24
Kalau kata Ten, gue lagi fase pengampunan dosa. Kalau kata Bang Taeil, gue yang kelewat nervous menjelang nikahan dia. Kalau kata Jaehyun, gue kebanyakan tidur pagi.
Pas nikahan kakak cowok satu-satunya ini tinggal menghitung minggu, gue malah harus stuck di atas tempat tidur rumah sakit.
Tiga hari semenjak Jaehyun berangkat liburan bareng beberapa temennnya buat dateng ke festival musik apalah gue lupa.
Dan juga lima hari sejak malam prom.
Prom gue bukan kayak sekolah-sekolah di US yang promposalnya seniat itu, bukan juga yang naik limousine buat ke gedung prom.
Cuma Jaehyun dengan suitsnya, minta izin sama orangtua gue -dan Bang Taeil juga- dan sukses bikin gue pengen nyatuin muka sama tembok saking malunya.
"Ini kita gak mau nikahan bareng aja? Pacar kamu kayak udah siap tuh."
"Geli, Bang. Demi apapun."
Sabtu itu, dia jadi Prom Kingnya.
Prom Queennya? Bukan gue.
At least dia malah masangin crown itu dan ngasih bucket bunganya ke gue setelah turun dari panggung.
Cuma yang sekarang bisa gue liat bukan lagi crown "raja" yang malah dihibahin buat gue itu, melainkan ruangan yang didominasi warna putih dan selang infus sialan ini.
Gue takut suntikan, disuntik dan kawan-kawannya. Infus termasuk ke kawan-kawan itu.
"Lagian sih kamu tetep maksain keliling mall seharian padahal lagi gak enak badan." Ujar Jaehyun lewat video call kemaren.
"Ya namanya juga diajakin sodara, gak enak nolaknya."
Lalu kita ngobrol biasa. Dia yang nunjukin Nutella and Banana Jafflenya yang minta ditendang karena bikin gue pengen atau malah nunjukin temen-temennya.
Yang masuk kamar gue saat ini malah Kak Johnny.
"Halo, Tal."
"Halo juga, Kak."
Berawal dari dia yang cuma nanya gue apa kabar bla bla bla, berakhir ke dia yang tau kalau gue lagi dirawat.
Percuma rencana mau menjauhkan diri, doinya maksa + guenya gak enakan.
Ibu lagi cari makan sedangkan Bang Taeil barusan keluar pas Kak Johnny masuk.
Kadang Taeil Ramadhan ini suka nyebelin juga.
"Lo gimana? Udah ngerasa baikan?"
Gue ngangguk ragu, "Kayaknya sih. Intinya pengen cepet pulang aja."
Dan Kak Johnny bikin semuanya keliatan baik-baik aja, kayak gak ada apa-apa.
Enggak ada kado ulang tahun, gak ada suratnya, apalagi penjelasan Kak Dora pas itu.
"Cepet sembuh, nanti kita jalan-jalan lagi. Ajak Jaehyunnya juga santai kali."
Gue cuma senyum.
Siapa juga yang mau sakit, Mas?
Dan siapa juga yang gak kepikiran untuk ajak Jaehyun?
"Eh, Jaehyun lagi di Melbourne?"
"Iya," Gue ngangguk. "Nonton festival apa gitu lupa."
"Tapi dia tau kan kalau lo sakit?"
"Tau kok. Pas demam biasa, gue udah cerita-cerita. Pas tau harus dirawat, dia langsung video call."
"Oh, bagus deh."
Kak Johnny pulang satu setengah jam kemudian. Setelah satu jam ngobrol bareng Ibu yang udah balik bareng Bang Taeil ke kamar gue.
Besok malemnya, Ayah nelepon Ibu sebelum berangkat ke rumah sakit sekalian jemput gue yang udah boleh pulang.
Ngasih tau kalau Jihan gak ada di rumah padahal dia gak ngasih kabar apapun.
***
aku
ngerusak
mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
"I Choose ...."
Fanfiction"Pilih gue atau pacar lo?" "Gue pilih ...." ©2016, beobleteas [beobleteas x han-adulsetnet collaboration story] 「290317」 #13 in ss?