5: Oh! Hello?

4.7K 734 53
                                    

5

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5

Gue baru aja masuk ke dalam PIM 1 saat Fany baru aja keluar dari Metro dan Cibey yang baru naik eskalator. Great, berarti gue gak harus ke Street Gallery sendirian.

Mempercepat langkah menuju eskalator, gue berusaha biar gak ketinggalan jauh sama Fany, apalagi Cibey yang jelas-jelas udah lebih dulu dari kita berdua.

"Gue telat banget gak sih?" Tanya gue saat udah jalan normal di belakang mereka.

"Enggak sih, ini si Manse juga masih kejebak macet di Radio Dalam."

"Si Atik malah masih di Gandaria."

Sebentar.

Gue langsung mencet lock button di hp gue dan menemukan kalau sekarang udah setengah lima. Molor setengah jam dari rencana awal.

"Jadinya, ini yang on time siapa aja?" Tanya gue lagi. Karena, woi? Kita cuma bertiga belas tapi yang on time gak ada satupun.

Solid emang ya.

Solid telatnya.

"Si Fika sama Zahra pas gak sih datengnya? Eh, malah sebelum jam empat mereka udah di sini." Cibey nunjukin layar handphonenya yang menunjukan kalau Fika dan Zahra sama-sama update path sebelum jam empat.

"Gak lama si Laras dateng, terus Kin sama Khalista."

Gue hanya mengiyakan. Bakal panjang kalau mau didengerin sampe abis mah.

Pas kita bertiga sampe di The Playground, di sana udah ada Laras, Kin, Khalista, Lyn, Fika, Zahra.

"Sori telat banget ya gue." Ucap gue sambil naruh tas selempang stradivarius gue dan uduk di salah satu kursi.

"Santai. Eh, si Manse sama Atik masih jauh?" Tanya Zahra sebelum menyeruput lemon teanya yang tinggal setengah.

"Enggak kok. Manse lagi nyari parkir. Kalau Atik katanya udah di depan PIM."

Gak sampe Manrel dan Mita balik ke sini, dari toilet katanya. Setelah itu Manse dateng bareng Atik.

"Pada belom pesen makanan?"

"Belom, kan nungguin lo berdua." Kin yang ngejawab pertanyaan Atik barusan.

Manse langsung nyengir, "Sori ya. Parkirnya susah, Mark sampe muter-muter dulu baru dapet."

Yah, perkara weekend emang agak susah. Apalagi kalo udah berususan sama "macet". Namanya tinggal di Jakarta, pasti gak bisa lepas dari itu semua.

"Yaudah, pada pesen gih sekarang."

Gue dan orang-orang lainnya di sana langsung manggil mas-mas berseragam hitam yang dari tadi udah ngeliatin kita.

"I Choose ...."Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang