Prilly menggenggam tangan Ali lalu mengecupnya."Sayang, udah lima hari kamu nggak bangun. Nggak kangen aku?""Besok aku udah nggak bisa ketemu kamu. Kita dipingit, Li. Awalnya, aku nggak mau dan minta pernikahannya diundur, tapi Mama Resi bilang nanti kamu marah kalau pernikahannya kita undur. Sekarang, kita cuman berharap kamu buka mata indah kamu itu dan liat kita semua yang nunggu kamu disini."
Dikecupnya kening Ali lama lalu beralih mengecup punggung tangan lelaki itu."Li, aku keluar bentar ya, gantian sama Mama. Mama kamu pasti mau liat kamu juga."
Prilly tersenyum."I love you, Ali."
"Udah, Sayang?" tanya Mama Resi saat melihat Prilly yang sedang membuka baju steril-nya.
"Udah, Ma."
"Pulang ya nak, diantar Galen." Mama Resi mengusap sayang rambut calon menantunya itu.
"Mama mau Prilly bawain apa? Nanti sore Prilly kesini lagi." tanya Prilly.
"Nggak usah sayang, nanti sore mama gantian sama kamu." Sekali lagi Resi memeluk Prilly, memberi kekuatan pada calon menantunya itu.
Setelah berpamitan dengan Resi dan Rafa juga Rara yang baru saja datang, Prilly langsung menemui Galen yang sedang duduk dibangku rumah sakit sambil meminum kopi.
"Abang," panggil Prilly membuat Galen lantas menoleh.
"Pulang?" tanya Galen seraya berdiri.
Prilly mengarahkan tangannya pada bawah mata Galen yang hitam seperti panda."Abang capek ya? Maafin aku ya, karena nungguin aku jadi Abang kurang tidur."
"Ngga kok, nanti tiba di rumah Abang istirahat." Galen tersenyum, meraih tangan Prilly dan membawanya keluar dari rumah sakit.
Sembari Galen mengemudi, Prilly menyalakan tape agar Abangnya tidak mengantuk. Prilly pun menatap kosong kearah jendela. Pas sekali rasanya, lagu berjudul 'I love you but i'm letting go' milik Pamungkas menemani perjalanan mereka, membuat Prilly semakin merindukan Ali.
"Ali kapan bangun, Bang?" tanya Prilly tanpa menoleh.
"Kita nggak ada yang tau kapan Ali bangun, sayang. Yang kita tau sekarang adalah dengan berdoa Ali bisa bangun. Keajaiban pasti ada." Galen mengusap rambut adiknya dan mengecup pucuk kepalanya.
"Mama mana, Bang?" tanya Prilly mengganti topik.
"Tadi pagi ada ke rumah sakit, cuman duapuluh menit lah terus balik sama Papa. Mungkin masih ada di rumah atau udah jalan ke rumah sakit lagi." sahut Galen.
"Udah fix, Bang?" tanya Prilly lagi.
"Semuanya fix. Tinggal tunggu calon pengantin pria-nya sadar untuk melakukan Ijab Qabul dengan Barbie-nya Abang." Galen terkekeh.
"Makasih, Abang."
Galen mengerutkan dahinya bingung."For what?"
" Everything." Prilly memeluk lengan Galen yang bebas."udah ikut andil dalam persiapan pernikahan aku."
"Selalu, bos!" Galen menirukan gaya hormat, persis seperti Ali membuat Prilly tersenyum sedu.
✈️✈️✈️
"Gimana keadaan Ali, Ma?" tanya Rafa membuat Resi mengendikkan bahu pasrah.
"Kata Dokter, malam ini juga kalau Ali nggak bangun, Dokter udah nggak bisa apa-apa lagi dan-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Captain (COMPLETED)
FanfictionBagaimana jadinya jika seorang gadis manja bertemu dengan seorang pilot yang sangat penyayang namun menyimpan luka di masa lalu? Apakah gadis manja dan ceria ini dapat menyembuhkan luka pilot tampan dan penyayang itu? Ayo dibaca ceritanya untuk mene...