"Ternyata makhluk-makhuk dongeng yang ada dibuku cerita anak-anak itu, tidak sebaik kenyataannya, ya" tutur Nathan.
"Ya, karena manusia hanya ingin membuat cerita yang menarik, dan karena mereka tidak mengetahui kebenarannya" kata Sonny dengan analisisnya.
"Oh begitu ya, eh ngomong-ngomong apa yang harus kita lakukan sekarang? Dimana sekolahannya?" tanya Nathan sambil celingak celinguk.
"Aku juga tak tahu?" jawab Sonny yang juga bingung harus berbuat apa.
Nampak anak-anak yang lainpun seperti kebingungan harus berbuat apa? Karena kebanyakan dari anak-anak itu adalah murid ditahun pertama. Ditengah rasa kebingungan tersebut. Suara teriakan seorang perempuan berkumandang dari jalan yang tak jauh dari anak-anak tersebut.
"Bagi anak-anak yang kenegeri siluman untuk bersekolah di Azgarthe, sebaiknya kalian semua ikuti saya!!!" Suara itu milik seorang wanita kurus, bermuka tirus, dan mengenakan sebuah cardigan panjang yang hampir menyentuh tanah, bewarna hitam.
Nathan, Sonny, dan anak-anak remaja lainnya yang mendengar itu langsung mendekati wanita tersebut.
"Ayo naiklah! Kita akan ke Azgarthe dengan ini" ujar wanita yang kira-kira berumur setengah abad tersebut. Sambil menunjuk sebuah kereta yang tak lazim. Biasanya kereta ditarik kuda atau sapi, ini malah ditarik oleh seekor hewan raksasa berkaki seribu. Luwing atau hewan yang biasa disebut ulat kaki seribu dengan ukuran berkali-kali lipat besarnya. Biasanya seukuran jari kelingking, tapi yang ini memiliki panjang hampir 4 meter dengan tinggi kira-kira 1 meter.
Nathan dan anak-anak lainnya berdetak kagum dan hampir tak bisa berkata-kata. Sembari mendekati kereta itu, yang banyak bersusun dijalan.
"Satu kereta hanya bisa dinaiki oleh empat orang saja. Ayo naiklah!" kata wanita itu lagi yang kini sudah diatas salah satu kereta yang berada paling depan.
Nampak anak-anak remaja tersebut bergegas menaiki kereta unik tersebut. Begitu juga dengan Nathan yang satu kereta dengan Sonny, Paquita, dan Tom Rush.
Dimana anak perempuan yang cantik itu dan juga teman laki-lakinya berambut merah yang pemarah itu? pikir Nathan yang tak melihat dua anak itu dari turun kapal hingga sekarang.
Dibelakang kereta Nathan, tampak anak perempuan misterius yang bernama Carmenitha. Duduk dengan tenang hampir tanpa ekspresi atau tanpa rasa antusias seperti anak-anak lainnya.
Kereta yang tanpa atap tersebut akhirnya berjalan dengan santai, melewati pepohonan cemara yang bersusun disepanjang kiri dan kanan jalan. Dengan diterangi cahaya bulan dan bintang-bintang yang bersinar terang malam itu.
.
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN WOLF And The Secret Girls Mermaid
FantasySesuatu yang gelap Dari sudut dunia terkelam Dengan mata merah menyala Mengintai nyawa untuk hidup abadinya Apakah yang akan kamu pilih? Menjadi manusia biasa saja Dengan penuh tanda tanya tentang takdirmu! Atau menjalani takdirmu dengan bayangan k...