Malam itu aku sedang berada di kantor polisi, aku baru saja menjemput anakku yang telah keluar dari penjara karena kasus pembunuhan terhadap suamiku, yah, ayahnya sendiri. Anakku membunuhnya dengan alasan bahwa suamiku akan memberikan racun di makananku.
Suamiku adalah koki, dan ia senang mengajak anakku memasak bersamanya. Entah benar atau tidak alasan tersebut, aku berusaha untuk melupakan hal tersebut.
Anakku dikenai hukuman penjara selama 15 tahun dan potongan masa tahanan selama 3 tahun. Jadi ia hanya dipenjara selama 12 tahun.
Sesampainya kami di rumah, aku menyuruhnya mandi dan lekas tidur. Aku tak ingin membahas hal yang telah berlalu, karena hal itu akan menambah masalah jika selalu dibahas.
Keesokan harinya, aku mengajaknya memasak di dapur. Tapi ia tak mau, ia masih trauma dengan kejadian 12 tahun lalu. Aku pun berbicara padanya dan berusaha untuk memberanikan nya bahwa tak akan ada kejadian apapun.
Ia tetap takut, entah apa yang ia pikirkan. Ia pun memelukku, menangis, dan meminta maaf padaku. Aku bingung, mengapa ia seperti ini? Aku berusaha memahaminya, tapi ia berkata "Dunia tak akan pernah mengerti."
Aku langsung membujuknya lagi untuk membiasakan diri ke dapur. Yah, kali ini dia mau. Kami memasak bersama, membuat sup, kari, dan juga pasta. Sama seperti 12 tahun lalu, ia terakhir kali di dapur ini saat membuat pasta.
Aku pun merasakan pasta yang ia buat, hmm.....kurasa kurang garam. Aku pun memintanya untuk menambahkan garam, lalu ia tambahkan, tapi tetap hambar, aku minta ia menambahkannya lagi, dan rasanya tetap hambar.
Saat terakhir kali aku memintanya menambahkan garam, ia memotong tanganku dengan pisau dan ia berkata "KAU TAMBAHKAN SAJA SENDIRI!"
Yah, ia menempelkan garam sebanyak-banyaknya ditanganku yang telah putus. Aku seorang psikolog dan kurasa ia terkena gangguan jiwa. Saat aku akan berlari keluar, ia menyandungku, ia tertawa keras sembari memecahkan gelas yang berada di sampingnya.
Ia menusukkan gelas tersebut.....
......tepat di mata dan vaginaku.
Entah apa selanjutnya yang akan terjadi padanya setelah aku mati, aku tidak tahu. Tapi yang aku tahu, ia memang sudah gila, dan mungkin saat ini ia berkeliaran sebagai seorang psikopat.
Jaga pintu rumahmu! Ia bisa menyamar menjadi siapa saja...
-AR-
KAMU SEDANG MEMBACA
DIE : Future Is Not Real [COMPLETED]
Ужасы"Masa depan tidak lah nyata, hanya ekspetasi orang biasa. Masa depan adalah kematian yang nyata akan terjadi. Mati sekarang atau nanti? Kita pasti akan bertemu...." -Mr. Die Email : adityaramadhan55892@gmail.com Instagram : @adityar05 Line : adite05