Hari ini seperti biasa. Ali pulang malam lembur tapi prilly masih seperti biasa dengan senang hati menunggu suaminya pulang.
Tuk..tuk..
Prilly berjalan membukakan pintu. Ia sempet heran siapa yang mengetuk pintu. Jika Ali pasti ia langsung masuk karena Ali membawa serep kunci cadangan.
"Di..digo?." Tanya prilly tak percaya.
"Hi, apakah om Ali tak ada di rumah?." Tanya digo.
Prilly menatap digo tajam. Mau apalagi dia kesini? Mau apalagi digo menghadiri rumah nya? Mau apalagi digo menginjakkan kakinya di hadapan prilly.
"Mau apalagi? Aku sudah muak dengan semuanya, pergilah. Lupakan saja aku." Ucap prilly pasrah.
"Aku merindukan mu, ju--jujur aku merindukan mu." Ucap digo parau.
"Tapi aku tidak! Aku tidak merindukan mu! Aku sudah melupakan mu! Tolong digo! Jangan ganggu aku! Aku sudah berbahagia dengan pria yang jauh lebih baik dari mu!." Ucap prilly dengan emosi nya membara.
"Pril, aku tak perduli kamu ini istri papah angkat ku tapi sungguh perlu kamu tau aku masih mencintai mu, itu selalu." Ucap digo.
Hah?
Mencintaiku?
Bullshit!
"Aku tak peduli! Aku tak mencintai mu, sama sekali aku tak pernah mencintaimu, pergi!." Ucap prilly kesal.
Digo malah menarik prilly kepelukan nya. Prily berusaha berontak tapi digo malah mempererat pelukan itu.
"Ijinkan aku memelukmu seperti ini, setelah itu aku berjanji aku akan pergi, tapi perlu kamu tau aku masih mencintaimu, aku mencintai seorang wanita yaitu engkau prilly." Ucap digo.
"Lepas digo! Lepas.." Isak prilly.
Digo melepaskan pelukan nya. Ia menghapus air mata prilly.
"Iya mungkin memang kita tidak di takdir kan untuk bersama tapi seandainya aku bisa meminta aku ingin sekali hidup bersama mu." Ucap digo.
"Tidak, tapi aku tidak sependapat dengan mu aku mencintai suami ku, kau hanya masa laluku, maaf." Ucap prilly.
Digo menghapus air mata prilly dan mengecup kedua punggung prilly.
"Berjanjilah kau tak akan tersakiti oleh om Ali, Berjanjilah kau harus selalu berbahagia bersama om Ali, jika om Ali membuat mu sedih aku tak akan segan untuk mengambilmu dari om Ali, sekalipun dia ayah angkat ku." Ucap digo.
"Tidak digo, percayalah aku sudah berbahagia sama dia, digo kamu ini udah aku anggap sahabat ku, percayalah aku yakin suatu saat nanti kamu akan menemukan wanita yang lebih baik dari aku, percaya padaku digo." Ucap prilly.
"Iya aku percaya, wanita yang mengejar ku memang banyak tapi jika hatiku masih stuck di kamu bagaimana?." Tanya digo.
"Lupakan aku, muveon kamu harus bisa, aku yakin di luar sana banyak cewek yang bisa membuat mu bahagia." Ucap prilly.
"Tapi aku masih stuck di kamu." Ucap digo menundukan wajahnya.
"Maaf, aku sudah melupakan mu dan aku sudah berbahagia sama dia digo, aku sudah mengandung anaknya." Ucap prilly.
Deg
Mengandung anak?
"Pril? Apakah itu semua tak benar kan?." Tanya digo.
"Engga digo! Semuanya benar, aku sudah mengandung anak dari suamiku, anak dari ayah angkat mu." Ucap prilly.
Digo meninju tembok sehingga membuat prilly terkejut.
"Katakan padaku kalau semuanya palsu!." Bentak digo.
Prilly hanya diam tak bisa menjawab apa - apa.
"Jawab! Aku butuh jawaban mu!." Bentak digo lagi.
"Pergi! Aku tidak mau melihat wajahmu, pergi! Aku sudah berbahagia." Ucap prilly mendorong tubuh digo.
Digo hanya mematung. Ia langsung memeluk prilly dan tak ingin ia lepaskan lagi.
"Lepas! Lepas! Aku membenci mu! Lepas! Pergi digo! Lupakan aku!." Ucap prilly berontak.
"Tidak! Sudah ku bilang aku tak bisa melupakan mu." Ucap digo.
Hujan membasahi digo dan prilly yang sedang berpelukan. Prilly masih berontak untuk di lepaskan.
"Lepas!." Teriak prilly.
"Ma--maaf." Ucap digo.
Prilly langsung masuk ke dalam rumahnya. Ia menangis sesegukan di balik pintu.
"Perlu kau tau! Aku mencitaimu, itu selalu." Ucap digo.
"Aku mencintai mu! Mencintai prilly!." Teriak digo.
Hohoo.. Is it Too late banget maaf banget cerita ini makin kesini makin jelek banget kalo udah ga suka bisa di remove. Ada yang mau sama digo ga? Kasihan tuh dia, next? Vote dulu dong readers readers ku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Mertuaku suamiku 2 [DALAM TAHAP REVISI]
Fanfic"Yang benar saja? Menikah dengan papah kekasih ku? Ini gila! Ya, tapi kedua orang tua ku Lah yang menjodohkan dengan nya." - Prilly aretta latuconsina "Tak percaya, aku bisa menikah dengan dia. Iya dia, sahabat kecilku. Tapi sepertinya dia memang me...