Hari kemaren memperkenalkanku banyak arti kehidupan. Ternyata kehidupan akan monoton jika kita hanya fokus pada sisi satu sisi, sedangkan pada sisi yang lain sangat banyak hal yang menarik. Akankah kita hidup hanya untuk mengetahui seputar tentang diri kita sendiri?
Oh menurut saat ini pemikiran seperti itu sangatlah pemikiran si anak malang yang sempit. Aku harus bisa menjalani hidup dari berbagai sudut pandang agar tidak hanya satu kebesaran Allah saja yang bisa aku ketahui. Karena dunia punya sejuta warna yang dapat menarik kesamping tiap-tiap ujung bibirku ini dan akan terukir sebuah senyum manis bak fruktosa.
Terlelap dan terbangun pada hari selanjutnya dengan lebih segar dan memiliki semangat baru. Ku bulatkan tekad untuk membuat dunia lebih berwarna dan sadar atas kehadiran ku. Sekolah adalah tujuanku pagi ini, kesempurnaan mungkin terasa saat kedua orang tuaku rela memberikan waktunya untuk mengantarku ke sekolah di sela-sela kesibukannya meskipun aku sudah SMA. Tapi aku bukan si manja, mungkin karena terlahir sebagai seorang anak perempuan satu-satunya dari sebuah keluargalah yang membuatku selalu di perlakukan bak putri raja, karena adikku seorang anak laki-laki. lagi-lagi aku bersyukur akan nikmat ini.
Sesampainnya di sekolah. Aku langsung pamit masuk ke dalam sekolah.
" pah, mah Vio masuk dulu ya" seraya bersalaman dan cipika cipiki dengan mama papa.
"Iya semangat ya nak. Yang akur sama temennya. Perhatiin pelajarannya" pesan ini selalu di sampaikan oleh papah setiap paginya. Kata papa menjalin hubungan pertemanan yang baik akan membuahkan suatu hal yang baik. Jadi aku selalu mempraktekan hal tersebut di sekolah. Berteman dengan baik.
"Doa mamah selalu menyertai Vio" ucap mamah dengan sedikit kecupan hangat di keningku.
"Assalamualaikum" ucapku dan beranjak pergi.
"Walaikumussalam" jawaban mama papa masih ku dengar.
Aku melambaikan tangan dan memasuki gerbang sekolah.
Aku berlari ke dalam sekolah dan segera menuju kelas. Ada hal yang membuat tidurku semalam kurang nyenyak. Rasa kepo ku yang besar pada sosok Anwa membuat tidurnya tidak enak semalam.
Dan ketika ku temukan sosok yang ku cari.
"Nah ini nih yang di cari. Bocahnya udah disini" ucapanku mengejutkan dan menghentikan aktivitas Bila yaitu sarapan pagi. Entah kenapa anak ini selalu sarapan di sekolah dan berangkat sangat pagi. Padahal orang yang sarapan di sekolah biasanya karena Dia sudah terlambat daj tidak sempat. Tapi Bila berbeda. Ah masalah ini tidak penting. Mending ke tujuan awalku.
" ah kamu ngagetin aja sih Vi! Kalau aku keselek gimana? Emang kamu mau beliin aku jus pagi-pagi!"
" ebusset, keselekmah ya gak harus minum jus juga bodoh!" Ucap Vio kesal. Eh kenapa Vio yang kesal. Oke oke kembali ke topik.
"Oh iya Bil. Mendingan kamu jujur deh sama aku. Udah cepetan?"
"Hah? Jujur apaan dah? Apaan sih ni bocah gak jelas amat dah?"
"Jujur tentang siapa Anwa sebenarnya?"
"Anwa? Emang kenapa?"
"Oh sekarang kamu gitu ya Bil. Orang nanya malah di tanya balik. Ya, jawab dulu dia siapa?"
"Oh dia selingkuhan aku." Jawab Bila santai
"Hah? Demi apa? Eh gila... yaa"
"Lah kok kaget gitu. Wah kamu naksir ya?"
"Haduh.. naksir gimana sih ya enggaklah" tandasku.
"Becanda-becanda elah. Santai aja kali kayak di pantai"
KAMU SEDANG MEMBACA
Haru Ungu Cinta Viola
Fiksi RemajaViola selalu berpikir bawa keteguhan cinta dengan segala kebaikannya yang tulus akan membawanya dalam kebahagiaan sesungguhnya. tapi siapa sangka kehidupannya malah seakan-akan selalu mempermainkannya di balik semua yang telah Dia lakukan. penghiana...