Part tiga

14.6K 776 9
                                    

"Pulang yuk, hujannya udah reda kok."  Ucap Ali yang melihat prilly ketakutan bersembunyi di pelukan nya.

"Pril?." Panggil Ali lagi.

"Gu..gu.gue Takutt." Ucap prilly bergetar.

"Udah ga usah takut ada aku disini, sekarang kamu pejamkan mata kamu dan kamu bisa pinjem bahu aku untuk kamu bersender." Ucap Ali.

Deg.

Prilly terkejut mendengar ucapan Ali. Ucapan itu membuat dirinya ingat dengan seseorang yang ia rindukan.

"Piyi, sekarang dengerin kak ai, kalo prilly takut prilly boleh pejamkan mata piyi, piyi boleh kok nyender di bahu kak ai, kak ai pinjamkan untuk piyi"

"Pril?." Panggil Ali memecahkan lamunan nya.

"Hah iya?". Tanya prilly.

"Pulang yuk." Ajak Ali lagi.

Prily mengangguk. Tapi prilly masih tetap melingkarkan tangan nya di badan Ali. Ali mengerti dan ia memberiarkan saja.

"Yuk." Ucap Ali.

Akhirnya Ali mengantarkan prily kembali pulang ke rumah nya. Prilly merasa tak enak hati dengan Ali, Ali sangat baik tapi.. TAPI IA MEMBENCI NYA, KARENA IA DI JODOHKAN DENGAN NYA.

"Makasih buat bahu dan jalan - jalannya." Ucap prilly lalu turun dari mobil Ali.

"Pril." Panggil Ali.

"Apa?." Tanya prilly.

"Makasih udah mau jalan sama gue, jangan lupa nanti ganti baju sama mandi pakai air hangat, terus minum susu juga, gue pamit ya." Ucap Ali.

"Huh, iya bawel Lo. Hati - hati." Ucap prilly.

Ali melajukan mobilnya menuju rumah nya. Ia merasa gelisah karena anak almarhum Kaka nya tidak mengabari Ali.

"Kemana sih tuh anak?." Ucap Ali lalu merebahkan dirinya di sofa.

"Udah pulang bang?." Tanya bunda Eci.

"Udah bun." Ucap Ali.

"Gimana jalan - jalan sama prilly nya? Mantu mamah kamu jaga baik - baik kan?." Tanya bunda.

"Iya bun, abang jaga piyi baik - baik kok." Ucap Ali.

"Terus kamu udah jelasin ke mantu bunda belum kalo dia piyi nya kak ai." Tanya bunda.

Ali tersenyum.

"Ada saatnya abang cerita ke dia kalo abang pangeran nya princess piyi, abang nempatin janji kan bun?." Tanya Ali.

"Iya, kamu nempatin janji nya piyi kok." Ucap bunda.

"Oh iya bun kapan si digo pulang dari London?." Tanya Ali.

"Ga tau bang, emang ya dia betah banget di negara orang." Ucap bunda.

"Yaudah, biar nanti abang yang hubungi, abang ke kamar bentar ya bun." Ucap Ali.

"Iya, nanti bunda panggil kalo makan malam." Ucap bunda.

Ali memilih berbaring di kamarnya. Posisi Ali saat ini shirtless. Hanya menggunakan boxer dan bertelanjang dada. Ia sudah biasa kok.

"Hallo om?"

"Kamu kapan pulang?."

"Yaelah om, aku tuh masih pengen seneng - seneng disini, di negara orang."

"Digo! Om sudah cape nasihatin kamu, kamu harus pulang besok juga."

"Om ga ada berhak buat ngatur hidup digo! Om Cuman ayah angkat digo! Bukan orang tua digo."

Ali mengendus kesal saat digo memutuskan telpon nya begitu saja. Ucapan nya membuat Ali emosi.

"Dasar batu." Geram Ali.

Di sisi lain. Tampak seorang gadis sedang melihat beberapa foto, oh mungkin kenangan dengan kekasihnya. Ralat, mantan kekasih.

"Lo kapan sih mau nikahin gue? Keburu gue di Pinang sama orang lain tau ga, Lo tega banget, bilang nya cinta tapi nikahin gue ga mau, alesan Lo tuh ga logis banget, Lo tuh masih bocah tau, alasan Lo ga masuk akal." Ucap prilly melihat foto - fotonya bersama digo.

Tapi pandangan nya jatuh kepada foto dimana seorang gadis cilik telah di rangkul oleh seorang pria dengan menggunakan cap baseball.

"Kak ai, Lo dimana sih sekarang? Apa Lo sehat Ka? Lo bener ingkar janji Ka, Lo bilang nya sayang sama gue tapi apa? Lo niggalin gue Ka hiks, Lo bilang nya bakal nikahin gue? Bakal jadiin gue princess nya pangeran kak ai, Lo bilang nya muka gue yang Lo lihat setiap pagi? Tapi apa kak? Sekarang gue engga nikah sama lo, gue nikah sama cowok yang engga gue kenal kak, tapi dia hampir sama kaya Lo, mungkin percis banget kaya lo, dari gaya dia mengingatkan gue ke Lo dulu, dari cara bicara dia buat gue inget Lo, dia percis Lo banget, tapi itu bukan Lo kak, kak aii Lo dimana? Gue kangen sama Lo." Ucap prilly memeluk foto kenangan nya bersama pangeran kecil nya.

Tuk..tuk..tuk..

"I.." Panggil bunda.

"Masuk bun, ga ii kunci." Ucap prilly.

Bunda Ully terkejut ketika melihat putrinya menangis? Apakah ii menangis?

"I? Kamu nangis?." Tanya bunda.

"Apasih bun? Kelilipan doang kok." Ucap prilly.

"Kamu mau bohongin bunda? Udah berapa lama sayang bunda kenal kamu?." Tanya bunda.

Prilly langsung menghambur memeluk ibunya.

"Ii kangen kak ai bun, dia ingkar janji bun, dia.. Hiksss, dia tega ingkar janji, padahal ii nungguin dia." Ucap prilly.

"I, Denger bunda, bunda yakin kamu pasti jauh lebih bahagia bersama Ali." Ucap bunda.

"Bunda! Ali ingetin ii sama kak ai bun, dia percis sama kak ai bun." Ucap prilly.

"Itu hanya ilusi kamu aja nak." Ucap bunda.

"Argh! Bunda! Kenapa ga percaya sih?." Tanya prilly.

"Yaudah nanti siap - siap ya, kita mau jalan sama keluarganya kak ai." Ucap bunda.

"Bunda bilang apa tadi?." Tanya prilly pada bundanya yang berdiri di ambang pintu.

"Ali pril." Ucap bunda.

"Oh, Yaudah bunda kesana ii mau istirahat dulu." Ucap prilly.

"Ngusir nih?." Tanya bunda.

"Bundaaaaa." Teriak prilly.

Bunda Ully menggeleng melihat putrinya. Prilly memilih untuk beristirahat.








Kak ai siapa? Penasaran ga sama kisah misterius nya? Mau next nya cepet? Please vote and Coment, Thank you for vote and Coment.

Luv

Calon Mertuaku suamiku 2 [DALAM TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang