PART TWENTY THREE

8.5K 331 16
                                    

Assalamu'alaikum semua reader dan selamat malam....

Hayy aku kembali ke dunia orange ini, do you miss me? Not? It's okay. Tapi kalian rindu sama anthony dan rena kan?? hayohhhh jujur aja,,,,

setelah menghilang cukup lama dan bersembunyi dibalik Hiatus, kini aku kembali menemani kalian. horeeee,,, kalian seneng dong aku kembali lagi?

oke, aku akan minta maaf sama kalian semua yang kesel nunggu aku update tapi gak pernah terjadi. sampe-sampe ada yang nanya kalau cerita ini masih lanjut apa engga? hahaha mungkin mereka sudah penasaran tingkat dewa, jadi gak sabar nunggu aku kembali. hihi. kalian jangan khawatir, cerita ini bakal terus berlanjut sampe aku nyerah buat khayalin mereka berdua. jadi doakan saja aku masih berkhayal tentang anthony dan rena. jadi cerita ini gak akan gantung.

dan untuk semua yang sudah setia menjadi follower, voters, commenters aku ucapkan terimaksih atas apresiasi yang kalian berikan. aku sangat-sangat menghargai kesabaran, kesetiaan, kecintaan kalian pada penulis macam saya. pokoknya, Aku Cinta Kalian ....

okaysssss langsung saja ke inti dari kemunculan aku malam ini, selamat menikmati hadiah malam minggu kalian. jangan lupa vote dan comment...

*Biar dapet feelnya Play multimedia di atas yah

========================================================

Author POV

Setelah matahari menghilang dengan sempurna dan digantikan sang bulan, mereka bergegas untuk kembali. Rena dan Anthony memastikan semua barang yang mereka bawa tak ada yang tertinggal satu pun.

Suasana senyap terjalin dalam perjalanan mereka berdua. Entah apa sebab mereka memilih bungkam setelah menghabiskan hari bersama dan tertawa bersama. Hening, tak ada suara apapun selain deru mobil. Bahkan radio maupun audio tak juga turut serta dalam perjalanan pulang ini.

Hingga akhirnya anthony melakukan sedikit pergerakan untuk mengisi perjalanan ini.

"Ran, saya minta tolong sesuatu boleh?"

"Minta tolong buat?"

Anthony merogoh saku kanan-nya dan ia mengeluarkan ponsel dengan logo buah yang tergigit. Sangat terlihat bahwa anthony adalah pria yang sangat maskulin, ponsel berwarna hitam dove, selalu menggunakan pakaian dengan warna dasar, menggunakan SUV dan selalu terlihat simple di saat apapun.

Anthony memberikan ponselnya pada rena dan memintanya untuk membuat koneksi antara ponsel dengan audio di mobilnya. Setidaknya anthony bisa sedikit lebih santai bila ada lagu yang menemani.

"Passcode nya kak?"

"1691"

Rena mulai mengotak atik ponsel hitam tersebut. Hingga terdengar suara lagu yang mengisi seluruh area mobil.

"Kalu mau kamu ganti lagunya ganti aja ran."

"Engga kok, aku suka sama lagunya."

"Suka sama lagunya apa suka sama yang nyayinya ran?"

"Hehe, dua duanya kak."

Anthony tersenyum simpul mendengar jawaban yang terlontar dari mulut rena. Baginya memang wajar jika wanita menyukai sebuah lagu bukan hanya kerena lagunya yang berkualitas namun juga kerena siapa yang menyanyikannya. Dan ia sangat mengerti jika Adam Lavin adalah most wanted man bagi setiap wanita.

Rena terlihat menikmati lagu yang didengarkannya. Terlihat dari mulutya yang mulai bergerak-gerak seperti gatal ingin bernyanyi. Dan humming yang mulai terdengar jelas di telinga keduanya.

Mr. AnthonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang