Malam itu aku menunggu temanku disebuah lorong restaurant yang asing bagiku untuk makan malam. Karena aku dan temanku sudah lama tak bertemu, jadi kami membuat janji untuk bertemu.
Sebelumnya aku tak tau ini restaurant seperti apa, aku tak pernah melihat restaurant ini sebelumnya.
Tak lama setelah itu dari kejauhan kulihat seseorang. Oh, ternyata dia hanya pelayan. Pelayan itu tersenyum kepadaku. Aku pun membalas senyumannya.
*kringg.. Kringg..
"Halo, kamu dimana?" tanya ku pada temanku yang tak kunjung datang
"Maaf, kamu direstaurant mana?" balasnya
"Aku di de' restaurant"
"Kamu becanda kan?"
"Nggak, memang kenapa?"
"Lihat....." telpon pun terputus
"Halo?? Lihat apa?"
Aku pun melihat sekelilingku sampai aku menyadari, semua pelayan disini adalah manusia setengah kuda. Mereka semua yang melihatku, berlari mengejarku secepat kuda.
Aku berlari keluar restaurant, tapi kepalaku terbentur tiang saat aku berlari dan aku tak sadarkan diri. Keesokan harinya aku berada disebuah ruangan. Dan kau tau apa yang mengejutkan bagiku?
Aku berada diruangan yang penuh dengan potongan-potongan tubuh manusia. Dan aku sadar, de' restaurant bukanlah restautant pada umumnya. Tapi kamu bisa menyebutnya Die Restaurant.
-AR-
KAMU SEDANG MEMBACA
DIE : Future Is Not Real [COMPLETED]
Horror"Masa depan tidak lah nyata, hanya ekspetasi orang biasa. Masa depan adalah kematian yang nyata akan terjadi. Mati sekarang atau nanti? Kita pasti akan bertemu...." -Mr. Die Email : adityaramadhan55892@gmail.com Instagram : @adityar05 Line : adite05