Part Tiga Puluh

9.1K 520 14
                                    

Ulang tahun Ali makin mendekat. Malah bisa di katakan waktu tinggal 3 hari lagi menunggu ulang tahun Ali.

"Kasih sureprise apa ya?." Tanya prilly.

Lagi - lagi prily masih memirkan hal itu. Sekarang waktu menunjukan pukul 6 malam. Biasanya Ali sudah pulang, ia sangat merindukan suaminya itu.

Tingg..tong..

"Kaka.." Pekik prilly.

Prilly dengan semangat membukakan pintu untuk suaminya.

Bruk

Prilly memeluk pria di hadapan nya tanpa melihat wajah sang pria tersebut.

Tunggu. Ini bukan farfum Ali.

Prilly menatap wajah pria tersebut. Pria tersebut tersenyum lalu mengeluarkan ucapan pertamanya.

"Hai."

Deg

"Di--digo?."

Iya. Pria itu adalah digo. Mau apalagi dia kesini?

Prilly langsung melepaskan pelukan nya. Terlambat, digo malah mengeratkan pelukan mereka.

"Digo lepas!! Aku ga mau ada kesalah paham an antara aku sama suami aku nanti, digo lepas." Ucap prilly.

"Sayangg, aku Rindu." Ucap digo.

"Digo lepas!." Teriak prilly kesal.

"Baiklah." Ucap digo.

Prilly menatap digo kesal. Sementara digo malah tersenyum tanpa salah.

"Mau apa lagi kesini? Suamiku belum pulang," ucap prilly.

"Emang nya kalo mau ketemu sama kamu harus tunggu om Ali pulang?." Tanya digo.

"Digo. Udahlah, lupakan semuanya. Aku juga sudah melupakan mu." Ucap prilly.

"Benarkah? Tapi aku tidak bisa melupakan mu, Sayangg." Ucap digo menggenggam tangan prilly.

"Digo lepas! Berhenti memanggil aku Sayangg." Bentak prilly.

Prilly langsung terbirit masuk ke dalam rumahnya. Sementara digo menghampiri seseorang yang sedang bersembunyi di balik pohon.

"Good Job, kerja bagus." Ucap digo memberi amplop kepada Orang tersebut.

"Makasih bos, besok saya kirim gambarnya."

Prilly menangis sesegukan di dalam kamarnya. Digo kembali lagi? Untuk apa? Semua tentang mereka sudah kelar. Jantung prilly bergetar tak karuan.

"Hiks.. Mau apa lagi sih dia? Engga cukup apa ke php'an dia selama ini?." Tanya prilly.

Ali sudah tiba di rumahnya. Ia mencari prilly namun ia menemukan istrinya sedang bergetar di bawah kasur.

"Sayangg? Ada apa?." Tanya Ali melempar tas kerjanya lalu memeluk prily.

"A--aku Takutt." Ucap prilly mengalungkan tangan nya keleher ali.

"Kamu kenapa? Takut apa? Sweet maaf aku pulang terlalu larut." Ucap Ali mengelus pipi Chubby prilly.

"Aku takut." Ucap prilly lagi.

Takut. Ia hanya mengeluarkan kata - kata ia takut, hal itu membuat Ali tak mengerti.

"Takutt? Kamu takut apa sweet?." Tanya Ali.

"Ta--takut." Ucap prilly terbata.

"Sweet, apa sebelum aku pulang ada sesuatu kejadian? Ceritalah." Ucap Ali.

"Aku takut, aku takut kamu pergi." Ucap prilly berdusta.

"Aku ga akan pergi sweet." Ucap Ali.

"Jangan tinggalin aku, apapun yang terjadi nantinya sama kita." Ucap prilly menatap Ali.

"Iya, kamu kenapa nangis? Belakangan ini kamu cengeng deh, aku ga suka liatnya." Ucap Ali bertanya.

"Aku belakangan ini lagi suka nonton drama Korea, makanya aku cengeng." Ucap prilly.

"Yaudah ya ga usah nangis lagi. Sweet kamu masak apa?." Tanya Ali.

"Kamu laper ya?." Tanya prilly.

"Iya." Ucap ali.

"Yaudah kamu tunggu disini ya aku bikinin kamu nasi goreng." Ucap prilly mengelus pipi Chubby suaminya.

"Iya, aku mandi dulu ya." Ucap Ali mengecup pipi prilly.

"Iya." Ucap prilly.

Prilly menuju dapur dan memasak makanan untuk suami tercintanya. Sedangkan Ali memutuskan untuk mandi.

"Sayangg masih lama?." Tanya Ali saat ia sudah segar.

"Bentar lagi kok, tunggu aja di ruang TV." Ucap prilly fokus memotong bawang.

"Masih mau meluk kamu." Ucap Ali manja.

"Awww." Ucap prilly terkejut.

Ali terkejut. Ia langsung mencuci tangan istrinya dan Ali mengecup tangan istrinya yang berdarah.

"Sayangg, aku ga apa - apa kok." Ucap prilly berusaha menenangi Ali yang khawatir.

"Ga apa - apa giaman orang tangan kamu berdarah gitu masih mau bilang ga apa - apa?." Tanya Ali kesal.

"Kamu lucu deh." Ucap prilly tersenyum.

"Aku ga lagi bercanda sweet, aku khawatir sama kamu." Ucap Ali.

"Iya, makasih udah khawatir sama aku." Ucap prilly.

"Iya." Ucap ali.

"Yaudah kamu tunggu ya aku mau lanjut masak." Ucap prilly langsung mendapati tangan Ali menggenggam tangan nya.

"Sweet, kita delivery aja aku takut tangan kamu terluka." Ucap ali.

"Tapi li? Sayang banget itu ga di terusin." Ucap prilly.

"Sweet, ga ada kata membantah." Ucap ali.








Haiiii.. Digo mau apa sih ganggu tau ga? Mendingan sama author aja author jomblo kok ehh:(( next? Jangan lupa buat vote sama Coment nya yaa, makasihh

Calon Mertuaku suamiku 2 [DALAM TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang