Part.23

182 12 0
                                    

Dipagi hari kedua sekolah, ditengah jam mata pelajaran Hafalan Mantera. Ibu Lisa Catterfeld memberitahukan dan mengumumkan sesuatu hal, dengan suaranya yang melengking itu.

"Anak-anak sekalian! Tiga bulan lagi akan diadakan pertandingan Green Winger, yaitu sebuah pertandingan siluman dengan menggunakan daun salam siluman untuk mengumpulkan tujuh apel emas yang digantung pada bagian tertentu ditubuh naga hijau. Dari anak-anak tahun pertama, kedua, ketiga dan keempat harus mengutus satu anak murid untuk mengikuti pertandingan tersebut!"

Tampak anak-anak muridnya yang masih tak mengerti saling berbisik-bisik.

"Ibu sebagai wali kelas dari anak-anak tahun pertama mau bertanya, menurut kalian siapa yang pantas atau bersedia mengikuti pertandingan tersebut?"

"Bu, cuma satu orang yang pantas, karena dia pandai menggunakan daun salam silumannya" ungkap Amori Vexia.

"Siapa, Nona Vexia?" tanya Ibu Gurunya penasaran.

"Nathan Wolf, Bu" jawab Amori sambil menoleh kearah Nathan yang kaget dan tak bisa berkata apa-apa.

"Ya, itu benar Bu" tambah anak-anak lainnya serentak membenarkan kata-kata Amori. Kecuali Vino dan temannya Mike yang terlihat tidak senang.

"Kenapa kalian semua bisa berkata seperti itu?" Ibu Lisa Catterfeld bertanya.

"Kemarin saat Ibu, keruangan kepala sekolah. Saya mengucapkan 'Terbang' lalu daun salam saya terus melayang tinggi, namun saya tidak dapat mengendalikannya. Kemudian saya panik dan berteriak minta tolong! Semua anak-anak ingin menolong, tetapi hanya Nathan yang dapat menolong saya dengan daun salam miliknya" jawab Amori menjelaskan.

Mendengar itu Ibu Lisa berpikir sejenak dan berkata. "Kalau begitu Ibu mau lihat langsung, Tuan Wolf terbanglah dengan daun salam itu!"

Nathan yang tengah berada diatas daun salamnya, memulai dengan menyebutkan 'Terbang' dan daun salamnya mulai melayang dan terus melayang tinggi. Nathan menunjukan kebolehannya dengan terbang dekat atap sekolah terus kemenara jam sambil membentangkan tangannya.
Lalu memutar kearah Ibu Gurunya dan anak-anak yang lain, saat mendaratkan daun salamnya, Ibu Gurunya dan teman-temannya bertepuk tangan.

"Dasar tukang pamer" gerutu Vino yang terlihat sangat tidak senang.

"Kamu iri ya?" celetuk Carmenitha yang berdiri didekatnya.

Vino memandang anak perempuan bermata hijau tersebut sambil mendengus kesal.

Ibu Gurunya yang masih bertepuk tangan berucap. "Itu tadi pertunjukkan yang sangat bagus, Tuan Wolf. Sekarang Ibu yakin kamu pantas untuk jadi anak ditahun pertama, yang akan mengikuti pertandingan Green Winger. Nanti sore kita akan bertemu disini lagi untuk latihan, Tuan Wolf"

"Baik, Bu" ucap Nathan menerima semua yang dikatakan Ibu Gurunya. Selain itu, karena semua teman-temannya mendukungnya. Terutama teman-teman dekatnya, yaitu Sonny, Daniel, Paquita, Tom, dan pastinya Amori.

***

Waktu mata pelajaran Ramuan & Obatan-Obatan bersama Ibu Vika Toon, Guru yang suka memberi pertanyaan kepada anak-anak  muridnya. Nathan yang telah meminjam buku paket Ramuan & Obat-Obatan diperpustakaan sekolah, akhirnya dapat menjawab salah satu pertanyaan  yang diberikan Ibu Gurunya, yang selalu memakai pakaian putih tersebut.

Ditengah mata pelajaran Sejarah Siluman, bersama Pak Nevill Croke, Guru yang terkenal sangat galak. Hari itu dia tak marah-marah, karena semua anak-anak tahun pertama sudah meminjam buku paket Sejarah Siluman diperpustakaan. Namun Pak Nevill terus mengawasi  Nathan, Sonny dan Daniel yang melihat-lihat ruangannya dengan penuh selidik. Sebab mereka bertiga pikir, mungkin Pak Nevill menyembunyikan Unicornnya Pak Handali disebuah kamar rahasia yang ada diruangan tersebut.

Jam mata pelajaran Pengendali kekuatan bersama Pak Edgard Strong, Guru yang paling bersemangat dalam mengajari anak-anak muridnya. Nathan yang masih belum sempurna dalam merubah wujud binatangnya, terus didorong Pak Edgard Strong agar tetap berpikir optimis dan banyak latihan.

.

To be continue...

NATHAN WOLF And The Secret Girls MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang