OM TELOLET OM

2K 134 16
                                    

Malam itu aku sedang di bis bersama Mira untuk kembali pulang kerumah setelah berkunjung dari pesta ulang tahun di rumah Melani.

"Mir, lu liat nih, DJ luar negeri aja sampe ikut-ikutan bilang Telolet" kata ku yang sedang membuka twitter

"Mir, lu liat nih, DJ luar negeri aja sampe ikut-ikutan bilang Telolet" kata ku yang sedang membuka twitter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HAH?? eh iyaa, ngetrend banget yakk" balas Mira

"Memang telolet apaan sih?" tanyaku

"Yang aku tau sih, itu tuh suara klakson bis, itu disukain banget sama anak-anak kecil" jelasnya

"Tapi kamu tau gak sih tentang kisah di balik telolet ini?" tanyaku kembali

"Gak tau memang apaan?

"Jadi, ada sebuah keluarga kecil di desa, terdiri dari bapak, ibu, dan satu anak tunggalnya, mereka hidup sebagai keluarga miskin. Mereka cuman tinggal di gubuk gitu" jelasku kembali

"Terus gimana Tir?"

"Terus, karena mereka gak punya penghasilan apa-apa di desa, bapaknya memutuskan untuk jadi supir bis di kota. Akhirnya si ibu dan anaknya bisa mendapatkan kiriman uang dari bapaknya sebulan sekali, tapi si bapak setiap disuruh pulang selalu tidak bisa. Akhirnya si Ibu dan anaknya diam-diam pergi ke kota untuk mengunjungi bapaknya"

"Mereka dapat uang dari mana? Kan perjalanan dari desa ke kota cukup jauh" tanya Mira

"Mereka dapat uang dari kiriman si bapak yang ditabung sedikit demi sedikit. Lalu, sampai disana, dan bertemu bapaknya, si bapak marah-marah karena mereka berdua tidak menghubungi nya dulu. Konflik antara suami istri itu tak bisa dihindarkan, orang-orang yang melerai juga terlihat sia-sia saja. Si anak yang diam-diam masuk kedalam bis dan memainkan klaksonnya membuat si bapak semakin marah. "Pak telolet nya lucu ya pak" kata anak itu, tapi si bapak sudah terlanjur marah, dia langsung menggendong anaknya keluar dan menyuruh si istri dan anaknya kembali pulang"

"Terus mereka langsung pulang?"

"Tidak, anaknya tidak mau pulang karena dia senang dengan suara klakson dari bis bapaknya, tapi bapaknya tetap tidak mengizinkan anaknya bermain klakson lagi. Karena kasihan, banyak anak-anak disana yang iba pada anak si bapak, anak-anak itu berkata "OM TELOLET OM, kasian anaknya" karena si bapak terus dipaksa oleh anak-anak kecil itu, akhirnya si bapak mengizinkan. Setelah beberapa lama kemudian, si istri dan anaknya kembali pulang. Si bapak yang sudah sangat emosi, mengendarai bis dengan sangat kencang dan membunyikan klaksonnya, lalu menabrak istri dan anaknya hingga tewas"

"Hah!! Kejam sekali!!"

"Tubuh sang istri hancur berantakan, dan kepala anaknya pecah. Suara klakson yang dibunyikan pada saat itu adalah klakson yang terakhir kali di dengar oleh anaknya. Si bapak yang mengalami depresi akhirnya bunuh diri dengan menabrakan dirinya ke bis yang lewat di jalanan. Sehingga pada saat itu juga anak-anak di jalan meminta suara telolet dari klakson bis yang lewat untuk mengenang kisah anak tersebut. Jadi begitulah asal mula kisahnya"

"Hmmhhh, tragis banget yah, aku gak nyangka bisa gitu"

"Iya, ehh Mir, ngomong-ngomong bis yang kita naikin ini kok ndak berhenti-berhenti yah"

"Iya, padahal ini udah lewat dari terminal bis utama, coba tanya deh sama orang di samping kamu"

"Maaf bu, ini bis nya kok gak berhenti yah?" tanyaku

"Hmmhh.. Kita lagi asik dengerin cerita mbak yang ngomongin kita.." kata si Ibu yang membalikan wajahnya yang hancur berantakan

Aku dan Mira hanya bisa berteriak dan kami pingsan di dalam bis. Keesokan harinya kami terbangun di pinggir jalan, dan yang membuat kami terkejut adalah.....












Banyak potongan tubuh yang berada di sekitar kami.

"Mbak, telolet nya mbak" kata anak tanpa kepala di hadapanku.


-AR-

DIE : Future Is Not Real [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang