Mia melihat sosok Miazono yang sedang menangis memandang foto ibunya. Gadis kecil itu terus menangis mengusap foto ibunya yang telah tiada. Melihat sosok dirinya yang menangis tersedu-sedu membuatnya tak kuasa menahan rasa pedih di hatinya. Isakan tangis dan air matanya melambangkan kepedihan yang begitu dalam. Mia berjalan mendekati sosok kecilnya karena ingin menenangkan gadis kecil itu. Ia mengulurkan tangannya hendak memeluk gadis itu. Namun saat tangannya menyentuh sosok Miazono, sosok gadis tersebut menghilang dan seketika semuanya menjadi gelap. Mia merasa kebingungan dan ketakutan. Dalam kegelapan, ia berteriak sekuat tenaga memanggil semua orang yang ia kenal. Namun, hanya kesunyian dan kegelapan yang menyambutnya. Ia sendirian dalam kegelapan. Mia berjalan seraya meraba-raba sekelilingnya. Rasanya sudah lama ia berjalan namun kegelapan itu seakan tak ada habisnya. Kakinya terasa lemas dan harapannya mulai menipis.
Mia terduduk lemas setelah berjalan cukup lama dan mulai kehilangan harapannya. Dalam benaknya muncul banyak pertanyaan... Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Dimana aku? Mengapa aku ada disini?
Ia memejamkan matanya dan berpikir untuk mencari jawaban dari setiap pertanyaannya. Seketika secercah cahaya menerpa wajahnya. Tangannya menutupi wajahnya berusaha menghalau sinar yang terasa menyilaukan mata.
Seakan tersadar dari tidur panjang, Mia menangis tersedu-sedu begitu mengingat setiap kejadian yang ia alami saat kecil. Ingatan tersebut terus terngiang di kepalanya layaknya film sedih yang tidak ingin ia tonton. Ia melihat ke sekelilingnya mencari seseorang yang amat ia rindukan. Namun, hanya kegelapan yang tetap setia mendampinginya saat ini.
Bagaimana bisa ia melupakan ibunya yang sangat disayanginya? Bagaimana bisa ia meninggalkan ibunya begitu saja?
Ia teringat saat ia memutuskan untuk pergi meninggalkan tanah kelahirannya untuk memulai hidup baru bersama ibu angkatnya. Ia juga teringat saat kematian ayah angkatnya yang membuatnya memilih untuk mengakhiri hidupnya. Semua kenangan buruk itu seketika menghilang dari ingatannya namun selalu muncul dalam setiap mimpi buruknya. Mia mulai menyadari bahwa mimpi-mimpi buruknya adalah bagian dari ingatannya di masa lalu.
Kenangan buruk itu begitu membuatnya terpukul dan depresi hingga tanpa sadar ia sendirilah yang membuatnya melupakan tentang masa lalunya. Terutama tentang Miazono yang begitu menyayangi ibunya. Kasih sayangnya yang begitu dalam membuatnya tak dapat terlepas dari bayangan Miazono yang selalu menghantuinya dalam mimpi-mimpi buruknya. Ia sadar akan keinginannya untuk terlepas dari kenangan buruknya saat kecil. Namun, ia tak kuasa melupakan keluarga kecilnya yang menjadi penyemangatnya dalam menghadapi masalah yang terus menimpanya.
Di kegelapan, isakan tangisan Mia mulai mereda. Sesaat ia hanya terdiam menatap kosong ke arah cahaya yang muncul di kejauhan.
Mungkin cahaya itu adalah pintu keluar dari tempat yang gelap ini, batinnya seraya tersenyum lemas.
Cahaya itu terasa dekat darinya. Mia hanya perlu berjalan sebentar menuju cahaya itu. Namun, ia tak bergeming dan tetap terlentang dalam kegelapan.
Haruskah aku pergi menuju cahaya itu? Aku benar-benar lelah dengan semuanya. Kenyataan ini membuatku terpukul dan kehilangan harapan untuk hidup, keluhnya.
Mia teringat akan perasaan yang ia simpan untuk Aidan. Ia teringat akan semua kenangannya bersama Aidan serta khayalan indahnya tentang Aidan. Ia mengerti mengapa pria itu terus menerus menolak perasaanya. Ia akhirnya menyadari akan perasaannya yang membuatnya bertindak bodoh dan mempertahankan perasaannya yang bertepuk sebelah tangan.
Mengapa hati ini dengan bodohnya mencintai pria yang hanya terus menyakiti perasaannya?
Dahulu, ia jatuh hati pada Yamamoto Ken yang tak dapat membalas perasaannya. Sekarang, ia kembali jatuh hati pada Yamamoto Aidan yang jelas-jelas adik dari cinta pertamanya dan anak dari seorang pria yang telah merenggut nyawa ibunya.
Mia tersenyum kecut begitu menyadari tindakan bodohnya. Pedih di hatinya semakin dalam dan menyesakkan. Ia mulai mengerti mengapa Aidan dan Yamaken begitu peduli dan bersikap baik padanya sehingga ia menyalah artikan perhatian mereka. Rasa sayang dan kebaikan yang mereka berikan hanyalah rasa kasihan. Mereka merasa kasihan dan masih menanggung rasa bersalah atas dosa yang telah dilakukan ayahnya pada ibu Mia.
Sekali lagi Mia merasakan pahitnya patah hati. Ia tak tahu apa yang bisa ia lakukan untuk mengobati rasa sakit hatinya. Gadis itu menangis cukup lama di kegelapan.
Sayup-sayup ia mendengar suara orang-orang yang menyayanginya di kegelapan. Ibu angkatnya, Kakek, Sahabatnya bahkan suara Aidan dan Yamaken juga terdengar memanggil namanya dari balik secercah cahaya yang semakin redup di kejauhan. Gadis itu tetap tak beranjak dari tempatnya. Ia menangis dan menutup telinganya berusaha mengenyahkan suara-suara itu darinya.
Kegelapan ini seakan menjadi teman baginya. Mia menolehkan kepalanya menatap cahaya yang semakin redup dan menjauhinya. Gadis itu tersenyum tipis seraya memejamkan matanya.
Mia memilih untuk tetap berada dalam kegelapan dan tak menghiraukan cahaya yang meredup dan menjauh darinya hingga menghilang di kejauhan.
******
"What?! Apa ini? Udah tamat? Gitu aja?"
Wait, jangan marah dulu. Soba Ni Itai belum berhenti sampai disini. Karena Soba Ni Itai memiliki season 2 😘😆👏👏👏🎆🎇🎉🎊
Sengaja aku bikin 2 season karena sang tokoh utama alias Mia sudah mendapatkan ingatannya kembali. Di SNI season 1 berfokus pada Mia yang kehilangan ingatan masa lalunya dan masalahnya berpusat tentang masa lalu Mia yang masih misteri. Sedangkan SNI 2 akan menceritakan.......
Penasaran? Tunggu aja kelanjutannya yah😆😁
Maaf kalau selama ini SNI super duper slow update. Makasih buat vomment reader semua💕
Ketemu lagi di SNI Season 2 yah.
Bakal ada karakter baru loh... Wkwkwk
Maunya SNI 2 aku update tiap hari apa nih? Kasih saran yah😆
Biar gak super duper slow update aku kasih jadwal update nih... hehehe
See you soon💕😁
KAMU SEDANG MEMBACA
SOBA NI ITAI √
RomanceTerjebak dalam cinta sepihak hanya akan membuatmu terluka. Namun, bodohnya hati ini tak ingin berpaling...tetap bertahan dengan berpegang pada harapan semu. Harapan untuk bisa bersamamu... I Want To Be With You❤ cover by @hfaistyles dan @Eziall