PART NINETEEN

8.1K 309 2
                                    

Hallo semua, do you miss me to update Mr. anthony?


maaf selama ini aku menghilang, aku kehilangan ide untuk menulis ini. jadi aku bingung bagaimana harus melanjutkan cerita aku ini.

dan sebenarnya aku saat ini sedang dalam tugas akhir kuliahku, jadi aku akan lebih menghilang lagi sekarang. tapi bila ada waktu dan ide, aku akan segera posting cerita ku

thank you

==============================================================

Anthony POV

Setelah mencoba meyakinkan rena bahwa semua akan baik-baik saja, aku dan rena segera menuju ruang tamu tempat aku duduk saat aku datang kerumah rana. Rana berjalan didepanku, bukan aku tak bernyali sehingga tidak berjalan di depan rana. Tapi ini rumahnya, dia lah yang memiliki teritorial di tempat ini. Dan yang akan kita hadapi adalah ayahnya rana, dia pula lah yang tahu bagaimana ayahnya.

Aku dan rana duduk berhadapan dengan ayah dan bundanya. Aku merasa seperti aku telah menghamili anak gadis orang dan harus berhadapan dengan orang tua sang gadis untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah kami perbuat.

Tapi bila aku yang berada di posisi ayah rana, aku pun akan melakukan hal yang sama seperti apa yang sedang dilakukannya sekarang. Bagaimanapun ini menyangkut masadepan seorang gadis, dan juga masa depan ku. Karena bila aku salah menjelaskan bagaimana keadaan yang sesungguhnya, keadaan akan bertambah rumit kedepannya.

"Silahkan kamu jelaskan apa yang terjadi padamu semalam renatha. Dan mengapa kamu harus berbohong pada ayah dan bunda?"

"baik yah. Kemarin saat aku pulang dari rumah teman untuk mengerjakan tugas, aku memutuskan untuk menggunakan ojek online. Berhubung rumah temanku berada di gang, aku harus berjalan kedepan gang terlebih dahulu yah. Lalu saat akan sampai di ujung gang, tiba-tiba__ "

Rena berhenti menjelaskan, dari wajahnya aku kembali melihat ketakutan yang terpancar saat kemarin aku menemuinya di gang. Bibirnya masih bergerak-gerak tanda ia masih ingin menjelaskan. Namun aku pun tahu, tidak mudah untuk memutar kembali kejadian yang tidak menyenangkan bagi kita.

"Lanjutkanlah renatha,"

"Ti.. Tiba-tiba ada 5 pria yang menghampiriku. Mereka memerintahkan untuk memberikan dompet beserta ponsel yang aku miliki. A.. Aku mencoba mempertahankan-nya. Tapi ke-5 pria itu berjalan mendekatiku dan berdiri memutariku. Mereka mulai menggoda aku. Aku takut mereka akan melukai-ku."

Air mata mulai menggenangi kedua mata rana, dan perlahan air itu mengaliri pipinya. Aku sangat tidak tega bila ia harus melanjutkan ceritanya, nafasnya mulai sesak karena ia berusaha menahan tangis sekaligus ingin menjelaskan kepada ayahnya. Setelah sedikit tenang, ia kembali melanjutkan ceritanya.

"Tangan mereka menjulur padaku, aku tahu jika mereka sedang tidak dalam kondisi sadar. Aku hanya bisa mendekap tas ku, sekuat dan semampuku_"

"Kamu masih bisa melawan atau sekedar lari rena, mengapa kau hanya diam saja huh?"

"Tapi.. Tapi yah, aku akan tetap kalah jumlah yah walaupun aku melawan."

Tangis rana semakin pecah saat ia menanggapi ucapan ayahnya. Aku tidak lagi bisa membiarkan ini terjadi. Aku putuskan untu melanjutkan penjelasan ini. Rana masih tertunduk dan ter-isak.

"Apakah boleh bila saya membantu rena untuk menjelaskan?"

"Memang saya bertanya pada kamu? Putri saya adalah Renatha, bukan kamu."

Mr. AnthonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang