"Pagi Captain.""Pagi Captain Ali."
"Pagi Capt!"
Begitulah sapaan yang setiap sehabis flight Ali dapatkan semenjak dia mendapatkan gelar Captain di tahun ini, tepat disaat umurnya menginjak 23 tahun. Ali membalas sapaan mereka dengan senyum lalu berjalan dengan menggeret koper menuju mobil. Ali membuka mobilnya namun dirinya dibuat kebingungan karena pintu itu terkunci.
Ali mengetuk kaca dengan pelan.
"Eh, li, tunggu bentar." ucap seseorang dari dalam mobil.
"Sini koper lo, gue masukin bagasi."
"Thanks Vin, yuk jalan." ucap Ali lalu merebahkan badannya dikursi samping kemudi dengan kursi yang sedikit dimundurkan kebelakang.
"Langsung balik nih, li?." tanya Davin sambil menengok kaca spion, bersiap memundurkan mobilnya.
"Lo udah makan belum?." tanya Ali balik membuat Davin menggelengkan kepala." Belum."
"Ya udah, kita balik dulu biar lo bisa makan, nanti anterin gue pulang." saran Ali sambil memejamkan mata yang mendapat anggukan dari Davin .
✈️✈️✈️
Ali turun sambil membawa kopernya dan berjalan menuju lift, saat di lift ia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang perempuan. Ali membungkukkan badannya untuk membantu merapikan makanan-makanan bersegel yang sepertinya baru saja dibeli disupermarket.
"Eh, nggak usah Mas. Saya kok yang salah gak liat jalan." tolak orang itu sambil menatap Ali dengan tatapan maaf karena memang dia tadi tidak melihat jalan karena fokus dengan belanjaannya.
"Nggak kok. Saya juga salah, udah tau Mba jalan didepan, Saya masih jalan terus harusnya saya kan minggir." ucap Ali sambil tersenyum setelah merapikan belanjaan yang terjatuh.
"Mas tinggal di sini?" tanya perempuan itu sambil menatap Ali.
"Dulu sih, cuman sekarang tinggal dirumah mama, jadinya apart saya ditinggallin sama sepupu saya." jelas Ali membuat orang itu mengangguk.
"Mba sendiri? Tinggal disini?" tanya Ali membuat orang itu tersenyum.
"Iya, Mas." jawab orang itu.
"Eh, Mba namanya siapa?" tanya Ali lagi.
"Prilly Mahatei Latuconsina, panggil aja Prilly."
"Ali Fernandez Syarief, panggil aja Ali." ucap Ali pula,diiringi senyumnya.
"Kalo gitu, saya duluan ya." pamitnya membuat Ali mengangguk.
Tanpa Ali sadari, Prilly pun masuk ke dalam apartemen miliknya yang bersampingan dengan apartemen milik Ali. Ali masuk dan ternyata Davin sudah duduk sambil meneguk kopi yang masih panas karena asapnya masih mengepul.
"Lo kok gak nungguin gue?" protes Ali membuat Davin mendongak sambil tersenyum jail, lebih tepatnya senyum menggoda.
"Lo lagi PDKT sama Prilly kan?" tanya Davin membuat Ali mengernyitkan dahinya bingung.
"Lo kok tau namanya Prilly?" Ali bertanya lagi membuat Davin kembali tersenyum.
"Emang kalau tetanggaan kak nggak kenal ya?" balasnya santai membuat Ali membulatkan matanya namun sedetik kemudian ia tersenyum.
"Gue ke kamar ya, capek mau istirahat. Nggak usah bangunin gue, malam ini gue mau nginep disini aja." jelas Ali lalu berjalan memasuki kamarnya yang berada disamping kamar Davin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Captain (COMPLETED)
FanfictionBagaimana jadinya jika seorang gadis manja bertemu dengan seorang pilot yang sangat penyayang namun menyimpan luka di masa lalu? Apakah gadis manja dan ceria ini dapat menyembuhkan luka pilot tampan dan penyayang itu? Ayo dibaca ceritanya untuk mene...