Part.4

308 23 0
                                    

"Kenapa kamu tidak memakai kacamatamu, sayang?" tanya Ibunya saat Nathan duduk dimeja makan.

"Aku sudah dapat melihat dengan sangat jelas kok, walau tak pakai kacamata Bu!"

"Bagus deh, kamu kelihatan lebih tampan sekarang"

"Ah, Ibu bisa saja"

Ibunya tersenyum kecil melihat Nathan yang tersipu malu.

"Bukan hanya itu Bu, aku juga dapat mencium daging bakar buatan Ibu dari kamarku, terus aku juga merasa tubuhku begitu ringan" Nathan menjelaskan keanehan yang terjadi pada dirinya hari ini.

"Sayang, kamu harus dapat membiasakan diri dengan keadaanmu yang sekarang ya!"

"Maksud Ibu?" tanya Nathan yang bingung dan merasa heran kenapa Ibunya tak kaget atau terkejut? Malah tampak biasa, seakan tahu itu akan terjadi.

"Sudah lupakan, sekarang bukalah kado yang sudah Ibu siapkan untukmu dibawah meja!" jawab Ibunya mengalihkan topik pembicaraan.

"Apa Bu? Kado ulang tahunku?" ungkap Nathan yang tampak antusias.

Ibunya menjawab dengan anggukan sambil menaruh daging bakar yang sudah matang diatas meja.

Nathan langsung menyusup kebawah meja makannya dan keluar segera sambil membawa sebuah kado. "Apakah yang ini, Bu?" tanya Nathan sambil menunjukan sebuah kado seukuran koper yang terbungkus rapi oleh balutan kertas kado bewarna biru muda.

"Iya sayang" jawab Ibunya dengan lembut.

"Apa aku boleh membukanya sekarang?"

"Tentu sayang, bukalah!"

Mendengar hal itu, Nathanpun bergegas tak sabaran membuka kado tersebut. Betapa terkejutnya dia saat melihat isi kado tersebut.
Ternyata isi didalam kado tersebut adalah sebuah baju hangat bewarna biru langit dan sebuah amplop surat bewarna coklat muda.

"Itu adalah baju hangat rajutan Ibu sendiri, dan surat itu adalah surat dari Ayahmu yang berpesan agar Ibu memberikannya padamu saat ulang tahunmu yang ke-14, sebelum Ayahmu meninggal" ujar Ibunya menjelaskan.

"Wow keren banget Bu, ini adalah hadiah terbaik selama hidupku! Baju hangat dari rajutan Ibu sendiri dan surat dari Ayah!?!" Tutur Nathan sambil memeluk Ibunya. "Terima kasih ya, Bu!"

"Sama-sama sayang! Apa kamu senang?"

"Senang banget, Bu!" ucap Nathan sambil memakai baju hangat dari rajutan Ibunya tersebut. "Pas banget, Bu" lanjut Nathan sembari menunjukan baju tersebut yang kini dipakainya.

"Iya pas banget dipakai oleh anak Ibu yang tampan ini" kata Ibunya sambil merapikan baju yang dipakai anaknya tersebut.

Lalu Nathan mengambil surat dari dalam kadonya, yang kata Ibunya itu adalah surat dari Ayahnya, dia membukanya perlahan dan mengeluarkan isi surat yang terbungkus amplop coklat muda tersebut.

.

To be continue...

NATHAN WOLF And The Secret Girls MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang