Jealous

1.6K 113 3
                                    

Yuki POV

  Aku dan timku sudah berada di depan gerbang utama.

"Baiklah semua sudah berkumpul...sekarang apa kalian sudah membawa perlengkapan kalian?" tanya Nura tegas.

"Tentu saja bu ketua." candaku. Di timku yang sekarang, Nura lah yang menjadi ketua tim karena sekolah telah memutuskan semua ketua tim.

"Sudahlah Yuki-chan, baiklah aku sudah membuat peta dari data yang diberi sekolah." Nura kemudian menunjukan peta yang ada di tasnya.

"Jadi seperti itu...dugaanku pasukan Darkmoon akan kembali menyerang, mereka tidak akan berhenti sampai mereka mendapatkan Batu itu. Nanti setelah kita sampai di desa Yuki-chan kita bahas kembali."

"Baiklah kita berangkat sekarang," ucap Akito.

"Ya."
-
-
-

   Setelah sekitar lebih 1 jam timku beristirahat dahulu di dekat pohon yang cukup besar.

"Huh lelah sekali." ucap Nura sambil duduk di dekat pohon itu.

"Yuki seberapa jauh lagi desamu?" tanya Toshi yang duduk di dekat Nura sambil sesekali meneguk minumannya.

"Sekitar 1 jam lagi."

"Huh masih lama." keluh Nura..Nura yang melihat patnernya tidak terlihat lelah sama sekali akhirnya pun memberanikan diri untuk bertanya.

"Akito kau tidak lelah?" lanjut Nura.

"Tidak." jawab Akito singkat yang sedang berdiri memandang pemandangan.

"Walaupun kau tidak lelah, minumlah dulu setidaknya agar tubuhmu lebih segar." ucap Nura sambil menyodorkan minuman kepada Akito.

  Aku yang melihat perhatian Nura kepada Akito merasakan sakit di hatiku.... aku juga tidak tau kenapa?

"Ah terima kasih," ucap Akito sambil menerima minuman itu.

"Apa kalian saling menyukai?" celetuk Toshi. Sontak Akito dan Nura sangat kaget.

"Tentu saja tidak!!!!!" ucap Akito dan Nura yang memasang wajah merah seperti kepiting rebus.

"Ehh...aku pergi dulu ya." ucapku dan beranjak pergi.

"Yuki-chan kau mau pergi ke mana?" tanya Nura sambil berteriak.

"Tenang saja aku segera kembali....aku hanya ingin mencari air." bohongku sambil terus berteriak.

  Akito yang melihat perubahan sikap Yuki menjadi curiga dan mengikutinya.

"Aku mau pergi dulu..aku mau mencari benda yang bisa dimanfaatkan di hutan ini." jelas Akito sambil mulai pergi menuju ke dalam hutan.
-
-
-
  Di dalam hutan ada seorang wanita berambut pirang tergerai. Dia berdiri di dekat sungai yang pohon-pohon sekitarnya cukup rimbun sehingga sinar matahari hanya sedikit menyinari wajahnya yang terlihat sedih.

"kenapa...kenapa ini terjadi lagi pada klan ku?" ucapku sambil meneteskan air mata.

"Eh Yuki." Yuki yang mengenali suara itu, langsung mengusap air matanya dengan kasar.

"A..Akito-kun kenapa kau di sini?" ucapku sambil tersenyum.

"Hentikan senyummu itu Yuki. Jangan kau pikir kau bisa membohongiku dengan senyuman mu itu."

"Hehehe...apa maksudmu Akito-kun?"

"Aku bilang hentikan Yuki!!!" aku yang tidak bisa menahan air mataku lagi, akhirnya menangis dan memeluk Akito dengan erat.

"Kenpa..hiks..hiks...semua ini terjadi lagi..hiks..hiks...apa mereka belum puas.....hiks...hiks..telah menghancurkan desaku waktu itu...hiks..hiks.."  ucapku terisak. Akito yang melihat Yuki seperti itu akhirnya membalas pelukan Yuki.

"Menangislah sampai kau tenang Yuki." ucap Akito sambil memegang punggung Yuki.

  Saat mereka berpelukan, mereka tak sadar ada perempuan cantik sedang memerhatikan mereka. Nura dia melihat mereka berdua berpelukan dengan eratnya.

Beberapa saat sebelumnya......

Nura POV

"Toshi-kun aku mau mencari Yuki-chan dulu ya, Aku khawatir dengannya karena dari tadi dia belum juga kembali...apa kau mau ikut?" tawar Nura sambil berdiri dan membersihkan bajunya.

"Ah tidak terima Kasih.....aku di sini saja sambil menunggu Akito datang,"

"Yah sudah aku pergi dulu." ucap Nura tersenyum dan meninggalkan Toshi.

"Kau beruntung Akito,.karena memiliki partner sebaik dia dan juga cantik." batin Toshi. Toshi yang menyadari apa yang dia katakan kemudian menggeleng kasar.

  Di hutan aku mulai mencari Yuki dengan merasakan kaonya. Sekitar beberapa menit aku menemukan kao Yuki dengan kao yang tidak familiar buatku. Aku yang penasaran mulai mendekati kao itu, tapi yang ku lihat adalah 2 orang yang sedang berpelukan dengan erat. Entah kenapa dadaku mulai sakit melihat itu semua. Saat ingin pergi dari tempat itu, aku tersandung oleh akar pohon dan terjatuh.

"Aduh!!" ucap Nura sambil menutup matanya. Akito dan Yuki yang melihat itu langsung melepaskan pelukannya.

"Nu..ra." ucap mereka berdua terbata.

"Gawat...dasar Nura ceroboh!!!" batinku. Nura yang sudah ketahuan mulai berdiri dan menghadap Akito,Yuki.

"Ano...maaf Akito, Yuki-chan...maaf menggangu, sebaiknya aku pergi..sampai bertemu di tempat tadi ya," ucap Nura sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Saat Nura beranjak pergi ada tangan yang menahannya.

"Nura kau salah paham aku dan Yuri hanya-" ucap Akito sambil menahan tanganku.

"Lepaskan." ucapku lirih.

"Nura dengarkan dulu-"

"Aku bilang lepaskan sekarang!!!" Akito yang melihat kao Nura yang berubah kemudian melepaskan tangannya.

"Aku tunggu kalian di tempat tadi 5 menit. Kalau kalian tidak datang akan ku tinggal." ucap Nura dingin sambil meninggalkan tempat itu. Yuki yang sudah melihat Nura yang pergi mulai mendekati Akito.

"Kita beri dia waktu, sebaiknya sekarang kita menuju ke tempat tadi." ucap Yuki sambil mengelus bahu Akito. Akito hanya mengganguk.
-
-
-

  Toshi yang merasakan kao Nura dari kejauhan merasa ngeri, karena kao itu menakutkan. Toshi akhirnya mengurungkan niat untuk bertanya.

"Eh kalian sudah datang kalau begitu-" ucapan Toshi terpotong oleh Nura saat menyapa Akito dan Yuki.

"Kita berangkat sekarang." ucap Nura sambil meniggalkan tempat itu.

"Akito ada apa dengannya?" tanya Toshi, tapi Akito hanya diam dan meninggalkan tempat itu.
-
-
-
-
-

Vote and comment ya... 😀😀

Battle The World (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang