"Serius mau pulang pril?." Tanya Ali.
"Iyalah, udah ayo Cepetan." Ucap prilly.
"Iya - iya." Ucap Ali.
Ali melajukan mobilnya menuju rumah prilly.
"Lo kenapa diem aja?." Tanya Ali yang melirik prilly diam saja.
"Gue ke inget pangeran kecil gue." Ucap prilly.
Ali melirik prilly kemudian fokus kembali ke arah tujuan rumah prilly.
"Dih Cuman nanya doang gitu?." Tanya prilly.
"Ya terus gue harus gimana?." Tanya Ali.
"Dasar ga peka banget sih Lo." Ucap prilly.
"Lah? Kok salah gue sih pril?." Tanya Ali.
"Tau ah." Ucap prilly.
Akhirnya mereka tiba di rumah prilly. Prilly langsung masuk ke dalam rumah nya. Ali paham, pasti prilly marah saat ini.
"Eh ii udah pulang." Ucap bunda Ully.
"Gimana jalan - jalan sama Ali nya?." Tanya bunda.
"Tau ah, nyebelin tuh anak." Ucap prilly masuk ke kamarnya.
"Eh iii.." Teriak bunda Ully.
Di sisi lain Ali tampak Gelisah. Ia tak bisa tidur sama sekali, sudah beberapa kali ia coba posisi untuk tidurnya.
"Argh! Princess Lo buat gue gelisah gini karena Lo piy." Ucap Ali menjambak rambut nya.
Tuk..tuk..tukk..
"Abang, udah tidur bang?." Panggil seseorang dari luar, suara itu adalah suara bunda Eci.
"Belum bun, masuk aja ga Ali kunci." Ucap Ali.
Bunda Eci melihat anaknya terduduk di pinggir kasur. Tangan nya asik menggenggam handphone berwarna Silver.
"Kenapa ga tidur bang?." Tanya bunda Eci.
"Engga bisa tidur bun." Ucap Ali.
"Kepikiran princess bun." Lanjut Ali lagi.
"Aduhh, abang kan udah jalan sama ii bang? Kenapa kepikiran?." Tanya bunda.
"Engga teh nda, kayanya ii marah sama abang deh." Ucap Ali.
"Udah kamu telpon?." Tanya bunda.
"Ii nya udah tidur bun, tadi yang ngangkat bilang gini tinggalkan pesan atau suara, seseorang sedang tertidur." Ucap Ali.
"Yaudah, ga apa - apa biar nanti bunda tanya ke calon mertua kamu ya?." Tanya bunda.
"Engga usah nda, ini kan permasalahan Ali sama prilly jadi biar Ali selesaikan aja semuanya." Ucap ali.
Bunda Eci tersenyum bangga. Anaknya memang lelaki idaman.
"Besok Ali akan mendatangi rumah prilly dan membawa bunga juga beberapa coklat." Ucap Ali.
"Engga bisa Lah li." Ucap bunda.
"Lah? Emang kenapa bun?." Tanya Ali.
"Kamu sama ii itu lagi di pinggit, jadi kalo mau kamu kasihin ke Pa ujang aja, biar dia yang anterin nanti." Ucap bunda.
"Tapi nda, engga enak kalo ga ngasihin langsung." Ucap ali.
"Udah, kamu tidur biar nanti Pa ujang aja yang beli coklat sama ini itunya, terus kamu selepin coklat bisa kan?." Tanya bunda.
"Tapi bun--" ucap Ali.
"Engga ada tapi - tapian, good night abang." Ucap bunda Eci di ambang pintu lalu menutup pintu kamar Ali.
Ali memilih untuk tidur. Keesokan harinya Ali mencari bunda nya, namun tak ada.
"Eh mang liat bunda ga?." Tanya Ali.
"Tadi ibu keluar den, Ada apa?." Tanya mang ujang.
"Pinjem kunci motor dong mang." Ucap ali.
"Loh? Aden mau Kemana? Aden kan lagi di pinggit." Ucap mang ujang.
"Bentar doang mang, mau kedepan cari bunga sama coklat dan beberapa matcha." Ucap ali.
"Buat princess piyi ya den?." Tanya mang ujang.
"Iya mang." Ucap ali.
"Itu tadi ibu nitip sesuatu buat aden katanya, liat aja den di dapur." Ucap mang ujang.
"Oh iya deh mang makasih." Ucap ali.
Ali menuju dapur. Benar saja ia melihat beberapa matcha dan beberapa coklat juga beberapa tangkai bunga.
"Mang ujang."
"Bi idah."
Ali memanggil pembantu dan supirnya namun tak ada jawaban.
"Pasti bunda deh? Udah Ali bilang apa biar Ali yang beli sendiri biar Ali yang ngerasain pengorbanan Ali buat princess." Ucap Ali.
Ali menulis surat tersebut. Dan ia langsung memberikan semuanya pada mang ujang untung princess nya.
"Tolong kasihin ya mang, ga boleh ada yang kurang, bunganya semuanya ada 7, 4 yang besar 3 yang 1 tangkai - 1 tangkai, matcha nya ada 12 mang, coklat nya ada 10 yang berbentuk kotak 5 yang kecil - kecil 5, inget mang." Ucap ali.
"Iya den, mang pergi dulu." Ucap mang ujang.
"Oh iya mang Bi Idah Kemana?." Tanya ali.
"Si idah teh karek pisan di Anter ku emang Ka pasar." Ucap mang ujang.
"Iya mang, kasihin buat princess ai bilang dari ali." Ucap Ali.
"Ya den." Ucap mang ujang.
Di sisi lain. Prilly sedang asik menikmati teh nya di halaman depan, tanpa Gadget di tangan nya.
"Eh mang ujang?." Tanya prilly.
"Eh neng, ini neng ada kiriman dari den Ali." Ucap mang ujang yang kesusahan membawa 4 belanjaan.
"Sini biar prilly bantu." Ucap prilly.
Prilly sudah menyimpan semuanya ke kamar. Ia kembali menuju mang ujang.
"Makasih ya mang, bilangin ke ali sama ke bunda juga." Ucap prilly.
"Iya neng, mang pamit ya." Ucap mang ujang.
"Mang ga akan minum dulu?." Tanya prilly.
"Engga neng, emang harus ngejemput si aden." Ucap mang ujang.
"Siapa? Ali? Ihh kok dia lagi di pinggit malah keluyuran sih?." Tanya prilly menghujani mang ujang pertanyaan.
"Bukan den Ali neng, Anak nya almarhum kakanya den Ali." Ucap mang ujang.
"Oh, iya mang hati - hati." Ucap prilly.
Prilly memilih untuk menuju kamar. Ia melihat beberapa bunga, ralat bukan berapa ini luar biasa banyak sekali, bunga, coklat dan MATCHA.
"Sumpah, kok dia so sweet banget? Bisaan Anjir bikin gue luluh nya." Ucap prilly.
Prilly memilih membaca surat tersebut.
Dear prilly latuconsina, my Love, my sweet heart, my princess, my darling, my wife
Prilly.. Maafin gue ya, gue juga ga bermaksud bikin Lo kesel, asal Lo tau gue ga bisa tidur mikirin lo, maaf bukan gue ga gentel bilang langsung ini ke lo, tapi apa? Kita lagi di pinggit, handphone gue di ambil bunda. Sekali lagi maaf ya.
Ali
With Love
"Sumpah, ini emang ga so sweet tapi ga tau kenapa kok gue deg - deg an gini ya?." Tanya prilly.
Siapin Ali satu lagi dong wkwk, siapa yang mau punya pacar kaya Ali? Wkwk so sweet yaa, next? Vote and Coment ya sumpah ini tulisn udah mendekati seribu tulisan. Next? Please vote and Coment.
Luv

KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Mertuaku suamiku 2 [DALAM TAHAP REVISI]
Фанфик"Yang benar saja? Menikah dengan papah kekasih ku? Ini gila! Ya, tapi kedua orang tua ku Lah yang menjodohkan dengan nya." - Prilly aretta latuconsina "Tak percaya, aku bisa menikah dengan dia. Iya dia, sahabat kecilku. Tapi sepertinya dia memang me...