3: Bae

6.1K 946 46
                                    

3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3

Saat bel istirahat pertama bunyi, yang gue tau adalah setengah isi kelas langsung jalan menuju pintu. Entah Yuta yang gue yakin mau ke kelasnya Laras di MIA 3, Rocky dan Jinjin yang udah sibuk ngomongin jajanan kantin sejak pelajaran sosiologi, Dea yang udah janjian buat ke kantin bareng Yugyeom atau penghuni kelas lainnya yang punya keperluan masing-masing.

Jadi seperti hari-hari atau bahkan tahun-tahun sebelumnya, gue langsung ngeluarin kotak makan dari laci dan makan bekal yang udah gue bawa dari rumah.

Sendirian? Iya. Lyn udah menghilang entah kemana, mungkin ikut rombongan keluar kelas yang tadi.

"Eh Tal, masa tadi Ten ngasih gue stiker sama tema. Stikernya yang animation anjir."

Tanpa nengok pun gue udah tau ini suara siapa jadi gue hanya ngangguk. Tutup mulut tentang kenyataan kalau gue yang ngasih usul buat ngasih Manrel stiker berbayar.

"Dia ngasih tema yang mana?" Tanya gue di sela-sela suapan selanjutnya.

"Chip n Dale."

Gue kembali mengangguk.

Sementara gue masih sibuk dengan nasi dan sosis, Manrel ngebuka kotak rice box kfc nya. Kalau dari baunya sih kayaknya barbecue.

"Mandaa ...."

Denger suara barusan, justru bikin gue langsung negakin badan buat ngeliat orang yang barusan ngomong.

Denger suara barusan, justru bikin gue langsung negakin badan buat ngeliat orang yang barusan ngomong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manrel.

Amanda Aurelia.

Jadi kalau lo agak mikir siapa Manda yang Ten maksud, orangnya ada di sebelah gue.

"Apaan sih?"

"Temanya udah dipake belom? Lucu gak sih? Aku bingung milihnya yang mana."

Gue langsung mendelik ke arah Ten.

Wtf, aku?

"Gila, lo kesambet apaan ngomong pake aku kamu, Ten?" Tanya gue asal. Alasannya sih udah jelas, udah ke baca banget kayak di tulis di dahi mereka masing-masing.

"Ganggu aja deh lo. Mending ke Jaehyun tuh lagi sendirian di kelas."

Gue menggeleng, lebih memilih untuk berurusan dengan kotak makan gue lagi.

"Bareng Minkyung."

Anjir?

"Apaan deh Ten, gak lucu."

Hampir satu angkatan tau kalau sejak kelas 10, mereka sering banget dipasangin karena Jaehyun pernah ngebantuin Minkyung pas pingsan. Banyak desas-desus juga yang bilang Minkyung naksir Jaehyun atau kebalikannya dan mereka pacaran.

"Yah, cantik sama ganteng. Bakal jadi perfect couple banget kalau mereka jadi."

Taunya saat kelas sebelas, Jaehyun malah deket sama gue dan nembak gue. Bikin semua orang shock karena gak percaya.

Gue sejelek itu apa ya?

"Ngapain bohong, Tal."

"Ya, yang penting Jaehyunnya gak ada rasa sama dia."

"Jaehyunnya sih gak kegatelan, tapi kan dia baik ke semua cewek."

Gue makin ngerutin dahi.

"Dih, apaan sih Chittaphon. Ih Manrel, kok lo mau sama dia sih?"

Gak, ini bukan semata-mata karena gue was-was sama interaksi Jaehyun-Minkyung, cuma emang Tennya ini kenapa minta digampar banget.

Yang laki-laki itu lakuin setelahnya hanya ketawa, cerah. Seakan-akan bisa mengusir seluruh masalah hidup yang lo punya.

Sekalipun itu masalah sumbernya dari dia sendiri.

.

.

"Talitha!"

Gue baru mau turun tangga saat nama gue tiba-tiba dipanggil. Dan saat gue nyempetin diri buat noleh, yang bisa ketangkep sama mata gue cuma laki-laki yang senyum dengan manisnya di tengah kerumunan orang yang juga mau turun.

 Dan saat gue nyempetin diri buat noleh, yang bisa ketangkep sama mata gue cuma laki-laki yang senyum dengan manisnya di tengah kerumunan orang yang juga mau turun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa, Nu?" Tanya gue setelah dia berdiri di sebelah gue lalu turun tangga bareng.

Keberadaan dia di sini sebenernya agak bikin gue bertanya-tanya. Kelas dia di MIA 6 yang letaknya ada di ujung yang berbeda sama kelas gue, jadi seharusnya kita turun dengan tangga yang berbeda kalau mau efisien.

"Hari ini lo ada bimbel?"

"Ada, emangnya kenapa?"

"Boleh bareng gak? Guru yang mau gue tanyain lagi di bimbel cabang sini soalnya." Jelas Eunwoo.

"Boleh-boleh aja sih, nanti sekalian bareng Jaehyun juga. Emangnya lo harusnya di cabang mana?"

"Fatmawati."

Gue ngangguk.

Kita sama-sama jalan menuju gerbang saat akhirnya gue nemuin Jaehyun di samping lapangan. Dengan tas Andew yang gak pernah dia ganti sejak kelas sepuluh itu, Jaehyun langsung masukin handphonenya ke saku saat ngeliat gue.

"Jay, Eunwoo ikut ke inten bareng kita ya."

Jaehyun langsung berpaling ke arah Eunwoo yang berdiri di sebelah gue. Ngeliatin laki-laki itu beberapa detik.

Setelah itu dia senyum.

"Yaudah, ayo."

**

a.n: kenapa judulnya bae? Karena itu dia, di scene terakhir, pas dua gebetan lo tiba-tiba muncul. Uh sayang sayangku

Vommentnya jangan lupa ya gais! Thank you!

"I Choose ...."Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang