Sacrifice

1.8K 121 6
                                    

Akito POV

Sinar matahari yang terik  mengenai wajah  dan membuat ku mulai terbangun sambil mengedip-ngedipkan mata.

"Dimana aku sekarang ?"
  
  Sekarang aku sedang berada di kamar yang sangat besar dengan dinding berwarna merah sedikit gold dan di lengkapi barang-barang kelas 1.

"Akito-sama sudah bangun ? " ucap perempuan dengan baju maid.

"Hem..siapa kau dan dimana aku ?"

"Aku pelayan di sini tuan dan sekarang anda berada di kerajaan Hana City." jelas maid itu.

 "Apa kerajaan !!! Lalu siapa yang membawaku ke mari  ?"

 "Tentu saja yang membawa dan menyembuhkan anda adalah Putri Nura."

"Apa!! Jadi Nura adalah Putri kerajaan Hana City." batinku.

"Lalu di mana Nura sekarang ?"

"Putri Nura sekarang berada di ruang perawatan istana." wajah maid itu terlihat sedih.

"Ke..napa...kenapa dia berada di sana?" aku langsung berdiri Dari ranjang dan langsung menghampiri maid itu.

"Entahlah aku juga tidak tau.....tapi Difa-sama sedang mengobatinya sekarang."

"Sekarang katakan di mana ruang perawatan itu?"

"Dari sini anda tinggal belok kiri, nanti anda akan menemukan pintu berwarna biru itulah ruang perawatan."

"Baiklah terima kasih."

  Aku langsung berlari keluar kamar dan menuju ruang perawatan itu. Setelah sampai di sana, aku melihat seorang wanita cantik sedang terbaring lemas dengan menggunakan alat-alat medis yang ditemani Difa-chan dan Raja Hana City yaitu Ara.

"Kenapa dengan Nura?" tanyaku.

 "Kau sudah bangun rupanya.....Nura hanya kelelahan saja Akito." ucap Difa.

"Difa-chan jangan membohongiku tentang keadaan Nura." tatapanku berubah sangat tajam.

"Tak ku sangka putri ku memiliki partner yang berani seperti mu." ucap Ara.

"Maaf Raja aku tau Difa-chan adalah adik mu, tapi saat ini tidak akan ku biarkan dia membohongi ku tentang keadaan Nura."

"Hahaha....jangan canggung seperti itu. Kebetulan aku harus memeriksa keadaan kota saat ini...permisi Akito-kun." Raja Ara langsung pergi untuk memeriksa keadaan kota saai ini.

"Difa-chan"

"Baiklah Akito dan tolong jangan menatap ku seperti itu jujur aku sangat takut .....oke jadi begini 3 hari yang lalu Nura membuka segel terlarangnya untuk mengobati mu."

"Tunggu 3 hari..maksud mu aku sudah pingsan selama 3 hari."

"Ya."

Author POV

Flassback on

"Bibi aku harus membuka segel itu."

 "Tapi Nura walau klan kita memiliki kelebihan dalam  bidang segel aku tidak yakin bila tubuh mu kuat untuk menahan kao itu, apa lagi tubuh mu yang sudah mencapai batas seperti ini." protes Difa.

"Tapi aku tidak bisa membiarkannya mati...jadi keputusanku sudah bulat untuk membuka segel itu. Hanya segel itu yang bisa menyelematkannya soal efek samping akan ku terima apapun yang terjadi." ucap Nura dan memanggil maid yang berada tidak jauh dari tempatnya.

"Kazu cepat siapkan halaman belakang istana dan bahan untuk membuka segel Eien No Hira."

 "Baik Putri."

"Oh jadi kau mulai menyukainya Nura." goda bibinya.

"Entahlah bibi."

Nura langsung menuju halaman belakang istana.

"Bibi tolong katakan pada ayah tentang kejadian ini agar dia tidak terlalu banyak bertanya saat aku bangun nanti." ucap Nura sambil berjalan.

"Ya aku akan berbicara pada Ara-oniisan." ucap Difa sambil tersenyum tipis.

Ritual segel pun dimulai.

Flassback off.

"Jadi dia berkorban demi aku ? " Akito sambil menatap Nura.

"Ya begitulah." Difa yang berjalan mendekati pintu.

 "Dan tolong jaga dia aku ada urusan...mungkin dia akan sadar 2 hari lagi. Jadi temani dia Akito-chan." ucap Difa sambil mengedipkan sebelah matanya lalu beranjak pergi, sedangkan Akito hanya tersenyum geli.

Akito pun berjalan mendekati ranjang Nura.

"Bangunlah...aku tak bisa melihatmu seperti ini." batin Akito sambil memegang tangannya.
-
-
-
-
-

Next part guyss..

    
     

Battle The World (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang