Part.18

222 15 0
                                    

Tiba-tiba Pak Artur Madrigal kepala sekolah Azgarthe datang dengan wajah cemas, berjalan mendekati Ibu Lisa Catterfeld dan membisikan sesuatu ketelinganya.

Setelah itu Pak Madrigal melangkah pergi tanpa menoleh kearah anak-anak yang lagi asik belajar menerbangkan daun salam.

"Ada apa ya?" gumam Nathan yang melihat hal tersebut.

"Anak-anak, Ibu mau keruang kepala sekolah sebentar. Kalian semua disini saja dulu!" kata Bu Lisa Catterfeld sambil melangkah cepat mengikuti Pak kepala sekolah yang belum jauh dari pandangan.

"Ya, Bu!" jawab anak-anak muridnya.

Mentari pagi mulai memanas, tampak anak-anak yang bosan menunggu duduk-duduk santai diatas tanah berumput hijau tersebut.

"Terbang!" ucap Amori Vexia yang lagi iseng, lalu daun salam miliknya perlahan-lahan mulai melayang.

Saat daun itu terus melayang tinggi diatas, anak-anak lainnya berdetak kagum. Karena Amori dapat menerbangkan daun tersebut.

"Tolong!!!" Aku tidak bisa mengendalikan daun ini agar turun" teriak Amori dari atas daun terbangnya.

Anak-anak yang berdetak kagum jadi ketakutan dan panik luar biasa. Karena kalau jatuh dari ketinggian seperti itu, memang tidak akan meninggal tapi kemungkinan geger otak atau patah tulang sangat besar.

Anak-anak yang dapat berdiri diatas daun terbang mereka masing-masing berusaha menolong. Mulai dari anak-anak perempuan yang ingin menolong, tetapi mereka hanya dapat terbang setinggi kira-kira satu meter saja. Kedua Vino yang berulang-ulang menyebut 'Terbang' dengan penuh emosi, namun daun miliknya tidak bergerak sedikitpun.

Ketiga Nathan yang hanya sekali menyebut 'Terbang' langsung melesat naik. Belum lagi sampai Nathan mendekati Amori, tiba-tiba angin kencang datang mendorong tubuh Amori yang ketakutan hingga jatuh dari daun terbang miliknya.

Nathan yang berada tepat dibawah jatuhnya, menangkap tubuh langsing anak perempuan yang cantik tersebut.

"Terima kasih!" ucap Amori yang berada didekapan Nathan.

"Sama-sama" balas Nathan sambil tersenyum senang. "Apa kamu baik-baik saja?"

"Ya, Aku baik-baik saja" jawab Amori yang juga tersenyum senang.

"Syukurlah!" ucap Nathan sambil menekan daun terbang dengan sepatunya agar mendarat turun. Padahal dia cuma mengira-ngira saja bahwa daun itu akan mengerti maksudnya, tapi ternyata perkiraannya benar. Daun tersebut menurutinya dan mendarat ketanah dengan pelan.

Anak-anak menyambut mereka dengan tepuk tangan yang meriah. Cuma Carmenitha dan Vino yang tak bertepuk tangan.

"Lepaskan dia!" Bentak Vino saat Nathan menurunkan tubuh Amori.

"Kamu apa-apaan sih? Dia baru saja menolongku!" kata Amori yang bingung dengan sikap Vino.

"Amori, aku hanya tidak suka melihat ada anak laki-laki lain yang dekat denganmu!" ujar Vino menarik paksa Amori yang berdiri didekat Nathan.

"Tapi Vino, aku juga tidak suka dengan sikapmu yang terlalu over, pemarah dan egois itu. Aku ingin kita putus!"

"Kamu sekarang mau putus? Baik, memang kata-kata itu yang kutunggu selama ini, karena aku juga sudah bosan denganmu"

Mendengar kata-kata itu, membuat Amori semakin marah dan tiba-tiba.

Plakkk...

Suara tamparan yang keras dari Amori, membuat pipi Vino panas. Tapi dia hanya diam sambil menggosok-gosok pipinya.

Anak-anak lain yang melihat hanya diam tak berani ikut campur ataupun berkomentar.

Suasana hening dan menegangkan tersebut berhenti saat Bu Lisa Catterfeld datang dari ruangan kepala sekolah sambil berkata.

"Jam mata pelajaran Ibu sudah habis, sekarang kalian semua boleh pergi ketempat mata pelajaran selanjutnya!"

***

Mata pelajaran selanjutnya adalah Ramuan & Obat-Obatan, yang bertempat diruangan samping Aula Serbaguna. Didalam bagian depan ruangan itu, banyak dipenuhi tanamam-tanaman yang aneh. Berada didalam pot-pot kecil.

Vino yang duduk dibelakang terus mengarahkan pandangannya kearah Amori, yang tepat duduk didepannya. Namun Amori sesekali hanya memandang kearah Nathan yang sering menoleh kearahnya.

"Disini kalian akan belajar dan mengenal Ramuan dan Obat-Obatan. Baik dari negeri manusia, siluman atau penyihir sama saja! Karena Ramuan dan Obat-Obatan baik dari hewan atau tumbuhan itu memiliki keajaiban yang sama untuk menyembuhkan, mungkin bedanya cuma cara mengolahnya saja!" kata Ibu Vika Toon menjelaskan didepan kelas.

 Baik dari negeri manusia, siluman atau penyihir sama saja! Karena Ramuan dan Obat-Obatan baik dari hewan atau tumbuhan itu memiliki keajaiban yang sama untuk menyembuhkan, mungkin bedanya cuma cara mengolahnya saja!" kata Ibu Vika Toon menjelaska...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bu, apa tanaman aneh itu juga bisa
dijadikan obat?" tanya Paquita Swan sambil menunjuk kearah tanaman yang ada diatas meja Ibu gurunya.

Tanaman itu benar-benar aneh. Pada ujung daun terdapat sulur yang termodifikasi membentuk kantong. Bentuknya persis seperti kantong uang logam yang terbuka.

"Pertanyaan yang bagus, Nona Swan! Ini adalah kantong semar (tropical pitcher plant) tanaman ini termasuk jenis carnivora. Karena kantong yang ada diujung daunnya berfungsi sebagai perangkap untuk menangkap serangga yang masuk kedalamnya" jawab Bu Vika Toon yang sekarang berdiri didekat tanaman tersebut. "Bagian yang bisa dijadikan obat adalah cairan pada kantong yang masih tertutup bisa digunakan sebagai obat batuk. Dan air rebusan dari cairan dan akar tanaman ini dapat digunakan sebagai obat sakit perut, luka bakar, dan iritasi mata"

"Ternyata manfaatnya banyak juga ya, Bu?" tanya Paquita Swan lagi.

Ibu Vika Toon menjawab dengan anggukan.

"Pelajaran yang membosankan" gerutu Carmenitha yang duduk disebelah Vino.

Vino yang mendengar itu langsung memalingkan wajahnya kearah anak perempuan bermata hijau tersebut.

"Apa yang kamu lihat?" tanyanya kepada Vino.

Tanpa menunggu jawaban dari anak berambut merah maroon itu, dia berdiri dan melangkah kearah Bu Vika Toon untuk minta ijin ketoilet.

"Anak perempuan yang menarik, dia harus kudapatkan!" gumam Vino dengan senyuman nakalnya.

Suara Ibu Vika Toon membuat Vino tersadar dari lamunannya. "Siapa yang bisa menyebutkan nama tumbuhan langka dan kegunaannya?"

"Saya ,Bu" ujar Sonny Junior.

"Ya, silahkan Tuan Junior!"

"Kemangi hutan, berguna untuk menghilangkan bau badan. Daun seribu, berguna untuk mengobati nyeri waktu datang bulan dan sakit perut pada wanita. Terus daun tapak kuda, berguna untuk memperlancar air seni"  ujar Sonny sambil tersenyum kearah Nathan yang tampak bingung mendengar nama-nama tanaman yang disebutkannya.

.

To be continue...

NATHAN WOLF And The Secret Girls MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang