Chapter 12

10.2K 398 3
                                    


Saat ini Prilly dan Audrey sedang duduk disalah satu restoran sembari menunggu pesanan mereka sekaligus menunggu Galen. Mereka memutuskan untuk refreshing . Audrey sengaja mengajak Prilly agar tidak terlalu stress menunggu hari esok.

"Ali udah kabarin kamu hari ini, Prill?" tanya Audrey 

Prilly menggelengkan kepalanya."Belum, Kak. Tadi pagi katanya ada meeting dibandara."

"Sore ini juga dia siraman dirumahnya."

"Oh, nggak bersamaan kamu ya kemarin."

Prilly mengambil ponselnya lalu membuka aplikasi WhatsApp.

Prilly: kok belum ada kabar nih dari mas captain 🙃

Mas Captain🖤 : hai, sayang 😊tadi pagi aku meeting dibandara jadi nggak sempet buka hp

Prilly: sibuk banget nih kayaknya si bapak 😗

Mas Captain🖤: iya nih, sibuk mempersiapkan hari esok  😉

Prilly : eh, siraman gimana? Udah?

Mas Captain🖤: udah kok, ini lagi kumpul keluarga aja, kumpul keluarga terakhir 

Prilly: loh, kok kumpul keluarga terakhir?

Mas Captain🖤: iya, sebelum ada mba istri 😍

Prilly tersenyum, Ali-nya selalu membuat hatinya meleleh. Audrey yang melihat itu hanya tersenyum melihat adik kekasihnya itu cengar-cengir tak jelas.

Prilly: yaudah, kamu kumpul aja dulu, aku mau makan dulu yaa 🍜

"Assalamualaikum."  ucap Galen lalu mengecup singkat dahi Audrey dan mengecup pipi Prilly kemudian.

"Waalaikumsalam."

"Mau makan apa, Gal?" tanya Audrey sambil memberikan buku menu untuk Galen baca dulu.

"Apa aja deh, yang penting jangan seafood."

"Prill, kamu udah chat sama Ali?" tanya Galen membuat Prilly menyimpan ponselnya dan beralih menatap abangnya."udah."

"Oh." jawab Galen seadanya.

"Minumnya apa, by?" tanya Audrey memecah keheningan. Galen lantas menoleh dan terlihat berpikir."terserah kamu."

Audrey berdecak."Nggak ada minum yang namanya Terserah Kamu, Gal."

"Kopi aja kalau gitu." ucap Galen santai membuat Audrey menggeleng."Nggak, kamu belum makan dari pagi. Masa mau minum kopi."

"Terus apa, sayangku?" tanya Galen lalu menangkup kedua pipi gadis itu, mata mereka mengunci satu sama lain, terhanyut dengan keindahan mata masing-masing.

"Ehem." Prilly berdeham cukup keras membuat beberapa orang berbalik kemeja mereka.

Audrey melepaskan tangan Galen dari wajahnya lalu berjalan untuk memesan makanan dan minuman untuk Galen sekaligus menutupi wajahnya yang memerah.

"Nyamuk!" gerutu Prilly seraya mengipas-ngipaskan tangannya di udara membuat Galen terkekeh."kamu kenapa cemburu? Besok kamu juga nikah, Bie."

"Abang sih nggak tau tempat." omel Prilly lagi.

"Apaansih?"

"Nggak. Ga-pa-pa." Prilly menekankan setiap kata yang diucapkannya.

"Manja banget ya. Minta dipeluk nih kayaknya." goda Galen lalu merentangkan tangannya namun Prilly tak bergeming.

My Lovely Captain (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang