Bila senyummu mempesonaku
Tawamu memukauku
Auramu menggairahkan kalbuku
Lalu apalagi yang bisa menjadi alasanku untuk tidak mencintaimu
Jika kesalahanmu adalah bagian dari dirimu
Yang pada kenyataannya adalah konsekuensiku yang menerimamu apa adanya
Bagaimana aku bisa pergi?
Dan ketika luka terdalam olehmu menjadi warna tersendiri dalam setiap lembar kanvas hidupku, yang membuatku tidak dapat berkutik
Bagaimana aku bisa beranjak?
Terlebih tinta hitam bernoda perlambang buruk dirimu sudah tak berarti lagi di mataku
Bagaimana aku bisa berpindah?
Sungguh ku mencinta dari sehelai rambut itu hingga ujung kuku kakimuTerlarut aku dalam kesendirian, mengingatkanku pada kisahku beberapa tahun lalu. Saat semua orang memandangku seperti orang yang paling bodoh yang ada di muka bumi ini. Bahkan aku tau, cinta tulusku pada Evan sempat membuatku lupa diri. Sehingga segalanya pun tak berarti lagi selain bisa mencintainya. Karena hanya dengan mencintainya aku menemukan sesederhana itukah kebahagiaan. Terlebih ketika kita bisa memilikinya.
Lupakan lupakan lupakan, atau bahkan terlupakan...
Itu yang selalu kau lakukan.
Aku selalu terlupakan oleh mu.Sedangkan aku, aku selalu lupa untuk melupakanmu.
Evan, ingatkah kau tahun - tahun lalu. Tahun dimana banyak kejadian yang terjadi diantara kita?
Apakah kau sudah lupa?
Ya, melupakan adalah tugasmu dan mengingat adalah pekerjaanku.Aku yang tidak pernah lupa hingga rinduku mengantarkanku untuk mengenang memoriku dulu. Saat-saat pertama kau nyatakan cinta. Ya, saat bahagia itu.
Handphone-ku bergetar.
Pertanda sebuah sms telah masuk." duh mana sih hpnya... " gerutuku sambil mengobrak -abrik kasur. Sulit memang jika mencari handphone yang hanya bermodalkankan getaran. Hem... semenit dua menit dan bermenit - menit kemudian.
Nahhhh, nih dia hapenya.
nyaris bete nih kalau gak ketemu - ketemu hehe.Ahaaa... SMS dari siapa ya??
Upsss... mulutku terperanga dengan mata yang nyaris keluar.
Isi pesan ini sungguh mengejutkan ku. Yang tak lain bertuliskan :" kamu mau gak jadi pacar aku?"
Perkenalkan namaku Viola, jangan terkejut ya... aku adalah siswi kelas 6 SD yang baru saja beberapa detik yang lalu. Istilah kerennya di tembak ckckck. Dan ini untuk pertama kalinya. Huft... semua ini sungguh membuatku melambung tinggi dan berbunga - bunga. Bahkan aku berkali kali membaca ulang isi sms tersebut, sampai ku pastikan bahwa aku tidak sedang berimajinasi atau bermimpi. Sungguh... aku juga tidak salah baca. Wowww woww wowww... mungkin semua itu adalah hal biasa. Ya, biasa bagi siapa saja yang biasa melakukannya atau menerimannya. Tapi berbeda dengan aku yang sedang menduduki bangku kelas 6 SD. Perasaanku tidak karuan, bingung, salting, plus lucu setengah mati. Tidak pernah ku menyangka di umur aku yang masih menjadi kalangan putih merah akan merasakan rasanya di tembak sama anak kalangan putih biru. Setahuku, bukannya tembak-menembak itu rutinitas cinta ala putih abu - abu yaaa ? Apakah telah terjadi percepatan waktu. Sampai akhirnya terjadi pada anak SD ? Ohh... entahlah...
Aaaaa aku kena demam unyu - unyu guys. Bingung nih aku mau jawab apa . Hm semua butuh pertimbangan ( aih udah kayak hakim aja -_-) tapi asli ini bikin bimbang di satu sisi yang nembak adalah cinta pertama aku yang masih aku cinta. Ya kali di tolak 😣. Disisi lain aku penentang keras kisah cinta usia dini di SD ku. Kan gak lucu banget kalau nyatanya aku sendiri ya melanggar.
Segala upaya aku lakukan, ku pikirkan matang-matang. Dari mikir sambil diem kayak orang pinter biasanya sambil telunjuknya ngetuk - ngetuk jidat, mikir sambil mondar-mandir, dan mikir ga berhenti-berhenti bahkan sampe ketiduran Zzzz 😪😪. Dan OKE akhirnya aku menemukan jawaban.
Keputusanku adalah...

KAMU SEDANG MEMBACA
Haru Ungu Cinta Viola
Teen FictionViola selalu berpikir bawa keteguhan cinta dengan segala kebaikannya yang tulus akan membawanya dalam kebahagiaan sesungguhnya. tapi siapa sangka kehidupannya malah seakan-akan selalu mempermainkannya di balik semua yang telah Dia lakukan. penghiana...