Part.30

180 11 0
                                    

"Pertanyaan apa itu?" kata Nathan bingung.

"Itu pertanyaan teka-teki yang memusingkan" ucap Sonny menjelaskan.

"Aku suka teka-teki" ungkap Nathan.

"A... aku ju... juga su... suka" seru Daniel yang berada disebelah Nathan. "A... aku ta... tahu ja... jawabannya" lanjutnya kepada Sphinx yang memberikan pertanyaan.

"Jawablah!" kata Sphinx itu sambil tersenyum kecil.

Sonny dan Nathan langsung memandang kaget kearah Daniel Tan, karena ucapanya yang tiba-tiba tersebut.

"Ma... mainan ber... berkaki em... empat. Di... dimana bi... bisa di... dijalankan de.. dengan em... empat ka... kaki, du... dua ka... kaki da... dan ti... tiga ka... kaki. La... lalu ma... mainan i... itu bi... bisa di... dimainkan pa... pagi, si... siang da... dan ma... malam" jawab Daniel dengan yakin.

"SALAH" ujar Sphin itu tersenyum lebar, tepatnya menyeringai dengan tatapan yang menakutkan.

"A... ada a... apa de... dengan tu..." belum habis Daniel menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba dia telah berubah menjadi batu.

Sonny dan Nathan terperangah kaget luar biasa melihat temannya kini telah berubah menjadi batu.

"Apa yang terjadi dengan teman kami?" tanya Nathan kepada Sphinx itu.

"Seperti yang kalian lihat! Dia telah berubah menjadi batu, karena salah menjawab pertanyaanku" jawab Sphinx itu, yang tampak sangat senang. "Tapi dia akan kembali seperti semula, jika kalian bisa menjawab kedua pertanyaan kami dengan benar, namun jika salah kalian pun akan senasib dengan teman kalian itu!"

"Kalian bisa tidak harus menjawab ataupun harus susah-susah memikirkan jawabannya, jika kalian mau menjadi makanan kami" tambah Sphinx yang disebelahnya.

Sonny dan Nathan melangkah mundur secara perlahan, sekarang situasinya sudah sangat menakutkan dan tak memberi pilihan bagi mereka berdua untuk lari. Karena jika mereka keluar atau pergi, maka teman mereka akan jadi batu untuk selamanya. Lalu mereka saling menguatkan dan mengumpulkan keberanian, untuk menghadapi masalah yang telah mereka mulai.

"Kami lebih memilih menjawab pertanyaan saja, apa bisa diulang pertanyaannya?" ucap Sonny sambil menghela napas.

"Hmmm, baiklah. Aku akan mengulangnya sekali lagi" kata Sphinx yang memberi pertanyaan tadi. " "Apa yang berjalan dengan empat kaki ketika pagi, dua kaki ketika siang, dan tiga kaki ketika malam?"

Nathan memperhatikan Sonny, yang kini seperti mengingat-ingat sesuatu, setelah mendengar pengulangan pertanyaan itu.

"Aku merasa mengetahui jawaban itu, tapi apa ya?" gumam Sonny berbicara pada dirinya sendiri.

"Jadi kamu tahu jawabannya?" tanya Nathan kepada Sonny yang berpikir sambil mondar mandir.

Sonny menjawab dengan anggukkan.

"Apa Son?" tanya Nathan lagi.

"Ini aku lagi mengingatnya, Nat" jawab Sonny.

Kedua Sphinx itu saling berpandangan dan tersenyum misterius. Lalu Sphinx yang memberi pertanyaan itu berkata.

"Ayo jawablah, waktu kalian tidak banyak! Sebentar lagi pagi, kalau sampai matahari terbit kalian tidak bisa menjawabnya, kalian akan berubah jadi pasir putih"

"Apa???" desah Nathan kaget, namun Sonny sepertinya tidak mendengarkan hal itu, karena dia masih asyik berpikir.

"Aha, aku baru ingat sekarang" kata Sonny tiba-tiba, tanpa memperdulikan kecemasan diwajah Nathan.

NATHAN WOLF And The Secret Girls MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang