Hallo for all readers,
Do you miss Mr. Anthony come to your notif??
Kini aku kembali... Sebelumnya, aku ingin meminta maaf pada semua pembaca cerita ini. Kemarin-kemarin aku tidak bisa melanjutkan cerita ini, karena ada banyak hal yang membuat aku tak bisa menulis. Pertama, karena aku sedang menjalani mid-test dan yang paling utama adalah aku sempat kehilangan inspirasi dalam menulis cerita ini. sehingga aku tidak dapat melanjutkannya untuk sementara waktu. Dan terimakasih banyak untuk kalian yang masih menyimpan cerita ini di Reading list kalian dan menunggu cerita ini berlanjut di library kalian.
Big Thanks for all readers in Us, Emirates Arab, Saudi Arabia and also for all readers in indonesia "aku cinta kalian". Thankyou for always appreciate this story until now and this is my present for all of you.
Love, vin
===============================================================
Author Pov
Satu bulan telah berlalu semenjak pertemuan rena dan anthony di acara sekolah key dan ken. Hubungan mereka masih saja seperti sebelumnya tak ada sesuatu yang dapat merubah keadaan mereka. Hingga satu hari, rena kembali dipertemukan dengan anthony di keadaan yang tidak cukup baik. Mereka dipertemukan di pinggiran jalan ibu kota.
Rena pov
Saat ini perkuliahan aku sudah ada di semester 6, semester depan aku sudah harus menyiapkan tugas akhir sebagai syaratku lulus dari kampus. Selain itu masih dosen-dosenku tersayang masih saja memberikanku tugas setumpuk di semester ini. Tabisakah mereka berbaik sedikit di sisa masa kuliahku? Huftt, karena tugas dari dosenku aku harus pulang larut malam ini. Aku harus mengerjakan tugas di kamar kost temanku karena ini memang tugas kelompok dan kamar kost temannku paling dekat dengan kampus.
Sebenarnya tugas ini dikumpulkan lusa, tapi karena esok aku tak ada perkuliahan. Semua temanku setuju untuk menyelesaikannya hari ini, dan aku rasa ada benarnya. Bila besok libur, aku bisa tidur seharian dengan tenang.
Kami membagi tugas agar bisa selesai dengan cepat, hingga tepat pukul 8 kami bisa menyelesaikan semuanya. Setelah selesai dan merapihkan semuanya, kami pulang kerumah masing-masing. 4 temanku pulang ke arah yang berlawanan denganku, sehingga aku mau tak mau harus pulang sendirian. Saat ini aku sedang tak membawa kendaraan sendiri, sementara kak rean sedang tugas keluar kota. Kuputuskan untuk menggunakan ojek online sebagai transportasiku ke rumah. Berhubung lokasi kost temanku berada di dalam gang, aku memilih menunggu ojek-ku di depan gang.
Saat akan sampai di depan gang, sekelompok pemuda menghadang jalanku. Mereka menggodaku tapi tak aku gubris. Mereka mulai mendekatiku, ada yang ingin menggodaku, ada yang ingin aku menyerahkan tasku, ada yang meminta ponselku, dan sisa 2 orang hanya mendukung apa yang dilakukan ketiga orang tersebut.
Aku coba jawab mereka secara baik-baik, walaupun aku tahu mereka tidak akan terpengaruh. Tapi itu salah satu usahaku. Aku memcoba bertahan dengan terus bergerak sembari memeluk semua barangku. Rupanya mereka memang tak menyerah, mereka masih saja memaksa untuk memberikan barangku.
Mereka semakin mengerumuni aku.
"Ayolah cantik, tak perlu jual mahal seperti itu. Serahkan saja apa yang kami minta, kami hanya butuh tas milikmu beserta isinya saja. kami janji tak akan menyakitimu bila kau mau memberikan barang yang kami minta."
"tidak, tidak akan aku berikan. Ini tas miliku, bukan milik kalian."
"Iya, kami tahu itu milikmu cantik. Ah, bagaimana bila kau berikan kami isi dompet dan juga ponselmu saja. kami tak butuh tas dan segala isi tas mu itu cantik, kami hanya butuh uang yang kau miliki. Bukankah tak banyak permintaan kami?"
"Tidak, aku tidak akan memberikan apapun padamu. Bila kalian ingin uang, bekerjalah. Jangan meminta-minta bahkan memaksa seperti ini."
"Wah, wah, wah berani sekali gadis ini mengajari kita. Kau fikir kau siapa berhak mengajari kita? Huh?"
"Ta,, tapi, ka... kalian harus bekerja. Ji.. jika ingin_"
"LEPASKAN GADIS ITU!!!"
Suara pria itu mengingatkan aku pada kak anthony. Siapakah pria yang menolongku ini.
Semua pria yang mengerumuni aku berbalik kepadanya, ternyata benar ia adalah kak anthony. Melihat peluang untuk kabur, aku segera berlari ke arah kak anthony dan berdiri di balik tubuh tingginya.
"Oh rupanya ada yang berlagak bak pahlawan disini. Kau kira kau siapa berani merintah? Huh? Lagi pula ini bukan urusanmu bung."
"Kau tanya aku siapa? Aku tunangan gadis ini. jadi apapun yang menyangkut gadis ini, telah menjadi urusanku. Dan kalian berurusan denganku sekarang."
Aku tak menyangka mengapa kak anthony mengatakan bahwa aku adalah tunangannya. Beberapa pria merasa tertantang dengan ucapan kak anthony, mereka mulai maju ke arah aku dan kak anthony berdiri. Aku mulai panik karena tak hanya nyawaku yang terancam, namun nyawa kak anthony juga.
"Tetaplah berdiri dibelakangku, jangan kemana-mana."
Aku menuruti apa yang diperintahkannya, aku bertahan berdiri di belakangnya. Mereka berlima mulai memberi pukulan pada wajah dan juga perut kak anthony, dari sekian pukulan mereka hanya sekali mengenai wajah kak anthony. Sudut bibir kak anthony mengeluarkan darah, walau tak banyak tapi itu sangat perih. Kak anthony terus memberi perlawanan segaligus melindungiku dibalik tubuh tingginya.
Tapi sepertinya kak anthony mulai kerepotan bila harus menjagaku dan juga melakukan perlawanan. Apalagi perbandingan jumlahnya sangat jauh berbeda, lima banding satu.
"Larilah ke mobilku lalu kunci pintunya hingga aku datang. Ayo cepat ran, larilah sekarang juga. Aku akan baik-baik saja, tak perlu kau khawatir."
Setelah menerima perintah itu aku segera melaksanakan merintahnya. Aku segera mencari mobil di depan gang ini. dan akhirnya kutemukan harier berwarna putih, saat ku buka pintunya benar saja. mobil ini tak terkunci, bahakan kuncinya saja masih menggantung. Untung saja tak ada yang mengambilnya. Ternyata kak anthony bisa ceroboh dan berlaku panik juga. Aku kira segalannya sempurna dan teratur.
Aku masuk dari pintu samping pengemudi dan mengunci pintunya dari dalam. Jujur saja aku masih shock karena hal seburuk ini bisa terjadi pada ku dan tentunya pada siapapun. Namun akupun merasa khawatir dengan keadaan kak Anthony saat ini. terkahir aku melihatnya, ia hanya seorang diri namun harus menghadapi pria-pria tak berperasaan itu.
Seperti yang kalian tahu 5:1 sangat lah tipis kemungkinan kak Anthony bisa menang dari mereka. Tapi lihat lah apa yang aku lakukakan saat ini, aku dengan teganya meninggalkannya sendiri disaat ia sudah berbaik hati menolongku. Bila kelima pria itu tidak berperasaan, lantas apa yang aku lakukan ini?
Tapi bila difikir ulang, aku berada disini karena kak anthony lah yang meminta. Jadi bukan salahku dong bila aku tak membantunya.
Itu pembelaanmu saja rena, jika kau mau kau bisa membantunya semampumu. Bukan meninggalkannya berjuang sendirian seperti saat ini.
Benar yang diucapakan sisi lain diriku. Aku masih bisa membantunya memanggil warga sekitar untuk dimintai tolong, bukan lari ke mobil sang penolong dan tidak berbuat apapun.
Tok Tok tok
=============================================================
Gimana? dikit yah???
yaudah sampe sini dulu yah post-nya, semoga bisa lanjut di waktu-waktu dekat ini. Maafkan jika ini kurang Feel atau bahakan gak nyambung.
terimakasih,
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Anthony
ChickLitMemiliki dosen yang tergolong tampan, bertubuh atletis, tinggi bagaikan seorang model dan selalu tepat dalam berpakaian merupakan mimpi indah bagi setiap mahasiswi. Namun, memiliki dosen yang killer, suka bertanya dan dingin merupakan mimpi buruk ba...