Part Tiga Dua

9K 564 10
                                    

Hari ulang tahun Ali tiba. Ali sama sekali tak ingat dengan hari spesialnya. Ia sibuk dengan kerjaan nya. Dan sama dengan prilly. Ia berusaha untuk membuat sureprise untuk Ali.

"Pokoknya gue harus telepon Ali, mau di terima atau engga sureprise gue yang pasti gue harus telepon doi." Ucap prilly.

Panggilan telepon tersambung. Tampak keduanya saling hening. Prilly terkejut ketika Ali mulai berdehem.

Apa? Kalo engga ada pembicaraan yang penting ga usah  telepon

"Ha--halo kak,"

"Kamu ga sibuk kan?."

Aku sibuk

"Kak, untuk kali ini aja, aku minta, setelah itu setelah Kaka mau pergi jauh dari hidup aku pun, terserah."

Baiklah, memangnya ada apa?

"Kalo boleh bilang aku merindukan mu Ka." Batin prilly.

"Aku hanya ingin Kaka pulang lebih awal."

Aku tidak bisa.

"Kak."

Maaf, sudah ku katakan. Aku tidak bisa, paham?

"Ba--baiklah, asalamualaikum Ka."

Tutttt

Prilly mendesah kecewa. Tapi ia tidak patah semangat, ia akan menunggu Ali sampai pulang, bahkan sekali pun Ali pulang larut malam.

Di sisi lain Ali tampak repot dengan pekerjaan nya. Juga kehadiran kirun yang tak bisa di sampingnya saat ini membuatnya ia frustasi.

"Argh!."

"Kerjaan sialan!." Ucap Ali meremas kemejanya.

Jam sudah berganti. Pukul setengah 12 malam. Namun Ali masih berkutat di depan laptop nya. Ia menyelesaikan pekerjaan yang benar membuatnya frustasi. Argh, ingin berkata kasar.

"Ga peduli mau berapa pekerjaan numpuk, toh gue bisa nyelesain besok." Ucap Ali.

Dengan kekuatan yang sudah tak bisa di bendung lagi Ali menuju rumahnya.

Di sisi lain. Prilly tampak menunggu kepulangan suaminya, Berkali - kali ia melirik jam yang berada di ruang tengah dimana ia berada namun Ali tak kunjung tiba batang hidungnya.

"Udah mau jam 12 pas ulang tahun Kaka, tapi dia belum dateng juga." Ucap prilly.

Mata prilly sudah tak kuat. Tapi prilly berusaha untuk terus membuka kelopak matanya.

Ali telah tiba di rumahnya. Aneh, Tumben sekali lampu di matikan. Seluruhnya lagi, pikir Ali.

Ali langsung mengambil kunci serep yang berada di sakunya dan membuka Pintu rumahnya.

Cklek

"Prilly."

"Pril."

Ali langsung menyalakan lampu. Ali terbelalak bukan main. Ruang tengah sudah di desain sebagus mungkin.

Prilly?

Happy born day, honey.

Ali terbelalak. Sungguh, ia tak menyangka akan mendapatkan sureprise ulang tahun di umurnya yang ke 27.

Pandangan Ali langsung beralih ke gadis yang sedang tertidur nyenyak. Ali dengan langkah perlahan mendekatinya.

"Kamu bandel banget sih, udah aku bilang aku pulang larut malah nekat nungguin aku. Sweet, aku ini emang lagi marah sama kamu tapi aku engga bisa marah - marahan terus sama kamu, aku kangen." Ucap Ali mengelus kepala sang istri.

Dengan lihai Ali menggendong istrinya ke dalam kamar mereka berdua. Perut prilly yang semakin membesar membuat Ali gemas dengan istrinya yang sedang terlelap itu.

"Selamat tidur Love, aku mencintai mu, aku menyukai sureprise mu, aku berjanji besok kita akan meniup lilin bersama." Ucap Ali mengecup kening istrinya.

Ali memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Wajar, tapi Ia tak memperdulikan nya ia rasa ia butuh berendam.

Prilly menggeliat. Ia terbangun, ia sadar, heran. Mengapa ia bisa ada di kamar.

"Loh? Kok? Gue?." Tanya prilly bertanya - tanya.

Ali keluar dari kamar mandi dalam keadaan shirtless hanya boxer yang menutupi bagian bawahnya. Ali terkejut prilly sudah bangun.

"Kaka sudah pulang?." Tanya prilly menghampiri ali.

"Iya." Ucap Ali.

"Maafkan aku ya, aku ketiduran abisnya kamu lama, mau aku ambilin cake nya? Itu buatan aku sendiri loh." Ucap prilly.

Saat prilly berjalan melangkah Ali menahannya dan langsung memeluknya.

"Sweet, maafkan aku. Aku engga bakat buat marah lama sama kamu." Ucap Ali mengeratkan pelukan mereka.

"Aku rindu, aku rindu Kaka dan pelukan mu." Ucap prilly.

"Apa kamu akan memaafkan ku sweet?." Tanya ali.

"Aku memaafkan mu, lagi pula aku tak selingkuh." Ucap prilly.

"Maaf, harusnya aku mendengarkan penjelasan mu dahulu, aku mencintai mu Love." Ucap Ali membelakangi rambut prilly dan mengecup leher prilly.

"Errrr, geli Ka." Ucap prilly.

"Aku merindukan mu Sayangg." Ucap ali.







Sumpah ga ngefeel, i Know ini aneh dan absurd Bet, jangan lupa buat vote sama Coment and thank for Coment and vote. Denger kabar si ganteng sakit ya? Kasihan banget sih kakinya kena pecahan beling terus sekarang tangan nya, cepet sembuh bruh❤️

Calon Mertuaku suamiku 2 [DALAM TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang