah. Gue terima lo apa adanya, Ra."

"Thanks."

"Gue harap setelah ini kita bisa sama-sama lagi. Lo mau kan?" Yoongi melepaskan pelukan itu lalu memegang bahu Nara.

"Lo?" tunjuk Nara dengan telunjuknya tepat di depan wajah Yoongi. Pria itu menhembuskan nafasnya pelan.

"Gue tadi nembak lo, Ra. Masa lo gak paham sih." Senyum mengembang di wajah Nara membuat gadis itu tersipu malu.

"Bukannya lo bilang kalo gue ini bitch? kenapa lo minta buat sama-sama lagi." Nara sebenarnya tidak terlalu sakit hati saat Yoongi mengatakan bahwa dirinya bitch karena ia tahu Yoongi sedang marah entah karena apa. Tapi, ia hanya ingin bermain-main dulu sebelum menerimanya kembali.

"Sorry, gue gak bermaksud buat-"

"Gue tau tapi kenapa?" Yoongi bungkam. Ia akan sangat malu jika mengatakan kalau dirinya terbakar api cemburu saat melihat Nara dicium oleh laki-laki lain. Ya, walaupun hanya cium kening atau pipi tapi tetap saja ia kesal.

"G-gue-"

"Gue apa?" potong Nara tak sabar mendengar alasan Yoongi.

"G-gue kesel-"

"Intinya karena apa?" potong Nara lagi membuat Yoongi menghela nafas panjang.

"Gue cemburu sama cowok yang nyium lo seenak jidatnya. Dia pikir dia siapa, huh? dan lo," tunjuk Yoongi kepada Nara membuat gadis itu menyerngitkan dahinya, "Lo juga ngapain nyium pipinya waktu itu?" saat itu juga tawa Nara pecah tanpa menghiraukan Yoongi yang sudah menyandarkan kepalanya di atas setir. Pria itu malu semalu malunya ditambah Nara yang saat ini tertawa puas melihatnya.

"Dasar ngeselin." Decak Yoongi sedikit berbisik namun Nara masih bisa mendengarnya. Gadis itu memajukan tubuhnya lalu memeluk Yoongi yang hendak menyandarkan punggungnya ke kursi mobil hingga membuat jantungnya seolah berhenti berdetak saat Nara mencium pipinya seringan kapas lalu membisikan sesuatu yang membuat kekhawatirannya lega.

"Cowok itu namanya L, sepupu gue dari Indo."

"Jadi?" tanya Yoongi yang membuat Nara kembali mengerutkan keningnya.

"Be mine?" Nara menggigit bibir bawahnya. Kali ini ia yang akan malu karena ucapan Yoongi barusan.

"Yes, i'm yours." Senyum mengembang di wajah keduanya menikmati kebahagiaan yang tercipta oleh kedua pasang mata itu.

Hurt Y.N #mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang