Hay hay hay, i'm back guys......
Gimana? masih ada kah yang nunggu kelanjutan Mr. Anthony???
Pastinya ada lah, secara di part sebelumnya masih ada yang gantung,,,,
Oke, seperti biasanya aku hadir pasti bawa sesuatu. Dan sesuatunya itu adalah,,, kelanjutan dari cerita Mr. Anthony....
Buat yang kemaren request kelanjutannya cerita ini, nih udah aku penuhin yah,,,,
WARNING!!!!!!
Typo bertebaran!!!Happy reading guys....
==========================================================================
Author Pov
Sesampainya di supermarket Rena segera mengambil kereta belanjaan untuk berbagai barang yang akan dibelinya nanti. Sementara Anthony setia berjalan di belakang Rena, dia masih merasa tidak enak pada rena karena sudah menyakiti perasaannya. Dan kedua anak kecil itu setia berjalan besama di samping Rena dengan celotehnya masing-masing, bahkan mereka berdua terkadang berselisih faham mengenai camilan ter-enak menurut mereka. Dan jika sudah begitu, Rena lah yang menjadi penengah bagi Key dan Ken.
Beda halnya dengan Anthony yang masi saja berkutat dengan rasa tidak enaknya pada Rena, sesungguhya ia sangat ingin untuk meminta maaf pada rena. Hanya saja dia terlalu bingung dari mana harus memulainya. Sebagai pria sejati, Anthony bukanlah tipe pria yang enggan menjatuhkan harga dirinya meskipun dia salah. Bagi Anthonya, orang yang bersalah harus meminta maaf. Istilahya, berani berbuat berani bertanggung jawab.
Begitu sibuk memikirkan cara untuk meminta maaf, Anthony tidak sadar jika ia sudah terpisah oleh Rena, Ken dan Key. Pada akhirnya Anthony berusaha mencari keberadaan Rena, Key dan keponakan nya ke setiap lorong perbelanjaan tersebut. Dengan rak-rak barang yang menjulang tinggi, hal tersebut membuat Anthony perlu mengitari setiap rak dengan cepat. Dia tidak ingin di cap pria tak bertanggung jawab oleh Rena jika ia hanya menunggu Rena di kasir tanpa mau repot-repot mencari. Baginya, membuat Rena tersinggung saja sudah membuat Anthony tidak enak hati pada Rena.
Hingga akhinya tampaklah seorang gadis yang sedang berjinjit dan sedikit melompat untuk menggapai barang yang diinginkannya. Dan dengan sigap Anthony membantu gadis tersebut untuk mengambil 2 kotak Pasta Lasagna yang diinginkannya.
"Terimakasih..."
"Bukan masalah, oh iya Rana, saya minta maaf mengenai masalah yang tadi siang. Jujur saja, saya tidak bermakasud seperti itu. Hanya saja,,,,, entahlah saya pun tidak mengerti mengapa saya bisa berkata seperti itu." Ujar Anthony dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Oh, masalah itu. Ya, saya mengeti kok pak. Mungkin saya juga terlalu sensitif, sehingga hanya masalah kecil saja sudah membuat saya tersinggung."
"Hmm baiklah,,, Ran, jika di luar kampus kamu tidak harus memanggil saya bapak. Saya rasa umur kita tidak begitu jauh berbeda. Saya tidak masalah jika kamu memanggil saya dengan nama. "
"Ummm tapi saya kurang nyaman jika memanggil orang yang diatas ku dengan nama mereka saja."
"Jika seperti itu, kamu bisa pangil saya kakak atau terserah kamu lah mau panggil saya apa, selama itu masih berarti hal positif saya tidak akan mempermasalahkannya. Hanya saya kurang begitu senang jika dipanggil mas, karena saya bukan mas-mas bakso.."
Rena hanya membalas lelucon yang Anthony berikan dengan senyum dan sedikit tawa. Dia masih belum nyaman dengan kedekatan nya dengan dosen killernya. Karna baginya, bagaimanapun baiknya seseorang, dia masih harus punya tata krama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Anthony
ChickLitMemiliki dosen yang tergolong tampan, bertubuh atletis, tinggi bagaikan seorang model dan selalu tepat dalam berpakaian merupakan mimpi indah bagi setiap mahasiswi. Namun, memiliki dosen yang killer, suka bertanya dan dingin merupakan mimpi buruk ba...