Setelah anak perempuan dan anak laki-laki berambut merah maroon itu berlalu, begitu juga dengan anak-anak lain yang berkumpul untuk menyaksikan keributan tersebut yang kini sudah membubarkan diri masing-masing. Nathan dan Sonny segera melangkah pergi keatas dek kapal, tempat yang mereka ingin datangi tadi.
"Sebentar lagi kita akan melewati pulau Sirenusian!" suara Nakhoda kapal Diacus Oley dengan pengeras suara yang ada dikapal itu.
"Sirenusian?" ulang Nathan memandang kearah Sonny.
"Sirenusian adalah pulau yang dikelilingi oleh batu-batu karang dan tebing, pulau itu merupakan tempat tinggalnya para mermaid, kalau manusia menyebutnya putri duyung!" jelas Sonny sambil menunjuk sebuah pulau yang masih jauh didepan.
"Putri duyung? Aku kira mereka hanya makhluk dongeng yang tak ada" ungkap Nathan sambil berpegangan dipagar kapal.
"Kamu tahu? Dongeng itu kisah nyata bagi bangsa penyihir dan bangsa siluman, cuma dinegeri manusia saja kisah dongeng dianggap kisah fiction atau kisah yang tak bisa dijamin kebenarannya! Karena kebanyakkan bangsa manusia tidak mengetahui dunia dongeng itu benar-benar ada"
"Ternyata kamu tahu banyak ya"
"Kakekku yang cerita saat kami melewati pulau itu! Waktu mau mengunjungi Bibiku yang tinggal dinegeri siluman, dengan menggunakan motor terbang yang sudah diberi mantra"
"Owh pantas, kamu tahu banyak ya?" ucap Nathan yang tidak tahu apa-apa, karena ini adalah kali pertama dia kedunia siluman.
"Iya, dan kamu tahu tidak? Sebenarnya putri duyung itu tidaklah sebaik yang ada dicerita anak-anak ataupun film-film tentang Puteri Duyung yang berakhir bahagia"
"Owh, terus apa yang sebenarnya?"
"Mereka itu sebenarnya monster pemakan daging manusia, mereka memikat para pelayar dengan kecantikkan dan suara nyanyiannya yang mengandung mistis sehingga manusia yang mendengarnya akan terpesona hingga tak sadar melompat keair dan menjadi mangsa para putri duyung tersebut. Tetapi nyanyian mistis mereka tidak berpengaruh kepada bangsa siluman seperti kita"
"Owh, ternyata mereka makhluk yang menakutkan ya?" Nathan berpendapat sendiri dengan rasa ngeri.
"Meskipun begitu, putri duyung memiliki keistimewaan yang sering diburu oleh penyihir dan siluman jahat"
"Keistimewaan?"
"Ya, air mata putri duyung bisa menyembuhkan luka apapun, lalu sisiknya dapat dijadikan jimat yang membuat pemakainya kebal terhadap benda tajam, dan jantungnya jika dimakan dapat membuat kekuatan bertambah berkali-kali lipat. Tetapi bagi orang yang menggunakannya dengan cara menyakiti atau membunuh putri duyung, hidupnya akan terkutuk dan sengsara selamanya"
Nathan terdiam mendengarkan, karena dia tak tahu harus berkata apalagi tentang makhluk yang mengagumkan sekaligus menakutkan tersebut.
"Lihat itu pulaunya!" tunjuk Sonny kearah pulau yang dikelilingi batu-batu karang dan tebing yang hampir dekat.
Saat mendekati pulau tersebut, kapal Diacus Oley sengaja diperlambat karena untuk memberi waktu kepada anak-anak yang belum pernah melihat putri duyung, agar bisa melihat secara langsung.
Nampak diatas batu-batu karang didekat pulau itu beberapa makhluk yang aneh dan mengagumkan sedang berjemur. Makhluk yang memiliki tubuh dari pinggang keatas seperti perempuan, sedangkan pinggang kebawah seperti ekor ikan. Makhluk yang disebut putri duyung tersebut ternyata memang benar-benar cantik.
"Mereka menawan, bukan!?!" kata seorang anak perempuan bermata hijau dan memakai kacamata tiba-tiba, yang kini berdiri disebelah Nathan.
"Ya, sangat menawan" ujar Nathan yang sedikit terkejut.
"Walaupun begitu, tetap saja ada yang tega menyakiti mereka" Anak perempuan itu menggeram kesal.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Nathan yang bingung melihat tingkah anak perempuan itu.
"Iya, aku baik-baik saja" jawabnya dengan senyum yang dibuat-buat. Kearah Nathan dan Sonny yang merasa tambah bingung dengan anak perempuan tersebut.
"Kalau boleh tahu, kamu siapa?" tanya Nathan sambil memperkenalkan dirinya dan soni.
"Aku Carmenitha" jawabnya singkat dan berlalu pergi. Meninggalkan Nathan dan Sonny yang makin kebingungan dengan sikap anak perempuan yang sangat misterius tersebut, karena dia tak menyebut nama keluarganya saat memperkenalkan diri seperti anak-anak siluman lainnya.
Ketika melewati pulau Sirenusian, dengan para penghuninya yaitu para putri duyung yang sepertinya tak perduli dengan kapal Diacus Oley dan teriakan anak-anak siluman yang melihat mereka dengan kagum. Tiba-tiba kapal Diacus Oley melaju cepat, membelah lautan yang sangat luas tersebut.
.
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN WOLF And The Secret Girls Mermaid
Viễn tưởngSesuatu yang gelap Dari sudut dunia terkelam Dengan mata merah menyala Mengintai nyawa untuk hidup abadinya Apakah yang akan kamu pilih? Menjadi manusia biasa saja Dengan penuh tanda tanya tentang takdirmu! Atau menjalani takdirmu dengan bayangan k...