"I Choose ...."

33: じゃあね

33

Alasan yang Jaehyun sebutin pas gue tanya, "Kenapa ke club gak bilang-bilang dulu?" Adalah karena dia lagi stress.

Ngakunya.

"Escape plannya bagus banget ya ke club gitu." Ujar gue pada saat itu.

Jaehyun langsung ketawa, "Emang normalnya ke mana?"

"Aku aja cuma ke mall atau malah di kamar doang, sial."

"Mau diajak ke club? Nanti aku ajak yang lain juga."

Eyseyseys.

Ngegas.

Yah, at least Jaehyun gue udah kembali.

Beneran Jaehyun yang gue kenal selama dua tahun dan jadi pacar gue selama setahun lebih ini.

"Nanti mau dijemput jam berapa?" Tanya Jaehyun pas mobilnya udah masuk ke kawasan Gandaria City.

"Seselesainya kamu aja. Jam 7-an mungkin?"

"Oke, nanti aku telepon."

Setelah gue turun, mobil itu langsung melaju.

Jadi ya, acara gue sama Jaehyun untuk malam ini berbeda satu sama lain.

Kalau Jaehyun punya janji untuk nongkrong bareng anak angkatan yang cowok-cowok, gue punya janji sama temen gue sendiri.

Masih temen kok, enggak pernah lebih.

Sesuai meeting point yang udah kita rencanain kemarin, gue langsung jalan terus menuju Starbucks yang kebetulan ada di lantai dasar.

Gandaria City sore ini ya kayak biasanya, ramai tapi gak seramai kalau lagi weekend.

"Hei, Kak."

Gue langsung duduk di kursi depan dia, bikin Kak Johnny yang tadinya fokus sama handphone langsung ngalihin perhatiannya.

"Oh, kapan sampenya?"

Gue langsung ketawa.

"Baru juga duduk. Fokus banget sama handphone, Kak."

"Ya daripada boring nungguin lo lama banget."

"Yah, kirain gara-gara punya gebetan baru."

Kak Johnny langsung nyipitin matanya.

Hehehe.

Gak ada salahnya kan nebak-nebak?

"Mau gue pesenin gak?" Tanya dia beberapa saat kemudian.

Gue langsung ngegeleng, "Gue aja kali, ngapain lo repot-repot juga."

"Udah gak apa-apa."

Dan dia langsung berdiri gitu aja.

Duh woi.