Mentari pagi sudah tergantikan oleh gelapnya langit malam. Waktu sudah pukul setengah 8 malam tapi Ali belum pulang juga. Prilly semakin cemas akan hal itu.
"Ali, kamu Kemana sih? Mana ga Ngasih kabar lagi." Ucap prilly menatap handphone nya.
Prilly memutuskan untuk menelpon suaminya itu, karena ia sangat khawatir sekarang.
"Halo Sayangg, kamu masih di kantor?." Tanya prilly.
"Iya, kenapa emang?."
"Kamu ga kangen aku apa? Aku kangen kamu li." Ucap prilly memelas manja.
"Aku lembur."
"Lembur? Te--terus aku sama siapa dong?." Tanya prilly.
"Kamu bisa ngertiin aku ga sih? Aku banyak kerjaan? Ngertiin aku dong pril! Jangan kamu aja yang mau aku ngertiin!"
"Ta--tapi li.." Ucap prilly.
Tutt
Prilly tak mengerti makaud suaminya apa, Ali berubah banyak.
Di sisi lain, Kevin tampak cekikikan melihat Ali yang gelisah Bulak - balik ga jelas.
"Mau sampe kapan Bulak - balik ga jelas gitu?." Tanya Kevin.
"Diem lo! Gue kepikiran sama bini gue nih." Ucap Ali.
"Yaudah tinggal balik Lah." Ucap Kevin lalu menyuapkan makanan ke mulutnya.
"Vin, masalahnya gue udah bilang lembur ke prilly, lembur." Ucap Ali.
"Yaelah Elo, masih untung gue kasih nginep di apartement gue, kurang baik apa coba." Tanya kevin.
"Diem Lo tiang listrik." Ucap Ali kesal.
"Eh buncit Arab, ga tau terimakasih pisan ya lo." Ucap Kevin.
"Argh! Gue harus gimana kevinn??." Ucap Ali memejamkan matanya.
"Percaya deh bro, misi Lo bakal Sukses dan prilly bakal kesenangan banget." Ucap Kevin.
"Lo yakin?." Tanya Ali.
"Percaya sama gue, lancar deh." Ucap kevin.
"Yaudah, gue mau tidur." Ucap Ali berlalu masuk ke kamar ali.
"Yaelah biasa tidur jam 11 lebih juga." Ucap Kevin.
"Ye, itu sih kalo sama prilly, kalo sama Lo mah tidur sekarang juga biarin." Teriak ali.
"Iya deh tau yang harus nahan hasratnya biar engga naena." Ucap Kevin.
"Berisik tiang listrik." Teriak Ali.
Keesokan harinya telah tiba. Prilly memegangi kepalanya, ia tertidur di sofa ruang tengah.
"Ali? Ali lagi apa ya sekarang? Semalam dia makan sama apa? Kerjaan nya udah beres belum ya?." Tanya prily panik.
Dengan cekatan, prilly mengambil handphone nya dan memutuskan untuk menelpon ali.
"Hallo Sayangg." Ucap prilly.
"Ada apa?."
"Kerjaan kamu udah beres? Terus kemarin malam kamu makan kan? Aku khawatir sama kamu loh honey." Ucap prilly.
"Iya"
"Aku ke kantor ya, kangen." Ucap prilly.
"Engga bisa."
"Loh? Kenapa sayang?." Tanya prilly.
Tiba - tiba prilly mendengar ada suara, yang membuat dirinya merinding.
"Ahh.. Ahh lebih dalam mass.."
"Oh..oohh.."
"Akhh..Akhh..pelan.. Mass pelan.."
"Ahh..Ahh.."
Mata prilly memanas. Kenapa ada suara desahan laki - laki dan desahan perempuan, air matanya mengalir tanpa aba - aba.
"A--alii?." Ucap prilly.
Tutttt
Di sisi lain. Ali tampak kesal melihat tingkah Kevin yang tiba - tiba saja memutarkan suara seperti orang sedang naena
"Anjir Lo ya, kalo prilly marah gimana?." Tanya Ali kesal.
"Tenang aja bro, rencana Lo mau di batalin aja gitu? Udah 2 hari loh bro tinggal 14 hari lagi." Ucap Kevin.
"Iya ada bener nya juga ya, terus nanti malam gue balik?." Tanya ali.
"Iya, tapi Lo baliknya rada maleman gitu, gue bakal kasih ide cemerlang buat Lo lagi." Ucap kevin.
"Ide apa?." Tanya Ali.
"Udah liat aja nanti malam." Ucap Kevin yang membuat Ali penasaran.
Di sisi lain. Prilly tampak menangis tak berhenti - henti. Ia menggenggam handphone nya, mengapa pagi - pagi seperti ini hatinya sudah di buat perih, apalagi perih oleh ali.
Waktu berjalan begitu cepat. Malam hari telah tiba, Kevin dan Ali masih mengobrol di kantornya.
"Lawak vin bibir Lo kalo pake gituan." Ucap Ali dengan tawanya.
"Dasar Arab, gue bantuin gini juga demi rencana Lo ya." Ucap kevin.
"Iya deh Thanks." Ucap Ali.
Ali pamit pada Kevin karena merasa
Rencana nya sudah bagus. Pukul 12 malam ia baru sampai di rumah.Tuk
Tuk
Tuk"Pril."
"Pril! Buka!" Teriak Ali.
Prilly terkejut. Pasalnya Ali baru saja pulang, prilly langsung memeluk Ali.
"Aku kangen sama kamu honey." Ucap prilly.
Tunggu. Prilly terkejut mencium baju Ali yang berbau alkohol. Mata prilly membulat, pikiran negatif nya muncul.
"Li--" ucap prilly.
"Awas aku cape mau tidur." Ucap Ali langsung masuk ke kamar.
Prilly kembali menitihkan airmatanya. Ali membuka bajunya, ia tidur dalam keadaan setengah telanjang.
Prilly masuk ke dalam kamarnya. Terlihat Ali sedang tertidur.
"Sahila."
"Ahh, terus sah."
Prilly terkejut. Ali mengigau menyebut nama sahila, mata prily kembali memanas.
"Ali.. Kamu kenapa sih? Udah dua hari kamu jadi beda gini." Ucap prilly lalu berbaring memeluk ali.
Prilly sudah tertidur sempurna. Ali membuka matanya. Ia bangun dan mengecup bibir prilly.
Pelan tapi pasti
"Maaf sayang, aku Cuman pengen Ngasih kamu sureprise yang belum pernah kamu dapatkan." Ucap Ali.
Ali berbaring di samping prilly.
Keesokan harinya telah tiba. Seperti biasa Ali sudah bangun pukul setengah 5. Prilly melihat Ali sudah rapih dengan pakaian kantornya.
"Li, sepagi ini kamu berangkat ke kantor?." Tanya prilly.
"Iya, masih banyak kerjaan." Ucap ali.
"Tapi kamu ga akan lembur kan?." Tanya prilly.
"Ga tau, aku berangkat ya." Ucap Ali lalu keluar.
Prilly terkejut. Lagi - lagi Ali tak mengecup bibirnya, ini bukan Ali yang ia kenal. Ini berbeda.
"Alii, asal kamu tau aku kangen banget sama kamu, kenapa sih kamu bikin aku sakit hati kenapa?"
Haiiii.. Jangan ikutan gereget ya, siapa yang mau di sureprisein Ali kaya gitu wkwk? Next? Butuh vote dan Coment dari kalian. Jangan lupa vote dan Coment, inget vote dan Coment
Luvv

KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Mertuaku suamiku 2 [DALAM TAHAP REVISI]
Fanfiction"Yang benar saja? Menikah dengan papah kekasih ku? Ini gila! Ya, tapi kedua orang tua ku Lah yang menjodohkan dengan nya." - Prilly aretta latuconsina "Tak percaya, aku bisa menikah dengan dia. Iya dia, sahabat kecilku. Tapi sepertinya dia memang me...