PART TWENTY FIVE

11.4K 359 63
                                    

hayyyyyyyyyy aku datang....

aku kembali membawa hal yang kalian tunggu-tunggu. sebelumnya aku mau ucapin SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA untuk semua peemuda dan pemudi penerus bangsa ini. dan juga, aku mau mengucapkan HAPPY SUNDAY gais....😁

oke, langsung aja yah. aku mau bilang jgn lupa di like, coment dan subcribe. eh salah, jangan lupa di share..😋😋

so, enjoy the story...

================================

Anthony POV

Kulangkahkan kaki-ku menuju unit apartments yang selama ini ku huni. Kutempelkan key card yang aku punya pada pintu. Rasanya seperti disadarkan pada dunia nyata, di tempat ini lah aku tinggal, kembali pada kesibukan, lupa waktu, lupa makan, juga lupa jika aku masih saja sendiri di usiaku sekarang. Ya sebenarnya aku tidaklah terlalu tua sehingga harus segera Menikah. Tetapi, lihatlah aku sekarang. Mengurus diri sendiri saja aku tak mampu. Meskipun banyak orang mengatakan bahwa aku ini cukup bisa hidup sendiri dengan baik. Tapi tetap saja, aku butuh seseorang yg lebih Bisa lagi merapihkan hal detail di hidupku.

Kuletakan tas yang ku bawa di samping sofa ruang tengah, sementara aku kembali menyalakan ponsel yang kumatikan sepanjang penerbangan tadi. Saat semua telah menyala dengan sempurna, aku membuka aplikasi berwarna hijau dengan lambang telepon di dalam nya. Tak ada satupun pesan yang menunjukan kabar dari nya. Aku baru tersadar jika ia tak memberi kabar sampai kini aku kembali ke Jakarta. Apakah ia lupa? Atau dia hanya menganggap angin lalu atas apa yang aku ucapkan kemarin? Atau memang aku saja yang terlalu berharap lebih pada gadis itu? Entah lah mana yang benar. Tp hatiku mengatakan jika alasan terakhir lah yang paling masuk di akal fikiranku.

Aku rebahkan tubuhku yang lelah setelah kembali dari pulau dewata, ku pejamkan mata ku perlahan. Tak ada suara apa pun di tempat ini, Hanya henning yang dapat ku dengar. Sampai kapankah keadaan ini berlangsung? Mungkin kah ini akan berubah suatu hari nanti? Akan kah ada yang menantikan kepulanganku dan menyambutku saat aku membuka pintu? Sejujurnya aku ingin berharap semua pertanyaan itu dapat aku jawab dengan cepat dan tegas. Namun, aku meragu semua itu akan terjawab. Karena calon yang aku usung selama ini tidak menunjukan respon pada apa yang aku katakan kemarin. Bahkan memberi kabar saja ia tak sempat. Sepertinya ia tak perduli dengan apa yang kukatakan.
Pusing dengan semua yang melintas di kepala, kuputuskan untuk menyegarkan tubuh juga kepalaku ini. Semoga saja setelah Ini aku dapat kembali berfikir positif, tak lagi skeptis seperti saat ini.
Setelah mandi aku memutuskan untuk merebahkan tubuhku di tempat tidur, dan melepaskan seluruh lelah ini. Dan rasa kantuk pun menjemputku ke alam mimpi.
***
Aku Kembali pada aktivitas rutinku, pergi ke kantor, bekerja, menghabiskan waktu dengan pekerjaan, lupa waktu dan begitu setiap hari nya. Membosankan? Tentu saja. Harus bagaimana lagi, memang itu lah yang bisa aku lakukan. Sampai Mungkin suatu hari nanti ada yang bisa merubah semua itu.

Mungkin Ber- jam-jam aku habiskan di depan laptop dan berkutat pada pekerjaan, ternyata Masih saja Belum mampu membuat aku lupa akan ceritaku sepanjang di Bali kemarin. Tanya itu pun Masih menghantui fikiranku ini. Dari sekian banyak hal yang harus aku kerjakan, entah bagaimana mencari tahu alasan gadis itu tidak memberiku kabar menjadi poin utama yang harus aku kerjaan saat ini. Dan aku rasa, aku memanglah perlu memastikan semua ini.

Sebagai mantan dosen tamu, aku masih bisa mengakses data internal siswa yang ada di kampus tempat ku dulu mengajar. Rupanya gadis ku ada kelas hingga pukul 4 sore ini. Saat ini Masih pukul 1 lewat 40 menit, aku putuskan untuk merapihkan laptop dan semua berkas pekerjaan ku. Dan bergegas pulang.

Menginjakan kaki di tempat ini membuat aku teringat kembali dengan awal pertemuan ku dengan gadisku. Ya, dia gadisku. Dan aku seyakin itu untuk menyebutnya gadisku.

Mr. AnthonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang