PART TWENTY SEVEN

465 26 4
                                    


Dua bulan setelah aku wisuda aku mendapat panggilan dari kantor tempatku magang, saat ini mereka membutuhkan pengganti sementara staff mereka yang akan cuti melahirkan. Karena kebetulan aku memang belum ada panggilan kerja dari manapun, kenapa tidak aku coba bukan. Mungkin saja nanti akan menjadi lompatan pertama bagiku untuk mendapatkan pekerjaan yang pas untuk-ku.

Jika kalian tanya apakah aku memiliki angan untuk bekerja di Howard Tecnology, tentunya aku ingin. Bayangkan saja perusahaan tersebut sangat di perhitungkan secara nasional maupun internasional, untuk urusan penghasilan jangan di tanya lagi. Aku yang hanya seorang siswa magang saja bisa dapat uang saku hampir  tiga per empat uang jajan aku dalam sebulan. Terbayang bukan bagaimana jika menjadi karyawan nya. Untuk itu aku tidak akan berfikir dua kali atau beberapa kali pun untuk menerimanya.

Hari pertama aku bekerja aku diberikan arahan mengenai apa saja yang perlu aku kerjakan dan apa saja yang perlu aku fahami sampai beberapa bulan kepan. Ternyata, staff yang aku gantikan hanya staff keuangan pada umum nya. Bukanlah seseorang yang memiliki jabatan tertentu ataupun seseorang yang sangat berkaitan langsung dengan dewan direksi. Jujur saja aku tenang saat mengetahui nya. Karena sesungguh nya aku tidak ingin ada yang tahu tentang hubungan aku dengan kak anthony seperti apa. Cukuplah mereka mengetahui kami saling kenal sebagai atasan dan bawahan saja di kantor ini. Dan tentunya aku sudah mengatakan hal ini pada kak anthony, untung dia mau mengerti setelah aku jelaskan panjang dan lebar kenapa aku meminta kami berlaku secukupnya saat ada di kantor.

Perlu kalian tahu, saat ini aku seperti sedang menjadi tokoh di sebuah novel remaja dimana pasangan kalian dihormati oleh orang-orang di sekitarnya tetapi juga menjadi idola bagi kaum hawa karena fisik yang dia miliki. Dan aku, sebagai kekasih nya menjadi sosok yang mampu bersombong diri karena yang mereka puja adalah kekasihku. Tidak sedikit di ruang kerjaku yang membicarakan kak anthony. Mulai dari  mereka membahas ketampanannya, membahas cara kepemimpinannya, cara berpakaian, cara bicara hingga cara berjalan tidak luput dari pembicaraan mereka.

"Eh ren ren, kamu selama kerja disini udah pernah ketemu dengan CEO ganteng kita belum?" Ujar salah satu teman satu ruanganku

"Hus sembarangan deh, dia itu direktur tau. Dia kan gantiin posisi Mr howard." Ujar temanku yang lainnya.

"Hemm pernah sekali, waktu awal aku magang aku papasan dengan beliau."

"Terus terus gimana? Tampan dan keren sekali bukan."

"Hah__ eh iya dia keren sekali. Kalau untuk tampan, aku tidak begitu memperhatikan wajah beliau saat itu"

"Duh pengen deh rasanya ikut meeting langsung sama dia. Kayanya keren banget deh kalau lagi mimpin diskusi gitu."

"Iyah, kalau lagi jalan aja udah keren banget pasti kalau lagi meeting makin damge dia tuh. Secara dia pinter, ganteng, sabar, tegas terus baik banget sama karyawan. Meskipun kalau urusan kerjaan ga pandang bulu galak nya."

Kukira, dia kejam hanya pada mahasiswa nya saja. Ternyata dia memang tegas jika sudah urusan pekerjaan dan perkuliahan. Tetapi tidak dapat di pungkiri, bahwa kak anthoy memiliki fisik yang sangat di perhitungkan oleh semua kaum hawa. Terbukti, Semua pegawainya saja mengatakan kalau dia tampan. Dan saat dulu aku pertama bertemu dengan nya aku katakan dia galak.

"Ren, rena.. " Tiba tiba manager keuanganku diri di hadapanku dan menyadarkan aku kembali ke dunia nyata.

"I__iya mas trias. Ada apa ya, maaf saya sedang kurang fokus."

"Laporan keuangan bulan lalu sudah kamu periksa ulang?"

"Sudah mas, saya sudah periksa semua transaksi nya dan sudah saya perbaiki juga semua kesalahan hitung nya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. AnthonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang