Malam Perpisahan

88 5 0
                                    

Mia POV

Pemandangan kota malam terlihat dari balik kaca mobil. Banyak kutemui kendaraan melintas ke arah yang sama denganku. Sesekali kubuka aplikasi kamera depan di handphone-ku memeriksa riasan tipis di wajahku.

"Bentar lagi kita sampai Non," ujar Mang Japri seolah mengingatkanku untuk bersiap-siap.

Kumasukkan handphone-ku ke dalam tas kecil berwarna pink yang senada dengan dress yang kugunakan malam ini. Acara perpisahan angkatanku kali ini bertemakan party dengan tema pakaian berwarna pastel. Sebenarnya aku tidak terlalu mengerti warna-warna pastel tepatnya seperti apa. Semoga saja dress yang kugunakan sesuai dengan tema yang telah disepakati.

Lapangan parkir di SMA malam ini sudah nampak ramai dan dapat kulihat banyak teman-teman seangkatanku tengah sibuk berbincang bersama orang tua mereka. Ada sedikit rasa iri di hatiku melihat mereka yang berjalan bersama dengan orang tua mereka memasuki gedung acara bersama-sama.

Aku tersadar dari lamunanku saat Mang Japri membukakan pintu mobil di sampingku dan mengulurkan tangannya untuk membantuku keluar dari dalam mobil.

"Makasih Mang," ucapku tulus.

"Maaf Non kalo Mang Japri bikin Non malu ... Ditemani dengan sopir di acara seperti ini...," ucapnya sedih melihat penampilannya yang jauh lebih sederhana dibandingkan penampilan orang tua lainnya yang sangat berkelas.

"Ya ilah Mang. Di mata Mia mah Mang Japri ganteng banget dah. Mia bersyukur bisa punya supir seganteng Mang Japri," ucapku tulus.

Bagiku, Mang Japri dan Mbok Siska sudah kuanggap sebagai keluargaku sendiri. Mereka lah yang selalu menemaniku dan menghiburku saat orang tuaku harus pergi meninggalkanku sendiri di rumah. Aku sangat menyayangi mereka. Dibandingkan rasa malu, aku justru sangat bersyukur dengan kehadiran mereka dan kasih sayang yang mereka berikan padaku.

Mang Japri tertawa malu mendengar ucapanku, "Non Mia bisa aja."

Kutuliskan namaku dan memberikan undanganku pada penerima tamu. Setelahnya kami mendapat kotak makanan dan sebuah album foto angkatan.

Aku tertegun memperhatikan dekorasi ruangan yang sangat menawan di hadapanku. Dekorasi panggung yang sedemikian rupa berhiaskan bunga beraneka macam dan warna menghiasi daerah bagian depan panggung. Terdapat banner betuliskan acara malam ini yaitu pisah kenang angkatan 55 sebagai background-nya. Tak luput juga pada langit-langit gedung nampak hiasan berbentuk bintang dan balon berwarna pastel menghiasi langit-langit. Semuanya terlihat kalem dan berwarna. Tak kusangka aula sekolahku bisa menjadi sangat menawan dan terlihat elegan.

"Kalo gitu, Mang Japri duduk di sebelah sana saja. Ini, Mang Japri makan aja kue Mia," ucapku sebelum meninggalkan Mang Japri karena tempat duduk untuk siswa dan wali murid terpisah.

Kuedarkan pandanganku mencari sosok Geby di antara siswi-siswi yang duduk di barisan kursi sebelah kanan. Leherku terasa pegal menoleh ke kiri dan ke kanan mencari sosok Geby yang belum juga kutemukan.

Kebiasaan tu anak. Masih aja suka ngaret, batinku kesal begitu tak mendapati sosok Geby dimana pun. Kuputuskan untuk duduk di barisan bagian belakang sembari mengamati pintu masuk mencari sosok Geby yang mungkin akan muncul sebentar lagi. Tak lama, handphone-ku berbunyi menunjukkan sms masuk mengalihkan pandanganku dari pintu masuk. Setelah mengambilnya dari tas selempangku, nampak layar handphone-ku memunculkan nama pengirimnya. Kutekan notifikasi pesan masuk tersebut lalu membacanya.

From : Geby

Kamu dimana? Aku udah ada di dalem nih.

SOBA NI ITAI √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang