Simulasi Attack 1

1.1K 64 0
                                    

Author POV

  Cring...Cring...Cring Suara besi yang saling berbenturan menggema di arena. Pertandingan sudah berlangsung selama 8 menit. Tapi, kedua belah pihak sama-sama tidak mau menyerah. Semakin berjalannnya waktu Rin dan Lafia yang melawan musuh terkuatnya bertambah semagat. Pertarungan yang berlangsung sengit malah diabaikan oleh Akito. Dia malah tertidur pulas di kursi penonton. Namun, tidak dengan Nura yang lebih memperhatikan kekuatan musuh. Apalagi sekarang yang bertarung adalah Rin.

"Apa kau pikir bisa mengalahkanku Cold Blood?" ucap Kame sambil membawa katananya.

"Kakak jangan banyak bicara! Lihatlah Lafia-chan ingin menembakkmu!" ucap Katsu yang berdiri sedikit jauh dari Kame sambil membawa panah besi.

   Darrr...Darrr...Darrr....3 tembakan diluncurkan oleh Lafia yang berada segaris dibelakang Rin dengan sniper laras panjangnya. Mata yang berbeda warna tiba-tiba saja menjadi seperti mata seorang pembunuh. Sorot mata yang biasanya lembut kini berubah drastis. Tembakan pertama berhasil di hindari Kame begitu pun dengan tembakan kedua. Namun, saat tembakan ketiga puluru yang melesat begitu cepat dengan sigap Kame menghindarinya. Tapi perkiraannya salah peluru itu tidak mengincarnya melainkan orang yang berada di belakangnya. 

   Kame hanya tersenyum kecil. Dia sadar bahwa tidak bisa berlari cepat untuk melindungi adiknya. Kame lalu mengambil kipas di dalam kantung dan mengibaskan ke arah Katsu. Seketika angin kencang menuju ke Katsu, anehnya angin itu seharusnya melukai tubuh Katsu tapi angin itu hanya membelokkan peluru Lafia saja. Penonton yang melihatnya takjub. Bagaimana tidak, angin yang begitu kencang dan bisa membelokkan peluru tidak dapat melukai partner sekaligus adiknya sendiri.

"Cih kakak beradik yang menyusahkan!" ucap Rin.

"Kau tepat waktu kak," ucap Katsu yang melihat kakaknya melompat mundur.

"Sebagai kakak yang baik aku harus melindungi adikku, Kalau tidak ayah dan ibu bisa memarahiku,"

"Jadi kau melakukannya tidak ikhlas?!"

"Yah...Bisa dibilang begitu."

    Kame dan Katsu adalah saudara kandung. Mereka saudara kandung yang aneh dan sering bertengkar. Tapi ketika dalam pertempuran entah mengapa mereka berdua bisa melengkapi satu sama lain. Kame dan Katsu sama-sama memiliki elemen angin yang berarti mereka termasuk dalam klan Kagami. Tidak diragukan dengan kekuatan saat ini Kame dan Katsu bisa menggunakan senjata selain pedang. Kame bersenjatakan Katana dan kipas, sedangkan Katsu bersenjatakan panah besi yang bisa beruhan menjadi pedang.Walaupun mereka berudua bersaudara, mereka mempunyai kepribadian yang berbeda. Kame seorang laki-laki dengan sifat sombong dan jailnya. Katsu perempuan dengan sifat baik dan imutnya tapi ada kalanya dia juga menyebalkan.

Kame dan Katsu

"Bagaimana bisa dia melakukan itu?" gumam Yuki.

"Itu hanya bisa dilakukan seorang penyihir dapat mengontrol kaonya dengan baik," ucap Akito sambil tetap terpejam.

"Akito seriuslah sedikit jangan tidur di sini!" ucap Nura di sebelah Akito.

"Berarti benar mereka berdua tidak bisa di remehkan begitu saja." ucap Toshi.

     Rin yang tersulut emosi mulai serius. Tatapannya seakan benar-benar berubah.

"Kau masih mau melawanku Cool Blood?" ucap Kame sombong.

"Diam kau!!!  Aku pasti....pasti akan membunuhmu!!!" teriak Rin sambil berlari membawa pedangnya.

"Wow...aku suka semangatmu. "

  Rin berlari dengan kecepatan tinggi. Dia menebas dan terus menebas ke arah Kame tapi Kame menghindarinya dengan sangat mudah. Rin lalu loncat ke atas dan mengarahkan pedangnya ke atas.

Battle The World (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang